fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Mengupas Risiko Bayi Tabung: Antara Harapan dan Tantangan Kesehatan Anak

July 7, 2025 by markbro0
infertilitas-kedua.png

Banyak pasangan suami-istri yang sangat mendambakan kehadiran seorang anak dalam rumah tangga mereka. Namun, setelah bertahun-tahun menanti dan melakukan berbagai upaya seperti menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, hingga meningkatkan frekuensi hubungan intim, tak sedikit yang masih belum mendapatkan keturunan. Dalam situasi seperti ini, salah satu solusi yang sering dipilih adalah mengikuti program bayi tabung.

Program bayi tabung, atau fertilisasi in vitro (IVF), menawarkan peluang kehamilan bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak. Prosesnya melibatkan pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, yaitu di dalam laboratorium. Embrio yang terbentuk dari proses ini kemudian akan ditanamkan ke dalam rahim calon ibu dengan harapan bisa tumbuh menjadi janin yang sehat.

Namun, keberhasilan program ini tidak selalu menjamin kelahiran tanpa risiko. Salah satu isu yang sering menjadi perhatian adalah kemungkinan anak yang lahir dari program bayi tabung mengalami obesitas. Meskipun terdengar mengejutkan, ada penjelasan ilmiah di balik kekhawatiran ini.

 

Mengapa Anak Bayi Tabung Berisiko Obesitas?

Anak yang lahir dari program bayi tabung berpotensi mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR terjadi ketika janin tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai selama masa kehamilan. Kondisi ini bisa berdampak pada sistem metabolisme anak, karena tubuhnya sejak dini terbiasa menyimpan cadangan energi secara berlebihan sebagai bentuk adaptasi terhadap kekurangan asupan saat di dalam kandungan.

Adaptasi ini bisa terus berlanjut bahkan setelah lahir, dan meski kebutuhan gizi sudah tercukupi, tubuh anak tetap “terprogram” untuk menimbun lemak. Inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa anak hasil bayi tabung cenderung berisiko mengalami obesitas ketika tumbuh besar.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil, terutama yang menjalani program bayi tabung, untuk memastikan asupan nutrisi janin terpenuhi sejak awal kehamilan. Dengan pemenuhan nutrisi yang optimal, risiko gangguan metabolisme dapat ditekan, dan anak bisa tumbuh sehat tanpa harus menghadapi risiko obesitas di kemudian hari.

 

Risiko Lain pada Anak dari Program Bayi Tabung

Selain obesitas, terdapat beberapa risiko kesehatan lain yang bisa terjadi pada anak yang lahir melalui metode ini. Mengetahui berbagai risiko ini penting agar orang tua dapat melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin.

1. Kehamilan Ektopik

Salah satu risiko yang dapat dialami dalam program bayi tabung adalah kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim, umumnya di tuba falopi. Ketika embrio tidak berhasil menempel di rahim dan malah berada di lokasi yang tidak sesuai, hal ini dapat memicu komplikasi serius. Gejala yang sering muncul meliputi nyeri perut hebat, munculnya bercak darah, dan perubahan warna cairan keputihan.

2. Sindrom Hiperstimulasi Ovarium

Program bayi tabung juga dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), terutama jika respons tubuh terhadap obat penyubur terlalu tinggi. Kondisi ini ditandai dengan produksi sel telur dalam jumlah yang berlebihan, yang bisa menyebabkan gejala seperti perut kembung, mual, muntah, dan bahkan diare. Meski kasus ini jarang terjadi, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tandanya.

 

Menimbang Harapan dan Risiko

Prosedur bayi tabung memberikan harapan besar bagi pasangan yang mengalami infertilitas, tetapi juga perlu disertai dengan pemahaman yang menyeluruh mengenai risiko yang mungkin terjadi. Konsultasi medis secara rutin, pemantauan kesehatan yang cermat, serta gaya hidup yang mendukung selama kehamilan menjadi kunci utama dalam meminimalkan risiko tersebut.

Dengan pendekatan yang hati-hati dan persiapan yang matang, program bayi tabung tetap dapat menjadi jalan bagi banyak pasangan untuk meraih kebahagiaan memiliki buah hati, sekaligus memastikan anak yang dilahirkan dapat tumbuh sehat dan optimal.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.