Salah satu hormon gonadotropin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari otak adalah luteinizing hormone (LH). Hormon ini sangat penting untuk proses pubertas dan fungsi seksual yang normal.
Salah satu jenis hormon gonadotropin yang dibuat oleh kelenjar pituitari otak pria dan wanita adalah luteinizing hormone (LH). Hormon ini dilepaskan sebagai tanggapan terhadap rangsangan gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang dilepaskan oleh hipotalamus otak.
Jumlah LH berubah-ubah, terutama selama siklus menstruasi. Oleh karena itu, kadar LH yang tinggi atau rendah pada satu titik tidak selalu berarti sesuatu yang buruk atau buruk. Namun, bila kadar LH terus-menerus rendah, ini dapat menandakan bahwa kelenjar pituitari tidak membuat jumlah LH yang diperlukan untuk mendukung perkembangan organ seksual dan proses reproduksi yang normal.
Apa itu Gonadotropin?
Sebelum membahas lebih jauh tentang kekurangan hormon LH, mari kita memahami hormon gonadotropin. Dua hormon gonadotropin utama, follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), diproduksi oleh kelenjar pituitari otak dan memicu perkembangan proses pubertas.
Pada anak perempuan, kedua hormon ini memberi sinyal ke ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Selanjutnya, kedua hormon ini memicu perkembangan payudara, ovulasi, menstruasi, dan perubahan lain, termasuk pertumbuhan tinggi badan yang cepat dan perubahan bentuk tubuh. Hormon-hormon ini juga merangsang ovarium untuk memproduksi sejumlah kecil testosteron, yang menyebabkan pertumbuhan rambut di pubis (area kemaluan), rambut ketiak, dan jerawat. Anak perempuan ini biasanya mencapai pubertas antara usia 8 dan 12 tahun.
Hormon gonadotropin memberi sinyal kepada testis, atau buah zakar, untuk memproduksi hormon testosteron dan memulai produksi sperma pada anak laki-laki. Testosteron sendiri menyebabkan penis dan testis membesar, rambut di wajah meningkat, dan suara menjadi lebih dalam. Ini juga menyebabkan perubahan tubuh lainnya, seperti pertumbuhan tinggi badan dan pertumbuhan massa otot yang cepat. Anak laki-laki ini biasanya mencapai pubertas antara usia 9 dan 14 tahun.
Jika kadar hormon gonadotropin FSH atau LH rendah atau rendah, anak-anak tidak akan memasuki masa pubertas atau mengalami hambatan perkembangan pubertas selama masa remaja. Namun, sampai anak siap untuk memasuki masa pubertas, kadar hormon tersebut tidak perlu ditambahkan atau diganti. Namun, hormon seks, seperti testosteron untuk anak laki-laki atau estrogen dan progesteron untuk anak perempuan, akan diberikan untuk menginisiasi dan mempertahankan perkembangan seksual selama masa pubertas.
Apa yang Menyebabkan Rendahnya LH atau Kekurangan LH?
Kekurangan LH dapat berasal dari keturunan atau didapat. Faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan LH dapat diidentifikasi lebih jauh berdasarkan jalur produksinya, yaitu apakah gangguan terjadi di hipotalamus atau di kelenjar pituitari. Karena sel-sel awalnya identik, kekurangan LH hampir selalu bersamaan dengan kekurangan FSH.
Penyakit hipotalamus
Sindrom Kallmann Ini adalah penyebab kekurangan LH yang bersifat bawaan, yang seringkali disertai dengan penurunan kemampuan untuk mendeteksi bau melalui hidung, yang disebut hiposmia, atau anosmia. Mutasi pada gen KISS1, yang berfungsi sebagai pengatur utama hormon reproduksi, menyebabkan kondisi ini. Mutasi ini menyebabkan sel-sel dan saraf-saraf gonadotropin-releasing hormone (GnRH) tidak berkembang, yang menghentikan produksi LH dan FSH. Ini tampaknya menunjukkan bahwa pengidapnya tidak mengalami pubertas atau karakteristik seksual sekunder lainnya.
Mutasi pada subunit beta LH. Mutasi yang terjadi di bagian ini membuat subunit beta atau reseptor LH tidak aktif. Akibatnya, kurangnya aktivitas LH yang diperlukan untuk memicu ovulasi menyebabkan amenore dan infertilitas. Kadar LH yang tinggi dapat dilihat lebih tinggi daripada yang normal, tetapi hormon yang bermutasi tidak bekerja dengan baik.
Hipogonadisme hipogonadotropik idiopatik (IHH) berarti tidak berkembangnya organ seks karena masalah pada kelenjar pituitari atau hipotalamus. Di sisi lain, hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria atau ovarium wanita hanya memproduksi sedikit atau sama sekali tidak hormon seks. Pelepasan LH dan FSH yang diinduksi GnRH tidak terjadi pada IHH secara keseluruhan atau sebagian. Kondisi ini tidak terlalu umum dan dapat terjadi pada pria dan wanita.
Hipogonadisme hipogonadotropik karena stres Kondisi ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada hipotalamus akibat latihan berat badan dan penurunan berat badan yang ekstrem. Kadar hormon corticotropin-releasing hormone (CRH) meningkat dalam kondisi ini, yang menghentikan pelepasan GnRH dari hipotalamus. Akibatnya, kadar FSH dan LH rendah, yang menyebabkan amenore atau menstruasi tidak ada.
Apa yang Menyebabkan Gangguan Pituitari?
Kurangnya hormon LH yang disebabkan oleh gangguan pituitari sangat beragam, dan mencakup hiperprolaktinemia, tumor pituitari, sindrom Sheehan, infeksi dan peradangan, trauma, dan cedera pada pembuluh darah otak.
- Hipoprolaktinemia. Prolaktinoma, tumor pituitari yang menghasilkan hormon prolaktin, biasanya menyebabkan kondisi ini. Kadar hormon prolaktin yang tinggi akan menghambat pelepasan hormon FSH dan LH dari pituitar anterior, yang menyebabkan hipogonadisme, inferilitas, dan galaktorea (keluarnya cairan susu dari puting payudara, yang tidak terkait dengan produksi ASI pada masa menyusui).
- Sindrom Sheehan adalah keadaan di mana perdarahan yang sangat besar selama persalinan menyebabkan kematian sel pada kelenjar pituitari. Kelenjar ini menghasilkan semua hormon yang menurun atau bahkan tidak ada panhipopituitarisme). Hipogonadisme hipogonadotropik disebabkan oleh kekurangan hormon reproduksi seperti FSH dan LH.
Apa Gejala yang Menunjukkan Defisiensi LH?
Secara umum, kekurangan LH menyebabkan ovarium menghasilkan lebih sedikit sel telur dan hormon estrogen; pada pria, kekurangan LH menyebabkan testis menghasilkan lebih sedikit sel sperma dan hormon testosteron. Selain itu, ini akan menyebabkan kelelahan dan penurunan libido. Selain itu, kondisi ini menghalangi pasangan untuk memiliki anak atau mengalami infertilitas. Proses pubertas, yang menyebabkan perubahan fisik, mungkin tidak terjadi pada anak-anak. Gejala kekurangan LH dapat berbeda pada laki-laki dan perempuan tergantung pada kelompok usia mereka.
Diagnosis kekurangan LH
Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan apakah kekurangan LH ada atau tidak. Mereka akan merekomendasikan pemeriksaan seperti:
- Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari (FSH, LH) dan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang dikontrol oleh hormon pituitari, seperti kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah kadar hormon yang rendah merupakan hasil dari kelenjar pituitari yang tidak berfungsi dengan baik.
- Tes yang memicu hormon. Tes ini dapat dilakukan di lab atau di fasilitas khusus untuk memeriksa kadar hormon tertentu. Tes ini mengevaluasi tingkat hormon tertentu baik sebelum maupun setelah mengonsumsi obat-obatan yang mendorong produksi hormon dalam tubuh.
- gambar otak Tumor pituitari dan masalah lainnya pada kelenjar ini dapat ditemukan melalui magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan otak.
- Tes untuk menghidu Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis anosmia jika ada kemungkinan sindrom Kallmann terkait dengan kekurangan LH.
Bagaimana Mengatasi Kekurangan LH?
Terapi untuk kekurangan hormon LH bergantung pada sumbernya, usia, jenis kelamin, dan status fertilitas yang diinginkan.
Terapi untuk Defisiensi LH pada Pria
Terapi pengganti testosteron pada anak laki-laki pada usia prapubertas akan menginduksi pubertas dan perkembangan karakteristik seksual sekunder. Terapi pengganti testosteron dapat diberikan dalam bentuk koyo transdermal, gel, suntikan intramuskular, atau obat minum, dan harus dimulai pada usia 12 hingga 14 tahun.
Terapi hormon pengganti dapat memperbaiki gejala dan tanda hipogonadisme pada pria yang telah mengalami pubertas. Penggantian testosteron juga membantu mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh kekurangan hormon ini. Ini termasuk anemia, penurunan kepadatan tulang, atrofi otot, yang berarti otot mengecil, dan perubahan suasana hati atau kemampuan kognitif.
Pemberi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dapat meningkatkan kesuburan pria yang menginginkan keturunan. Ada berbagai macam gonadotropin yang tersedia untuk pengobatan dan efeknya bervariasi. Sebelum sel sperma mulai terbentuk (spermatogenesis), terapi biasanya membutuhkan waktu hingga dua tahun.
Metode Pengobatan untuk Defisiensi LH pada Wanita
Terapi hormon pengganti dengan estrogen eksternal akan memicu pubertas dan perkembangan payudara pada anak perempuan yang belum mencapai pubertas. Oral estradiol, oral estrogen terkonjugasi, gel, dan koyo transdermal adalah beberapa bentuk obat yang dapat digunakan untuk terapi hormon pengganti ini. Usia ideal untuk memulai terapi estrogen bergantung pada individu, termasuk usia, usia tulang, tinggi badan absolut, dan masalah psikososial.
Proses ovulasi harus terjadi pada wanita yang ingin memiliki keturunan. Untuk wanita yang kekurangan hormon LH, terapi pengganti estrogen harus dikombinasikan dengan pemberian hormon gonadotropin sintetis yang dapat berupa human chorionic gonadotropin (HCG) atau human menopausal gonadotropin (HMG). Lonjakan drastis kadar LH di tengah siklus menstruasi normal menyebabkan ovulasi.
Wanita dengan hipogonadisme hipogonadotropik yang dikaitkan dengan stres biasanya mengalami peningkatan gejala setelah faktor yang menyebabkan stres dihilangkan. Kenaikan berat badan juga dapat memulihkan kondisi ini jika penurunan berat badan dan jaringan lemak yang signifikan telah terjadi.
Ketidakseimbangan hormon LH yang disebabkan oleh kelainan pada pituitari diobati sesuai dengan penyebabnya dan ketidakseimbangan hormon yang terkait. Misalnya, hiperprolaktinemia akibat adenoma pituitari diobati dengan agonis dopamin dan biasanya berhasil. Berbeda dengan prolaktinoma yang tidak dapat diobati, pembedahan dan pemantauan yang ketat diperlukan.
Untuk memulai terapi hormon ini, seseorang harus pergi ke dokter setiap empat hingga enam bulan sekali. Terkadang, penyesuaian dosis diperlukan untuk memastikan bahwa perubahan tidak terlalu lambat atau terlalu cepat. Untuk alasan yang sama, pada beberapa kunjungan rutin ini, pemeriksaan darah dan rontgen tangan kiri akan dilakukan untuk mengetahui usia tulang. Dosis hormon yang tetap dapat ditentukan setelah proses pertumbuhan dan pubertas ini selesai. Kunjungan juga menjadi lebih lama, setiap enam hingga dua belas bulan.
Hingga dewasa, terapi pengganti hormon seks (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria) diberikan. Pemberian hormon jelas memberi manfaat bagi kehidupan normal di masa dewasa, meskipun tidak mengancam jiwa jika terapi ini dihentikan. Di akhir masa dewasa, baik individu maupun tim medis yang merawat dapat mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan terapi pengganti hormon seks.
Dengan terapi hormon pengganti, setiap orang dapat memiliki perkembangan dan fungsi seksual yang normal ketika mereka dewasa. Namun, kurangnya LH dan gonadotropin secara umum akan memengaruhi kemampuan untuk memiliki keturunan di masa depan, jadi setiap orang dengan kondisi ini harus berkonsultasi dengan ahli fertilitas jika mereka berencana untuk memiliki keturunan.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya