fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
Apakah-Setelah-Embryo-Transfer-Harus-Bed-Rest.png
15/Nov/2025

Melakukan transfer embrio adalah salah satu tahap paling krusial dalam prosedur bayi tabung (IVF). Setelah embrio dipindahkan ke rahim, banyak pasangan dan tenaga medis menganggap bahwa pasien perlu menjalani istirahat total agar proses implantasi berjalan optimal. Namun, apakah anggapan “harus bed rest” itu benar?

Dalam praktik modern, pendekatan terhadap pasca-transfer embrio telah berubah seiring berkembangnya penelitian. Beberapa panduan klinis bahkan menyatakan bahwa istirahat total yang terlalu lama bisa tidak memberi manfaat tambahan bahkan bisa berdampak negatif.

 

Evolusi Praktik & Hasil Penelitian

  • Di masa lalu, pasien sering disarankan untuk tidur berbaring selama berjam-jam bahkan berhari-hari setelah transfer embrio. Namun, bukti modern menunjukkan bahwa istirahat total panjang tidak meningkatkan angka keberhasilan kehamilan dibandingkan dengan aktivitas ringan segera setelah prosedur.
  • Meta-analisis terkini menyimpulkan bahwa mobilisasi (bangun dan bergerak ringan) segera setelah transfer tidak berdampak negatif terhadap hasil IVF.
  • Ada penelitian yang menunjukkan bahwa pasien yang diperintahkan bed rest segera setelah transfer cenderung memiliki risiko keguguran lebih tinggi, sehingga secara keseluruhan peluang bayi lahir hidup (live birth) antara kelompok bed rest dan kelompok aktif tidak berbeda signifikan.
  • Satu studi khusus menyebutkan bahwa 10 menit bed rest setelah transfer embrio pada pasien dengan donor telur justru menghasilkan angka kelahiran hidup yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang langsung bergerak.
  • Penelitian jangka panjang juga memperingatkan bahwa istirahat berlebihan dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah (trombosis) dan resistensi insulin, yang bisa memengaruhi aliran darah ke rahim faktor yang penting dalam implantasi embrio.

Kesimpulan Berdasarkan Bukti

Berdasarkan bukti terkini, bed rest total yang panjang tidak direkomendasikan secara rutin setelah embryo transfer. Alih-alih memaksakan berbaring, pendekatan yang lebih seimbang istirahat ringkas di awal dan aktivitas ringan saat ini dianggap lebih masuk akal dan aman.

Namun demikian, perlu diingat bahwa setiap pasien dan kondisi medisnya unik. Beberapa klinik atau dokter mungkin memberikan instruksi khusus berdasarkan kasus individu (misalnya faktor risiko perdarahan, kondisi rahim, atau komplikasi lainnya).

 

Alasan Kenapa Bed Rest Panjang Tidak Mendapat Dukungan Ilmiah

  1. Kurangnya efek positif
     Banyak penelitian tidak menemukan peningkatan signifikan dalam keberhasilan kehamilan atau tingkat implantasi pada mereka yang melakukan bed rest dibandingkan yang langsung berjalan ringan.
  2. Risiko trombosis & aliran darah terganggu
     Imobilitas bisa memicu pembekuan darah atau menghambat aliran darah ke rahim, yang justru bisa merugikan proses implantasi.
  3. Efek psikologis negatif
     Terlalu lama berbaring bisa memicu rasa stres, kecemasan, atau depresi, yang tidak baik untuk kondisi mental seorang calon ibu.
  4. Penurunan fungsi fisiologis
     Otot–otot bisa melemah jika terlalu lama tidak digunakan (atrofi), metabolisme bisa terpengaruh, dan fungsi tubuh secara keseluruhan bisa kurang optimal.
  5. Data klinis yang lebih mendukung aktivitas ringan
     Beberapa studi dengan penilaian langkah harian (pedometer) menemukan bahwa jumlah langkah harian tidak berbeda signifikan antara pasien hamil atau tidak setelah transfer embrio artinya aktivitas ringan tidak mengganggu hasil kehamilan.

 

Hal-hal yang Harus Dihindari Setelah Transfer Embrio

Agar peluang sukses implantasi lebih baik dan agar Anda tetap aman dan nyaman ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari setelah embriotransfer:

  1.     Stress berlebihan
  2.     Berendam air panas, sauna, jacuzzi
  3.     Olahraga berat
  4.     Merokok, konsumsi alkohol, kafein berlebihan
  5.     Mengangkat barang berat / aktivitas angkat beban

 

Tips Perawatan & Aktivitas yang Dianjurkan

Meskipun tidak harus berbaring total, ada beberapa tindakan positif yang sebaiknya dilakukan:

  •         Istirahat ringan & relaksasi: Hari pertama boleh lebih banyak beristirahat, tapi tidak perlu berbaring sepanjang waktu.
  •         Aktivitas ringan: Jalan santai dan gerakan ringan justru bisa membantu aliran darah dan menjaga kondisi tubuh.
  •         Cukupi cairan & nutrisi: Minum air putih cukup, konsumsi makanan bergizi, kaya serat, protein, vitamin dan mineral.
  •         Lanjutkan obat & suplemen sesuai resep: Contohnya progesteron dan vitamin prenatal bila diresepkan.
  •         Hindari bahan kimia berbahaya (EDC): seperti BPA, paraben, ftalat terutama produk plastik atau kosmetik yang mengandung zat endocrine-disrupting.
  •         Ciptakan lingkungan yang tenang: Musik lembut, meditasi atau membaca bisa membantu mengurangi stres.
  •         Pantau gejala tubuh: Spotting ringan atau kram ringan dapat normal. Namun jika ada perdarahan berat, suhu tinggi, nyeri hebat segera kontak dokter.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Sperma-Tidak-Sehat-Apakah-Masih-Bisa-Hamil-Ini-Penjelasan-Lengkapnya.png
14/Nov/2025

Kehamilan adalah hasil kerja sama antara sel telur wanita dan sperma pria. Karena itu, dalam kasus infertilitas, analisis sperma menjadi pemeriksaan penting untuk menilai apakah kualitas sperma ikut berperan. Ketika hasil lab menunjukkan bahwa sperma “tidak sehat” misalnya jumlahnya sedikit, gerakannya lambat, atau bentuknya abnormal banyak pasangan langsung khawatir dan mempertanyakan apakah kehamilan masih mungkin terjadi.

Bisakah Sperma Buruk Tetap Membuat Hamil?

Menurut penjelasan Alodokter, kondisi sperma yang kurang sehat tidak berarti peluang kehamilan hilang sepenuhnya.
Kemungkinan hamil tetap ada, tergantung tingkat keparahannya:

  • Kerusakan ringan–sedang → peluang hamil masih ada, terutama jika kondisi rahim dan ovulasi wanita baik.
  • Kerusakan berat atau motilitas sangat rendah → peluang hamil kecil tanpa bantuan medis dan mungkin membutuhkan inseminasi, IVF, atau ICSI.

Jadi, sperma buruk bukanlah vonis akhir namun menjadi tanda bahwa perlu usaha tambahan untuk mendukung proses pembuahan.

Apa Saja Penyebab Sperma Tidak Sehat?

Beberapa faktor dapat merusak kualitas sperma, di antaranya:

  • Stres oksidatif, yang merusak membran dan DNA sperma.
  • Paparan zat kimia, seperti pestisida, logam berat, atau bahan plastik tertentu.
  • Suhu tinggi, dari sauna, laptop di paha, atau pakaian terlalu ketat.
  • Gaya hidup buruk: merokok, alkohol, kurang tidur, obesitas.
  • Infeksi, radang testis, atau varikokel.
  • Gangguan hormon yang menurunkan produksi sperma.
  • Kerusakan genetik dan faktor usia.

Kombinasi faktor ini membuat sperma kurang lincah, jumlahnya menurun, atau bentuknya tidak normal.

Ciri-ciri Kualitas Sperma Menurun

Tanda paling akurat tentu berasal dari analisis semen. Namun beberapa ciri berikut bisa menjadi petunjuk:

  • Jumlah sperma rendah
  • Gerakan sperma lambat
  • Bentuk sperma abnormal
  • Air mani terlalu encer, terlalu sedikit, atau warnanya tidak normal
  • Nyeri atau pembengkakan pada testis

Jika menemukan gejala-gejala tersebut atau sudah lama sulit hamil, pemeriksaan medis sangat disarankan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Variokel-Penyakit-yang-Menyerang-Pembuluh-Darah-di-Skrotum-Pria.png
13/Nov/2025

Varikokel merupakan kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh darah vena di dalam skrotum (kantung zakar) mengalami pelebaran mirip seperti varises yang muncul di kaki. Gangguan ini disebabkan oleh aliran darah dari testis ke jantung yang tidak lancar, sehingga darah menumpuk di pembuluh vena dan menimbulkan pembengkakan.

Kondisi ini lebih sering muncul di sisi kiri skrotum karena perbedaan anatomi pembuluh darah di area tersebut. Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala, varikokel dapat berpengaruh pada kesuburan pria karena peningkatan suhu di testis bisa menurunkan kualitas sperma.

 

Penyebab Varikokel

Penyebab pasti varikokel belum sepenuhnya diketahui, tetapi umumnya terjadi akibat kerusakan atau kelemahan katup vena di pembuluh darah skrotum. Katup ini berfungsi memastikan darah mengalir ke arah jantung. Jika rusak, darah bisa mengalir balik dan menumpuk, menyebabkan pelebaran pembuluh darah.

Beberapa faktor yang dapat memicu varikokel antara lain:

  • Kelemahan katup vena bawaan.
  • Tekanan berlebih di perut akibat sering mengangkat beban berat atau mengejan.
  • Struktur anatomi pembuluh darah yang membuat sisi kiri lebih rentan.
  • Tekanan dari organ lain seperti tumor di perut.
  • Faktor genetik yang memengaruhi kekuatan dinding pembuluh darah.

 

Gejala dan Ciri-Ciri Varikokel

Banyak pria dengan varikokel tidak menyadari kondisinya karena tidak menimbulkan keluhan. Namun, sebagian lainnya bisa mengalami gejala berikut:

  1. Rasa nyeri atau tidak nyaman di testis, terutama setelah berdiri lama, berolahraga berat, atau di cuaca panas.
  2. Sensasi berat di skrotum, seolah ada beban menggantung, terutama di sisi kiri.
  3. Benjolan di skrotum, terasa seperti “sekumpulan cacing” di bawah kulit, biasanya tampak jelas saat berdiri.
  4. Ukuran testis mengecil pada sisi yang terkena karena terganggunya aliran darah.
  5. Sensasi panas di skrotum akibat peningkatan suhu lokal.
  6. Gangguan kesuburan, seperti penurunan kualitas atau jumlah sperma.
  7. Urat kebiruan terlihat di kulit, terutama pada varikokel yang cukup besar.

 

Pencegahan Varikokel

Belum ada cara pasti untuk mencegah varikokel, tetapi beberapa langkah dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, seperti:

  • Melakukan pemeriksaan testis secara rutin untuk deteksi dini.
  • Menghindari mengejan berlebihan atau mengangkat beban berat tanpa teknik yang benar.
  • Menjaga berat badan ideal dan tekanan darah tetap stabil.
  • Menghindari kebiasaan duduk terlalu lama serta merokok.
  • Konsultasi rutin ke dokter, terutama jika memiliki riwayat varises atau gangguan pembuluh darah.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter urologi bila Anda mengalami:

  • Nyeri testis yang menetap atau bertambah parah.
  • Benjolan atau pembengkakan baru di skrotum.
  • Testis terasa mengecil atau tidak seimbang antara kanan dan kiri.
  • Kesulitan memiliki anak setelah satu tahun mencoba.

 

Pemeriksaan dan Diagnosis

Diagnosis varikokel biasanya dilakukan melalui:

  • Pemeriksaan fisik, dengan perabaan skrotum saat berdiri dan mengejan.
  • USG Doppler, untuk melihat pelebaran pembuluh darah dan arah aliran darah.
  • Analisis sperma, guna menilai jumlah dan kualitas sperma.
  • CT scan atau MRI, bila diduga ada sumbatan dari organ lain.

 

Pengobatan Varikokel

Penanganan varikokel tergantung pada tingkat keparahan dan tujuan terapi, apakah untuk mengurangi nyeri atau meningkatkan kesuburan.

  1. Perawatan Non-Bedah
  • Pemberian obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.
  • Menggunakan penyangga skrotum (scrotal support).
  • Kompres dingin dan istirahat untuk mengurangi ketidaknyamanan ringan.
  1. Prosedur Medis
  • Embolisasi: Prosedur minimal invasif dengan menutup pembuluh darah yang rusak agar aliran dialihkan ke vena sehat.
  • Operasi Varikocelektomi: Tindakan bedah untuk mengikat vena yang melebar, bisa dilakukan dengan teknik mikroskopik atau laparoskopi. Pemulihan umumnya cepat, dan pasien bisa kembali beraktivitas dalam beberapa hari.

 

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Jika tidak ditangani dengan baik, varikokel dapat menyebabkan:

  • Penyusutan testis (atrofi).
  • Infertilitas akibat penurunan kualitas sperma.
  • Nyeri kronis di skrotum.
  • Kekambuhan setelah operasi.

Varikokel memang bukan kondisi berbahaya, tetapi dapat berdampak besar pada kesuburan pria bila diabaikan. Pemeriksaan dini, perubahan gaya hidup sehat, serta konsultasi rutin ke dokter adalah langkah terbaik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dengan penanganan yang tepat, kebanyakan pria dengan varikokel tetap bisa hidup sehat dan memiliki peluang baik untuk menjadi ayah di masa depan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Fakta-vs-Mitos-Apa-yang-Sebenarnya-Menentukan-Kesuburan-Pria-dan-Wanita.png
12/Nov/2025

Banyak pasangan yang sedang berjuang mendapatkan momongan kerap menerima berbagai “petuah” dari orang sekitar mulai dari saran minum jamu tertentu hingga posisi berbaring setelah berhubungan. Namun, tak sedikit dari nasihat itu hanyalah mitos yang sudah turun-temurun, tanpa dasar ilmiah. Alih-alih membantu, mitos justru bisa membuat pasangan salah langkah atau menunda pemeriksaan medis yang seharusnya dilakukan lebih awal.

Yuk, kita luruskan beberapa mitos kesuburan yang masih sering dipercaya dan pahami penjelasan medisnya!

 

  1. Minum Air Es Bisa Bikin Susah Hamil

Mitos: Air es dianggap dapat “membekukan rahim” dan menghambat kehamilan.
Fakta: Tidak benar. Suhu tubuh manusia selalu stabil di kisaran 36–37°C, sehingga minuman dingin tidak memengaruhi organ reproduksi. Kesuburan justru lebih dipengaruhi oleh hormon, kualitas sel telur, dan kesehatan rahim.

 

  1. Posisi Tertentu Setelah Berhubungan Bisa Mempercepat Kehamilan

Mitos: Mengangkat kaki atau berbaring lama setelah berhubungan bisa membantu sperma lebih cepat mencapai sel telur.
Fakta: Sperma yang sehat bisa berenang menuju tuba falopi tanpa bantuan gravitasi. Jadi, posisi tertentu tidak menjamin kehamilan, meski berbaring sebentar bisa mencegah sperma keluar terlalu cepat.

 

  1. Haid Banyak Tandanya Subur

Mitos: Darah haid yang deras menunjukkan kesuburan tinggi.
Fakta: Volume darah menstruasi tidak berkaitan dengan kesuburan. Yang penting adalah adanya ovulasi teratur. Bahkan, haid yang terlalu banyak bisa menandakan gangguan hormon atau mioma.

 

  1. Infertilitas Hanya Masalah Perempuan

Mitos: Jika pasangan belum hamil, pasti karena pihak wanita.
Fakta: Tidak selalu. Penelitian menunjukkan sekitar 40–50% kasus infertilitas berasal dari pria, misalnya karena jumlah atau kualitas sperma yang rendah. Pemeriksaan idealnya dilakukan pada kedua pasangan.

 

  1. Makanan Tertentu Bisa Langsung Menyuburkan

Mitos: Makan nanas, tape, atau jamu bisa membuat cepat hamil.
Fakta: Tidak ada makanan “ajaib” untuk kesuburan. Namun, pola makan bergizi seimbang, tinggi protein, buah, sayur, dan asam folat bisa membantu menjaga kesehatan reproduksi.

 

  1. Usia Tidak Berpengaruh, Asal Sehat

Mitos: Selama tubuh sehat, usia bukan masalah.
Fakta: Cadangan sel telur wanita menurun drastis setelah usia 35 tahun, dan kualitas sperma pria juga ikut menurun. Jadi, usia tetap menjadi faktor penting dalam keberhasilan kehamilan.

 

  1. Belum Hamil? Sabar, Nanti Juga Dapat

Mitos: Kehamilan tinggal menunggu waktu saja.
Fakta: Jika sudah mencoba selama 1 tahun (atau 6 bulan bagi wanita di atas 35 tahun) tanpa hasil, sebaiknya konsultasi ke dokter. Pemeriksaan dini bisa membantu menemukan penyebab dan meningkatkan peluang keberhasilan.

 

  1. Obat Penyubur Aman untuk Semua

Mitos: Semua orang bisa minum obat penyubur tanpa resep dokter.
Fakta: Obat kesuburan hanya boleh digunakan dengan indikasi medis. Penggunaan sembarangan bisa menimbulkan efek samping seperti kista ovarium atau kehamilan ganda berisiko tinggi.

 

  1. Berhubungan Seks Tiap Hari Bikin Cepat Hamil

Mitos: Semakin sering berhubungan, makin cepat hamil.
Fakta: Justru terlalu sering bisa menurunkan kualitas sperma. Idealnya, berhubungan 2–3 kali per minggu terutama di masa subur sudah cukup untuk memperbesar peluang kehamilan.

 

  1. Infertilitas Tidak Bisa Diobati

Mitos: Jika sudah divonis mandul, tidak ada harapan.
Fakta: Dunia medis terus berkembang. Kini tersedia berbagai pilihan seperti terapi hormon, inseminasi, atau program bayi tabung (IVF). Bahkan, jika peluang biologis kecil, masih ada opsi adopsi atau pendekatan lain.

Jangan mudah percaya pada mitos kesuburan. Setiap pasangan memiliki kondisi berbeda, dan langkah terbaik adalah mencari informasi medis yang valid serta berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan atau andrologi.
Karena memahami tubuh sendiri adalah langkah pertama menuju kehamilan yang sehat dan penuh harapan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Inilah-Penyebab-Gagalnya-IVF-Langkah-Apa-Yang-Harus-Diambil.png
11/Nov/2025

In vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung telah menjadi harapan besar bagi banyak pasangan yang menghadapi kesulitan memiliki anak. Dalam prosedur ini, sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium, lalu embrio hasil pembuahan ditanamkan ke rahim agar berkembang menjadi kehamilan. Namun, tak semua siklus IVF berakhir sukses bahkan pada pasangan dengan kondisi medis yang baik sekalipun.

Kegagalan IVF seringkali memunculkan rasa kecewa dan pertanyaan yang berat: “Kenapa tidak berhasil? Apakah saya harus menyerah? Apa langkah selanjutnya?” Nyatanya, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini bisa menjadi kesempatan untuk memahami tubuh lebih dalam, memperbaiki strategi, dan mempersiapkan diri lebih baik untuk percobaan berikutnya.

 

Penyebab Umum Kegagalan IVF

Beberapa faktor yang sering menjadi penyebab kegagalan program bayi tabung antara lain:

  1. Usia dan cadangan ovarium menurun
    Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur ikut menurun. Wanita di atas 35 tahun biasanya memiliki peluang keberhasilan IVF yang lebih rendah karena embrio lebih sulit berkembang dan menempel di rahim.
  2. Kualitas embrio dan kelainan kromosom
    Embrio yang tampak normal di laboratorium bisa saja memiliki kelainan genetik yang menghambat implantasi atau menyebabkan keguguran dini.
  3. Respon ovarium yang lemah
    Kadang, ovarium tidak menghasilkan cukup banyak folikel meskipun sudah dirangsang dengan hormon. Ini disebut poor ovarian response dan menjadi salah satu tantangan dalam proses IVF.
  4. Masalah pada rahim atau implantasi
    Rahim yang tidak siap menerima embrio misalnya karena lapisan endometrium terlalu tipis, adanya polip, atau infeksi dapat membuat embrio gagal menempel.
  5. Faktor imunologi
    Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh salah mengenali embrio sebagai benda asing dan menyerangnya.
  6. Kualitas sperma
    Sperma dengan bentuk abnormal, jumlah sedikit, atau pergerakan yang lambat dapat memengaruhi keberhasilan pembuahan dan perkembangan embrio.
  7. Faktor gaya hidup
    Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, pola makan buruk, stres berat, atau berat badan yang tidak ideal juga bisa menurunkan peluang keberhasilan IVF.

 

Langkah Setelah IVF Gagal

Jika satu siklus IVF tidak berhasil, jangan buru-buru menyerah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Evaluasi hasil bersama dokter
    Diskusikan dengan dokter reproduksi mengenai hasil siklus sebelumnya dari jumlah telur hingga kualitas embrio. Evaluasi ini membantu menentukan apakah kegagalan bersifat acak atau memiliki penyebab yang jelas.
  2. Coba ulang dengan modifikasi
    Dokter mungkin menyarankan siklus baru dengan penyesuaian dosis hormon, metode stimulasi, atau strategi transfer embrio. Banyak pasangan berhasil pada percobaan kedua atau ketiga.
  3. Periksa kondisi rahim
    Pemeriksaan seperti USG atau histeroskopi dapat mendeteksi kelainan seperti polip atau gangguan struktur rahim yang mungkin menghambat implantasi.
  4. Tes genetik pra-implantasi (PGT)
    Tes ini membantu memilih embrio yang sehat secara kromosom, terutama pada wanita usia di atas 35 tahun atau kasus gagal IVF berulang.
  5. Perawatan imunologi tambahan
    Bila dicurigai faktor imun berperan, dokter bisa memberikan terapi pendukung seperti obat antiinflamasi ringan atau imunomodulator.

 

Bila Beberapa Kali IVF Masih Gagal

Kegagalan berulang bukan berarti tidak ada harapan. Beberapa langkah lanjutan yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Evaluasi menyeluruh terhadap semua siklus yang pernah dijalani.
  • Gunakan protokol IVF yang disesuaikan dengan kondisi individu.
  • Coba transfer embrio beku (frozen embryo transfer) yang kadang memberikan hasil lebih baik.
  • Konsultasi ke pusat fertilitas dengan tim multidisiplin yang berpengalaman menangani kasus kompleks.

 

Harapan Selalu Ada

Gagal IVF memang menyakitkan, tetapi bukan berarti akhir dari perjalanan menuju kehamilan. Dengan evaluasi yang tepat, dukungan medis, dan pendekatan yang lebih personal, banyak pasangan berhasil mencapai impian mereka setelah beberapa kali percobaan.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Azoospermia-Ketika-Sperma-Tidak-Ditemukan-dalam-Cairan-Mani.png
08/Nov/2025

Azoospermia adalah kondisi medis ketika air mani pria tidak mengandung sperma sama sekali, baik hidup maupun mati. Meski cairan ejakulasi tampak normal, tidak adanya sperma membuat pria sulit memiliki keturunan secara alami. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pria.

 

Penyebab Azoospermia

Azoospermia terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. Azoospermia Obstruktif — sperma diproduksi, tetapi terhambat keluar karena sumbatan di saluran sperma, misalnya akibat infeksi, bekas operasi, atau kelainan bawaan.
  2. Azoospermia Nonobstruktif — testis tidak mampu menghasilkan sperma karena gangguan hormon, kelainan genetik, infeksi testis, varikokel berat, atau efek obat dan radiasi.

 

Gejala dan Kapan Harus ke Dokter

Azoospermia umumnya tidak menimbulkan gejala khusus. Sering kali baru terdeteksi saat pasangan sulit hamil. Namun, beberapa tanda bisa muncul seperti:

  • Testis kecil atau nyeri
  • Penurunan gairah seksual
  • Tanda gangguan hormonal (rambut tubuh sedikit, suara tidak berat)

Segera periksakan diri ke dokter bila sudah berusaha hamil selama lebih dari satu tahun tanpa hasil atau mengalami keluhan pada organ reproduksi.

 

Pemeriksaan dan Diagnosis

Diagnosis ditegakkan melalui analisis sperma, diikuti pemeriksaan hormon, USG testis, tes genetik, atau biopsi testis bila perlu. Pemeriksaan ini membantu menentukan jenis azoospermia dan penyebabnya.

 

Pengobatan

Penanganan bergantung pada penyebabnya:

  • Azoospermia obstruktif: dapat diatasi dengan operasi rekonstruktif atau pengambilan sperma langsung dari testis untuk program bayi tabung (IVF/ICSI).
  • Azoospermia nonobstruktif: bisa dilakukan terapi hormonal atau pengambilan sperma langsung bila masih ada produksi terbatas.

 

Komplikasi dan Pencegahan

Kondisi ini bisa menyebabkan stres, depresi, hingga infertilitas permanen bila tidak ditangani. Untuk mencegahnya:

  • Hindari rokok, alkohol, dan panas berlebih di area testis.
  • Jaga berat badan ideal dan pola hidup sehat.
  • Hindari paparan radiasi dan bahan kimia berbahaya.
  • Segera konsultasi jika ada nyeri atau kelainan pada testis.

 

Meski azoospermia terdengar menakutkan, banyak pria tetap memiliki peluang menjadi ayah berkat kemajuan teknologi reproduksi. Kuncinya adalah deteksi dini dan penanganan medis yang tepat.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Pengaruh-Usia-terhadap-Kesuburan-Pria-dan-Peran-Teknologi-Reproduksi-Modern.png
07/Nov/2025

Jika selama ini fokus kesuburan sering tertuju pada wanita, nyatanya usia pria juga berpengaruh besar terhadap peluang kehamilan dan kesehatan anak.

Walau pria bisa memproduksi sperma sepanjang hidupnya, kualitas sperma tetap mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.

 

Bagaimana Usia Mempengaruhi Kesuburan Pria?

  1. Kualitas Sperma Menurun
    Seiring waktu, sperma pria cenderung memiliki motilitas (kemampuan bergerak) dan jumlah yang menurun. Volume semen juga dapat berkurang.
  2. Waktu untuk Hamil Lebih Lama
    Jika pria berusia di atas 40 tahun, kemungkinan butuh waktu lebih lama untuk pasangan hamil, bahkan jika sang istri masih muda.
  3. Risiko pada Kesehatan Anak
    Beberapa studi menunjukkan peningkatan risiko kecil terhadap gangguan perkembangan saraf seperti autisme pada anak dari ayah berusia lanjut, meski peningkatannya tidak besar.

 

Usia dan Teknologi Reproduksi (IVF)

Kemajuan teknologi seperti In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung memang membantu banyak pasangan yang sulit hamil. Namun, penting dipahami bahwa teknologi ini tidak sepenuhnya bisa mengatasi penurunan kualitas sel telur akibat usia.

  • Efektivitas IVF menurun seiring usia wanita, terutama jika menggunakan sel telurnya sendiri.
  • Namun, peluang keberhasilan bisa meningkat jika menggunakan donor sel telur dari wanita yang lebih muda.

 

Kapan Waktu Tepat untuk Konsultasi?

  • Jika usia di bawah 35 tahun, konsultasikan ke dokter bila belum hamil setelah 1 tahun mencoba.
  • Jika di atas 35 tahun, sebaiknya periksa setelah 6 bulan mencoba.

Dokter dapat membantu melakukan pemeriksaan kesuburan, seperti:

  • Tes hormon dan USG untuk wanita
  • Analisis sperma untuk pria

 

Tips Meningkatkan Peluang Kehamilan

  1. Terapkan gaya hidup sehat
    Konsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, dan hindari rokok serta alkohol.
  2. Ketahui masa subur
    Berhubungan intim di waktu ovulasi meningkatkan peluang kehamilan.
  3. Pertimbangkan pembekuan sel telur (egg freezing)
    Untuk wanita yang menunda kehamilan, langkah ini dapat membantu mempertahankan kualitas sel telur di usia muda.
  4. Kelola stres dan jaga kesehatan mental
    Stres kronis dapat memengaruhi hormon reproduksi baik pada pria maupun wanita.

 

Usia bukan penghalang mutlak untuk memiliki anak, namun menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan kehamilan.
Dengan deteksi dini, gaya hidup sehat, serta bantuan medis modern, peluang untuk memiliki keturunan tetap terbuka di berbagai usia.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Usia-dan-Kesuburan-Mengapa-Bertambah-Umur-Bisa-Mengurangi-Peluang-Hamil.png
06/Nov/2025

Banyak pasangan mendambakan kehadiran buah hati, namun tak sedikit yang mengalami tantangan di perjalanan menuju kehamilan. Salah satu faktor penting yang sering kali luput diperhatikan adalah usia baik pada wanita maupun pria.

Seiring bertambahnya usia, peluang untuk hamil secara alami memang cenderung menurun, sementara risiko komplikasi kehamilan justru meningkat. Perempuan di bawah usia 35 tahun dan laki-laki di bawah usia 40 tahun umumnya memiliki peluang lebih besar untuk hamil, baik secara alami maupun dengan bantuan teknologi reproduksi seperti bayi tabung (IVF).

Walau bukan berarti mustahil untuk hamil di usia yang lebih tua, prosesnya sering kali membutuhkan waktu dan usaha lebih.

 

Mengapa Usia Mempengaruhi Kesuburan?

Tubuh manusia mengalami banyak perubahan seiring waktu termasuk sistem reproduksi. Berikut beberapa penyebab utama penurunan kesuburan akibat usia:

  1. Jumlah Sel Telur Berkurang
    Wanita terlahir dengan cadangan sel telur yang terbatas. Jumlahnya terus menurun sejak lahir dan menurun drastis setelah usia 35 tahun.
  2. Kualitas Sel Telur dan Sperma Menurun
    Sel telur yang menua lebih rentan terhadap kelainan kromosom, sementara sperma pria berusia lanjut sering memiliki kerusakan DNA atau kemampuan bergerak yang lebih rendah.
  3. Perubahan Hormon dan Siklus Reproduksi
    Pada wanita, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur seiring bertambahnya usia. Pada pria, kadar testosteron juga cenderung menurun.
  4. Perubahan Kondisi Rahim dan Sistem Reproduksi
    Dinding rahim atau saluran tuba bisa mengalami perubahan yang memengaruhi keberhasilan implantasi embrio.
  5. Risiko Penyakit yang Meningkat
    Penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan tiroid yang lebih sering muncul di usia lanjut dapat mengganggu kesuburan.
  6. Gaya Hidup dan Paparan Lingkungan
    Polusi, stres, kebiasaan merokok, alkohol, dan pola makan tidak sehat dapat mempercepat penurunan kualitas reproduksi.

 

Bagaimana Usia Mempengaruhi Kesuburan Wanita?

Penurunan kesuburan pada wanita biasanya mulai terasa di usia 30-an dan menurun lebih tajam setelah 35 tahun.

  • Di usia 30, peluang hamil alami sekitar 20% per bulan.
  • Di usia 40, peluang tersebut menurun hingga 5% per bulan.

Selain itu, risiko keguguran dan kelainan kromosom seperti sindrom Down meningkat seiring bertambahnya usia. Misalnya, pada wanita usia 30, risiko kelainan kromosom sekitar 1 dari 400 kehamilan, sedangkan di usia 40, meningkat menjadi 1 dari 100.

 

Risiko Kehamilan di Usia Lebih Tua

Wanita hamil di atas usia 35 tahun memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami komplikasi, seperti:

  • Diabetes gestasional
  • Letak plasenta tidak normal
  • Kelahiran prematur
  • Kebutuhan operasi sesar

Namun, dengan perawatan medis yang tepat, sebagian besar wanita tetap bisa melahirkan bayi sehat meski di usia lebih tua.

 

Usia memang faktor alami yang tak bisa dihindari, tetapi kesadaran dan perencanaan yang baik bisa membantu. Jika Anda berusia di atas 35 tahun dan sudah mencoba hamil selama enam bulan tanpa hasil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Manfaat-Daun-Sirih-untuk-Wanita-Herbal-Tradisional-yang-Masih-Relevan.png
05/Nov/2025

Daun sirih telah menjadi bagian dari budaya kesehatan perempuan di Indonesia sejak lama. Tanaman dengan aroma khas ini dipercaya mampu menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan secara alami. Meski saat ini banyak produk modern tersedia, daun sirih tetap menjadi pilihan banyak wanita sebagai solusi herbal sehari-hari.

Berikut beberapa manfaat daun sirih untuk kesehatan wanita:

  1. Membantu Mengatasi Keputihan

Air rebusan daun sirih dikenal dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di area kewanitaan. Ini membuatnya bermanfaat untuk mengurangi keputihan berlebih sekaligus mengurangi rasa tidak nyaman.

  1. Mengurangi Bau Tidak Sedap

Kandungan minyak atsiri dan eugenol dalam daun sirih bersifat antibakteri. Efek ini dapat membantu mencegah bau tidak sedap di area intim, terutama jika digunakan sebagai cairan bilas.

  1. Meredakan Gatal dan Iritasi Ringan

Saat area kewanitaan terasa gatal atau sedikit iritasi, daun sirih dapat memberikan sensasi lega berkat kandungan antimikroba dan antiinflamasinya. Namun, pastikan penggunaannya tepat dan tidak terlalu pekat.

  1. Menjaga Kebersihan Organ Intim

Daun sirih dipercaya membantu menjaga kebersihan alami area kewanitaan. Karena itu, banyak juga produk pembersih kewanitaan modern yang memakai ekstrak daun sirih sebagai bahan utama.

  1. Membantu Meredakan Nyeri Haid

Beberapa wanita memanfaatkan rebusan daun sirih untuk membantu meredakan kram perut saat menstruasi. Efek antiinflamasi tanaman ini dipercaya memberi rasa nyaman lebih baik.

  1. Mendukung Penyembuhan Luka Ringan

Jika terjadi iritasi kecil di area intim misalnya setelah mencukur air sirih dapat membantu membersihkan luka dan mendukung proses pemulihan.

 

Cara Aman Menggunakan

Untuk pembersihan luar area kewanitaan:

  • Rebus 3–4 lembar daun sirih dalam dua gelas air
  • Biarkan hangat-dingin
  • Gunakan untuk membilas bagian luar saja
    (Tidak disarankan untuk penggunaan internal/douche karena bisa mengganggu flora vagina)

 

Catatan Penting

Walau alami, daun sirih tetap harus digunakan dengan bijak. Hentikan pemakaian jika timbul:

  • Gatal berlebih
  • Rasa panas
  • Iritasi
    Dan sebaiknya hindari penggunaan rutin tanpa saran medis, terutama bagi ibu hamil.

Jika keluhan seperti keputihan berbau, gatal berat, atau nyeri berkelanjutan muncul, segera konsultasi ke dokter sebagai langkah aman.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Ketika-Mimpi-Menjadi-Ibu-Tidak-Datang-Mudah-Memahami-Infertilitas-pada-Wanita.png
04/Nov/2025

Bagi banyak wanita, menjadi seorang ibu adalah impian yang dijaga penuh harapan. Namun, ketika bulan demi bulan berlalu tanpa tanda kehamilan, rasa cemas, bingung, bahkan putus asa bisa muncul. Kondisi ini dikenal sebagai infertilitas tantangan yang dialami banyak pasangan, namun sering tidak dibicarakan secara terbuka.

Apa Itu Infertilitas?

Infertilitas bukan berarti mustahil hamil. Artinya, tubuh membutuhkan bantuan untuk mewujudkan kehamilan. Dengan teknologi medis saat ini, banyak wanita yang berhasil hamil meski sebelumnya dinyatakan infertil.

Kenapa Bisa Terjadi?

Banyak alasan mengapa tubuh membutuhkan “dukungan ekstra”. Misalnya:

  • Sel telur tidak matang dengan baik
  • Tuba falopi tersumbat
  • Endometriosis mengganggu proses pembuahan
  • Polip atau mioma menghambat pertemuan sel telur dan sperma
  • Atau, terkadang, penyebabnya tidak dapat dipastikan

Hal ini bukan salah siapa-siapa. Tubuh wanita bekerja sangat kompleks, dan kondisi ini bisa dialami siapa saja.

Langkah yang Bisa Dilakukan

Jika Anda atau seseorang terdekat menghadapi kondisi ini, ada berbagai jalan yang bisa ditempuh:

  • Obat kesuburan untuk merangsang ovulasi
  • Inseminasi (IUI) untuk membantu sperma mencapai sel telur
  • Program bayi tabung (IVF)
  • Operasi bila ada gangguan anatomi seperti endometriosis atau mioma

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga berat badan ideal, makan makanan bergizi, berhenti merokok, dan mengelola stres juga sangat membantu.

Infertilitas bukan hanya masalah fisik, tetapi juga emosional. Banyak pasangan merasa kelelahan, sedih, bahkan tertekan. Itu wajar. Berbicara dengan dokter, pasangan, keluarga, atau konselor dapat membantu menjaga kesehatan mental selama proses ini.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.