fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
artikel-15.png
15/Feb/2025

Salah satu hormon gonadotropin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari otak adalah luteinizing hormone (LH). Hormon ini sangat penting untuk proses pubertas dan fungsi seksual yang normal.

Salah satu jenis hormon gonadotropin yang dibuat oleh kelenjar pituitari otak pria dan wanita adalah luteinizing hormone (LH). Hormon ini dilepaskan sebagai tanggapan terhadap rangsangan gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang dilepaskan oleh hipotalamus otak.

Jumlah LH berubah-ubah, terutama selama siklus menstruasi. Oleh karena itu, kadar LH yang tinggi atau rendah pada satu titik tidak selalu berarti sesuatu yang buruk atau buruk. Namun, bila kadar LH terus-menerus rendah, ini dapat menandakan bahwa kelenjar pituitari tidak membuat jumlah LH yang diperlukan untuk mendukung perkembangan organ seksual dan proses reproduksi yang normal.

 

Apa itu Gonadotropin?

Sebelum membahas lebih jauh tentang kekurangan hormon LH, mari kita memahami hormon gonadotropin. Dua hormon gonadotropin utama, follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), diproduksi oleh kelenjar pituitari otak dan memicu perkembangan proses pubertas.

Pada anak perempuan, kedua hormon ini memberi sinyal ke ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Selanjutnya, kedua hormon ini memicu perkembangan payudara, ovulasi, menstruasi, dan perubahan lain, termasuk pertumbuhan tinggi badan yang cepat dan perubahan bentuk tubuh. Hormon-hormon ini juga merangsang ovarium untuk memproduksi sejumlah kecil testosteron, yang menyebabkan pertumbuhan rambut di pubis (area kemaluan), rambut ketiak, dan jerawat. Anak perempuan ini biasanya mencapai pubertas antara usia 8 dan 12 tahun.

Hormon gonadotropin memberi sinyal kepada testis, atau buah zakar, untuk memproduksi hormon testosteron dan memulai produksi sperma pada anak laki-laki. Testosteron sendiri menyebabkan penis dan testis membesar, rambut di wajah meningkat, dan suara menjadi lebih dalam. Ini juga menyebabkan perubahan tubuh lainnya, seperti pertumbuhan tinggi badan dan pertumbuhan massa otot yang cepat. Anak laki-laki ini biasanya mencapai pubertas antara usia 9 dan 14 tahun.

Jika kadar hormon gonadotropin FSH atau LH rendah atau rendah, anak-anak tidak akan memasuki masa pubertas atau mengalami hambatan perkembangan pubertas selama masa remaja. Namun, sampai anak siap untuk memasuki masa pubertas, kadar hormon tersebut tidak perlu ditambahkan atau diganti. Namun, hormon seks, seperti testosteron untuk anak laki-laki atau estrogen dan progesteron untuk anak perempuan, akan diberikan untuk menginisiasi dan mempertahankan perkembangan seksual selama masa pubertas.

 

Apa yang Menyebabkan Rendahnya LH atau Kekurangan LH?

Kekurangan LH dapat berasal dari keturunan atau didapat. Faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan LH dapat diidentifikasi lebih jauh berdasarkan jalur produksinya, yaitu apakah gangguan terjadi di hipotalamus atau di kelenjar pituitari. Karena sel-sel awalnya identik, kekurangan LH hampir selalu bersamaan dengan kekurangan FSH.

Penyakit hipotalamus

Sindrom Kallmann Ini adalah penyebab kekurangan LH yang bersifat bawaan, yang seringkali disertai dengan penurunan kemampuan untuk mendeteksi bau melalui hidung, yang disebut hiposmia, atau anosmia. Mutasi pada gen KISS1, yang berfungsi sebagai pengatur utama hormon reproduksi, menyebabkan kondisi ini. Mutasi ini menyebabkan sel-sel dan saraf-saraf gonadotropin-releasing hormone (GnRH) tidak berkembang, yang menghentikan produksi LH dan FSH. Ini tampaknya menunjukkan bahwa pengidapnya tidak mengalami pubertas atau karakteristik seksual sekunder lainnya.

Mutasi pada subunit beta LH. Mutasi yang terjadi di bagian ini membuat subunit beta atau reseptor LH tidak aktif. Akibatnya, kurangnya aktivitas LH yang diperlukan untuk memicu ovulasi menyebabkan amenore dan infertilitas. Kadar LH yang tinggi dapat dilihat lebih tinggi daripada yang normal, tetapi hormon yang bermutasi tidak bekerja dengan baik.

Hipogonadisme hipogonadotropik idiopatik (IHH) berarti tidak berkembangnya organ seks karena masalah pada kelenjar pituitari atau hipotalamus. Di sisi lain, hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria atau ovarium wanita hanya memproduksi sedikit atau sama sekali tidak hormon seks. Pelepasan LH dan FSH yang diinduksi GnRH tidak terjadi pada IHH secara keseluruhan atau sebagian. Kondisi ini tidak terlalu umum dan dapat terjadi pada pria dan wanita.

Hipogonadisme hipogonadotropik karena stres Kondisi ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada hipotalamus akibat latihan berat badan dan penurunan berat badan yang ekstrem. Kadar hormon corticotropin-releasing hormone (CRH) meningkat dalam kondisi ini, yang menghentikan pelepasan GnRH dari hipotalamus. Akibatnya, kadar FSH dan LH rendah, yang menyebabkan amenore atau menstruasi tidak ada.

 

Apa yang Menyebabkan Gangguan Pituitari?

Kurangnya hormon LH yang disebabkan oleh gangguan pituitari sangat beragam, dan mencakup hiperprolaktinemia, tumor pituitari, sindrom Sheehan, infeksi dan peradangan, trauma, dan cedera pada pembuluh darah otak.

  • Hipoprolaktinemia. Prolaktinoma, tumor pituitari yang menghasilkan hormon prolaktin, biasanya menyebabkan kondisi ini. Kadar hormon prolaktin yang tinggi akan menghambat pelepasan hormon FSH dan LH dari pituitar anterior, yang menyebabkan hipogonadisme, inferilitas, dan galaktorea (keluarnya cairan susu dari puting payudara, yang tidak terkait dengan produksi ASI pada masa menyusui).
  • Sindrom Sheehan adalah keadaan di mana perdarahan yang sangat besar selama persalinan menyebabkan kematian sel pada kelenjar pituitari. Kelenjar ini menghasilkan semua hormon yang menurun atau bahkan tidak ada panhipopituitarisme). Hipogonadisme hipogonadotropik disebabkan oleh kekurangan hormon reproduksi seperti FSH dan LH.

 

Apa Gejala yang Menunjukkan Defisiensi LH?

Secara umum, kekurangan LH menyebabkan ovarium menghasilkan lebih sedikit sel telur dan hormon estrogen; pada pria, kekurangan LH menyebabkan testis menghasilkan lebih sedikit sel sperma dan hormon testosteron. Selain itu, ini akan menyebabkan kelelahan dan penurunan libido. Selain itu, kondisi ini menghalangi pasangan untuk memiliki anak atau mengalami infertilitas. Proses pubertas, yang menyebabkan perubahan fisik, mungkin tidak terjadi pada anak-anak. Gejala kekurangan LH dapat berbeda pada laki-laki dan perempuan tergantung pada kelompok usia mereka.

 

Diagnosis kekurangan LH

Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan apakah kekurangan LH ada atau tidak. Mereka akan merekomendasikan pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari (FSH, LH) dan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang dikontrol oleh hormon pituitari, seperti kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah kadar hormon yang rendah merupakan hasil dari kelenjar pituitari yang tidak berfungsi dengan baik.
  • Tes yang memicu hormon. Tes ini dapat dilakukan di lab atau di fasilitas khusus untuk memeriksa kadar hormon tertentu. Tes ini mengevaluasi tingkat hormon tertentu baik sebelum maupun setelah mengonsumsi obat-obatan yang mendorong produksi hormon dalam tubuh.
  • gambar otak Tumor pituitari dan masalah lainnya pada kelenjar ini dapat ditemukan melalui magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan otak.
  • Tes untuk menghidu Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis anosmia jika ada kemungkinan sindrom Kallmann terkait dengan kekurangan LH.

 

Bagaimana Mengatasi Kekurangan LH?

Terapi untuk kekurangan hormon LH bergantung pada sumbernya, usia, jenis kelamin, dan status fertilitas yang diinginkan.

Terapi untuk Defisiensi LH pada Pria

Terapi pengganti testosteron pada anak laki-laki pada usia prapubertas akan menginduksi pubertas dan perkembangan karakteristik seksual sekunder. Terapi pengganti testosteron dapat diberikan dalam bentuk koyo transdermal, gel, suntikan intramuskular, atau obat minum, dan harus dimulai pada usia 12 hingga 14 tahun.

Terapi hormon pengganti dapat memperbaiki gejala dan tanda hipogonadisme pada pria yang telah mengalami pubertas. Penggantian testosteron juga membantu mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh kekurangan hormon ini. Ini termasuk anemia, penurunan kepadatan tulang, atrofi otot, yang berarti otot mengecil, dan perubahan suasana hati atau kemampuan kognitif.

Pemberi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dapat meningkatkan kesuburan pria yang menginginkan keturunan. Ada berbagai macam gonadotropin yang tersedia untuk pengobatan dan efeknya bervariasi. Sebelum sel sperma mulai terbentuk (spermatogenesis), terapi biasanya membutuhkan waktu hingga dua tahun.

Metode Pengobatan untuk Defisiensi LH pada Wanita

Terapi hormon pengganti dengan estrogen eksternal akan memicu pubertas dan perkembangan payudara pada anak perempuan yang belum mencapai pubertas. Oral estradiol, oral estrogen terkonjugasi, gel, dan koyo transdermal adalah beberapa bentuk obat yang dapat digunakan untuk terapi hormon pengganti ini. Usia ideal untuk memulai terapi estrogen bergantung pada individu, termasuk usia, usia tulang, tinggi badan absolut, dan masalah psikososial.

Proses ovulasi harus terjadi pada wanita yang ingin memiliki keturunan. Untuk wanita yang kekurangan hormon LH, terapi pengganti estrogen harus dikombinasikan dengan pemberian hormon gonadotropin sintetis yang dapat berupa human chorionic gonadotropin (HCG) atau human menopausal gonadotropin (HMG). Lonjakan drastis kadar LH di tengah siklus menstruasi normal menyebabkan ovulasi.

Wanita dengan hipogonadisme hipogonadotropik yang dikaitkan dengan stres biasanya mengalami peningkatan gejala setelah faktor yang menyebabkan stres dihilangkan. Kenaikan berat badan juga dapat memulihkan kondisi ini jika penurunan berat badan dan jaringan lemak yang signifikan telah terjadi.

Ketidakseimbangan hormon LH yang disebabkan oleh kelainan pada pituitari diobati sesuai dengan penyebabnya dan ketidakseimbangan hormon yang terkait. Misalnya, hiperprolaktinemia akibat adenoma pituitari diobati dengan agonis dopamin dan biasanya berhasil. Berbeda dengan prolaktinoma yang tidak dapat diobati, pembedahan dan pemantauan yang ketat diperlukan.

Untuk memulai terapi hormon ini, seseorang harus pergi ke dokter setiap empat hingga enam bulan sekali. Terkadang, penyesuaian dosis diperlukan untuk memastikan bahwa perubahan tidak terlalu lambat atau terlalu cepat. Untuk alasan yang sama, pada beberapa kunjungan rutin ini, pemeriksaan darah dan rontgen tangan kiri akan dilakukan untuk mengetahui usia tulang. Dosis hormon yang tetap dapat ditentukan setelah proses pertumbuhan dan pubertas ini selesai. Kunjungan juga menjadi lebih lama, setiap enam hingga dua belas bulan.

Hingga dewasa, terapi pengganti hormon seks (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria) diberikan. Pemberian hormon jelas memberi manfaat bagi kehidupan normal di masa dewasa, meskipun tidak mengancam jiwa jika terapi ini dihentikan. Di akhir masa dewasa, baik individu maupun tim medis yang merawat dapat mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan terapi pengganti hormon seks.

Dengan terapi hormon pengganti, setiap orang dapat memiliki perkembangan dan fungsi seksual yang normal ketika mereka dewasa. Namun, kurangnya LH dan gonadotropin secara umum akan memengaruhi kemampuan untuk memiliki keturunan di masa depan, jadi setiap orang dengan kondisi ini harus berkonsultasi dengan ahli fertilitas jika mereka berencana untuk memiliki keturunan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel.png
13/Feb/2025

Tidak boleh berenang saat menstruasi adalah salah satu pantangan dan mitos yang paling umum tentang menstruasi wanita. Namun, apakah itu benar? Baca ulasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

 

Apakah boleh berenang saat haid?

Dengan kata lain, orang yang sedang haid mungkin beranang. Jadi, Anda tidak boleh beraktivitas apa pun, termasuk berenang, karena Anda sedang haid atau menstruasi. Selain itu, berenang saat menstruasi sebenarnya tidak dilarang secara medis.

Saat Anda berenang dengan santai, Anda tidak perlu khawatir darah akan keluar. Jika Anda berenang, tekanan air di kolam renang akan menghentikan aliran darah haid Anda. Namun, saat Anda keluar dari kolam, aliran darah menstruasi Anda mungkin kembali mengalir.

Meskipun demikian, hal-hal yang mungkin memalukan ini bisa dicegah dengan mudah dan dengan persiapan yang matang. Bagaimana berenang di lautan? Prinsipnya sama. Ketika Anda berenang di laut bebas saat hiu sedang haid, Anda tidak perlu khawatir dimangsa oleh mereka.

 

Cara aman berenang saat menstruasi

Jika saat haid ingin berenang, Anda bisa mengikuti beberapa tips agar tetap nyaman :

  • Gunakan tampon atau menstrual cup saat Anda berenang untuk mencegah darah haid keluar saat Anda naik ke daratan setelah berenang.
  • Saat Anda berenang, gunakan tampon baru karena tampon yang sudah dipenuhi darah akan membuat bocor lebih mungkin.
  • Tampon yang sudah dipenuhi darah juga dapat menyebarkan bakteri ke dalam air kolam, yang dapat merugikan orang lain yang menggunakan kolam.
  • Setelah berenang, gunakan tampon baru.
  • Ini juga berlaku untuk berenang dengan pembalut.

 

Hal yang harus diperhatikan sebelum berenang saat menstruasi

Meskipun berenang saat haid boleh, Anda harus tetap waspada dengan kebersihan. sebagai akibat dari banyaknya orang yang menggunakan kolam renang. Pada dasarnya, vagina dapat terinfeksi dengan mudah saat berada di kolam renang.

Tidak hanya darah haid yang basa mengubah pH vagina, tetapi juga pengaruh pH air kolam renang. Ini membantu bakteri masuk ke vagina dari air kolam.Penggunaan tampon dan gelas menstruasi yang tidak umum di Indonesia merupakan masalah tambahan, Anda mungkin harus berenang dengan pembalut.

Dalam hal kebersihan, ini tidak disarankan karena pembalut akan menyerap air kolam sehingga mengembang dan lembap. Pembalut yang digunakan untuk berenang dapat menyebabkan infeksi di organ intim wanita.

 

Kesimpulan

Secara medis, berenang saat menstruasi diizinkan, dan itu bukan suatu pantangan. Meskipun tekanan air saat berenang dapat menghentikan aliran darah menstruasi, darah dapat kembali mengalir ketika Anda keluar dari air. Oleh karena itu, untuk tetap nyaman dan higienis, persiapan yang tepat sangat penting.

Saat berenang, gunakan tampon atau menstrual cup untuk menjaga kebersihan area intim Anda dan mencegah kebocoran. Hindari menggunakan pembalut karena pembalut dapat menyerap air, mengembang, dan meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, selalu ganti tampon atau menstrual cup setelah berenang untuk menjaga kebersihan area intim Anda.

Selain itu, pastikan air kolam bersih karena bakteri dan pH air dapat memengaruhi keseimbangan flora vagina dan meningkatkan risiko infeksi. Berenang saat haid tetap aman dan nyaman jika Anda siap dengan benar.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-8.png
10/Feb/2025

Pap smear adalah prosedur yang digunakan untuk mendeteksi kanker serviks, atau leher rahim, pada wanita. Prosedur ini juga dapat menemukan sel-sel yang tidak biasa, atau prakanker, di leher rahim yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi kanker.

Setelah sampel sel diambil dari serviks, pap smear diteliti di laboratorium untuk mengetahui apakah ada sel prakanker atau kanker. Selain itu, infeksi atau peradangan serviks dapat dideteksi melalui pap smear.

Angka kejadian dan kematian akibat kanker leher rahim menduduki peringkat kedua di Indonesia setelah kanker payudara. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalani pemeriksaan pap smear secara teratur. Untuk memantau kesehatan leher rahim dan mendeteksi kanker serviks secara dini, orang dapat menjalani pap smear atau tes pap secara teratur.

 

Tujuan dan Indikasi Pap Smear

Tujuan dari pap smear adalah untuk mendeteksi kanker serviks, atau kanker leher rahim, pada tahap awal perkembangan. Wanita usia 21 tahun ke atas disarankan untuk menjalani pap smear setiap tiga tahun sekali bagi wanita usia 30 hingga 65 tahun, pemeriksaan ini dapat dilakukan tiap lima tahun sekali, tetapi harus dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan HPV.

Wanita yang berisiko tinggi terkena kanker leher rahim juga disarankan untuk menjalani pap smear tanpa memandang usia mereka. Wanita yang sangat rentan tersebut adalah mereka yang memiliki karakteristik berikut:

  • Memiliki riwayat kanker serviks dalam keluarga Anda.
  • Hasil pap smear yang tidak normal (lesi prakanker).
  • Menderita HIV.
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti karena menjalani transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang.
  • Menderita penyakit menular seksual, seperti herpes genital atau chlamydia.
  • Terpapar atau menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Memiliki kebiasaan merokok.
  • Wanita usia 65 tahun ke atas yang memiliki hasil pap smear tiga kali lipat juga dapat memutuskan untuk tidak melakukan pap smear secara teratur.

 

Peringatan Pap Smear

Pap smear tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menstruasi karena hasilnya dapat menjadi tidak akurat. Jika Anda ingin melakukannya, disarankan untuk menunggu setidaknya lima hari setelah menstruasi selesai, karena ini dapat menyebabkan nyeri yang parah saat pemeriksaan.

Selain itu, wanita yang berusia 25 minggu ke atas tidak disarankan untuk melakukan pap smear. Menginginkan pap smear sebaiknya dilakukan dua belas minggu setelah melahirkan.

Sebelum Pap Smear

Pasien akan disarankan oleh dokter untuk menghindari hal-hal berikut selama dua hari sebelum prosedur pap smear:

  • Berhubungan seks.
  • Membersihkan bagian dalam vagina (douching) dengan air, cuka, atau cairan lainnya.
  • Memasukkan apa pun ke dalam vagina, termasuk tampon, krim vagina, atau obat-obatan untuk vagina.

 

Prosedur Pap Smear

Dokter kebidanan dan kandungan melakukan pap smear. Prosesnya hanya berlangsung sekitar sepuluh hingga dua puluh menit. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dokter dalam pap smear :

  • Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian bagian bawahnya. Dokter kemudian akan meminta pasien berbaring di atas meja dengan lutut menekuk dan paha terbuka.
  • Dokter akan memasukkan spekulum, juga dikenal sebagai cocor bebek, ke dalam vagina. Ini membuka dinding vagina sehingga dokter dapat melihat bagian leher rahim.
  • Pasien mungkin merasa tidak nyaman selama proses ini. Dokter akan mengambil sampel jaringan di leher rahim menggunakan spatula, sikat halus khusus, atau keduanya.
  • Setelah diambil, sampel akan disimpan di wadah khusus dan diperiksa di laboratorium.
  • Ketika mereka melakukan prosedur ini, dokter kadang-kadang menemukan benjolan kecil di leher rahim.

 

Setelah Pap Smear

Setelah prosedur selesai, pasien diizinkan untuk beristirahat selama beberapa menit sebelum diizinkan untuk pulang. Pasien mungkin mengalami nyeri atau perdarahan kecil setelah prosedur.

Setelah prosedur pap smear selesai, pasien dapat pulang segera jika mereka tidak mengalami gejala apa pun. Dokter akan mengatur janji temu dengan pasien pada hari yang lain untuk membahas hasil pap smear.

Jika hasil pap smear tidak menunjukkan sel abnormal atau hasilnya negatif, pasien dapat dianggap tidak menderita kanker serviks. Pasien yang mendapatkan hasil negatif tidak perlu menjalani pemeriksaan ulang sampai jadwal pap smear berikutnya.

Jika pasien menunjukkan sel abnormal, baik kanker maupun lesi prakanker, hasil pap smear dikatakan positif. Beberapa jenis sel serviks yang tidak biasa adalah:

  • Sel skuamosa atipikal adalah sel yang tidak normal yang tumbuh di jaringan yang melapisi dinding luar leher rahim. Infeksi HPV, infeksi jamur, atau tumor jinak, seperti kista atau polip, dapat menyebabkan kondisi ini.
  • Lesi skuamosa intrarepitel adalah sel epitel abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker tergantung pada derajat yang ditunjukkan.
  • Sel ini berkembang biak di dalam rahim dan di pembukaan serviks. Namun, tidak jelas apakah sel ini akan berubah menjadi kanker.
  • Kanker sel skuamosa dan adenokarsinoma, jika sel-sel abnormal ditemukan dalam pemeriksaan pap smear, pasien kemungkinan besar menderita kanker.

Setelah hasil pap smear positif, pasien akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan tambahan dengan kolposkopi. Pemeriksaan jaringan leher rahim, vagina, dan vulva melalui penggunaan kaca pembesar khusus yang dikenal sebagai kolposkop dikenal sebagai kolposkopi.

Pada kolposkopi, dokter akan mengambil sampel jaringan yang tampak abnormal jika diperlukan. Untuk memastikan diagnosis, sampel jaringan ini selanjutnya akan diperiksa di laboratorium. Perlu diingat bahwa hasil pap smear tidak selalu akurat. Pada beberapa kasus, hasil pap smear dapat berupa negatif palsu, yang berarti bahwa pasien memiliki sel-sel abnormal di serviks yang tidak terlihat pada pemeriksaan pap smear.

Hal ini dapat terjadi karena salah satu dari beberapa kondisi berikut:

  • Sampel sel serviks yang diambil tidak cukup.
  • Sel-sel yang tidak normal jumlahnya sedikit.
  • Sel-sel yang tidak normal tertutup oleh darah atau sel-sel yang mengalami peradangan.

 

Kapan Harus ke Dokter

segera beri tahu dokter, jika pasien mengalami gejala berikut setelah prosedur pap smear :

  • Perdarahan hebat
  • Keluar cairan berbau busuk dari vagina
  • Demam atau menggigil
  • Sakit perut yang tidak tertahankan

 

Komplikasi Pap Smear

Wanita dapat dengan aman melakukan pap smear untuk mengidentifikasi kanker serviks. Saat prosedur dilakukan, pasien mungkin sedikit tidak nyaman, tetapi itu normal. Pasien dapat mengalami perdarahan ringan atau infeksi pada kasus yang jarang terjadi. Jika ada masalah, hubungi dokter segera untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

 

Kesimpulan

Dokter kandungan melakukan pap smear, yang mengambil sampel sel dari leher rahim untuk dianalisis di laboratorium, untuk mendeteksi kanker serviks dan sel prakanker pada wanita. Pemeriksaan ini disarankan secara teratur, terutama bagi wanita berusia 21 tahun ke atas dan mereka yang memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks.

Pap smear umumnya aman, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan, perdarahan, atau infeksi yang jarang. Pasien dapat menerima hasil pap smear negatif, yang menunjukkan bahwa ada sel abnormal, atau positif, yang menunjukkan bahwa ada sel abnormal.

Setelah pap smear, pasien mungkin disarankan untuk menjalani pemeriksaan tambahan, seperti kolposkopi, jika diperlukan. Namun, pasien harus segera menghubungi dokter jika mengalami gejala seperti perdarahan yang signifikan atau nyeri yang parah.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-5.png
08/Feb/2025

Apa Perawatan Terbaik Setelah Inseminasi?

Setelah program hamil dengan bantuan inseminasi selesai, ibu harus menjalani perawatan pasca inseminasi berikut. Setelah menjalani program hamil melalui inseminasi, penting bagi Ayah dan Bunda untuk mengetahui perawatan yang tepat agar peluang keberhasilan semakin tinggi. Program inseminasi sendiri sering dipilih oleh pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami, dengan harapan metode ini dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan.

Proses yang dikenal sebagai inseminasi melibatkan penempatan sperma langsung ke dalam rongga rahim, tempat sperma akan berusaha untuk mencapai sel telur. Perawatan pasca-inseminasi adalah bagian penting dari keberhasilan program hamil bagi ayah dan bunda yang memilih metode ini.

Apa yang Harus dilakukan Sebelum Melakukan Inseminasi Buatan?

Ayah Bunda yang menerima promil pasti ingin memastikan bahwa semua tindakan yang mereka lakukan aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Sebelum melakukan inseminasi, Bunda harus menjalani beberapa tes penting.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada halangan medis yang dapat memengaruhi keberhasilan prosedur. Beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan adalah:

  • Foto Rontgen atau USG: Prosedur ini dilakukan untuk memeriksa kondisi organ reproduksi Bunda sehat.
  • Hysterosalpingo-contrast sonography (HyCoSy): Pemeriksaan dengan gelombang suara untuk melihat tuba falopi dan rahim.

Setelah pemeriksaan, persiapan sampel sperma adalah langkah berikutnya. Hanya sperma terbaik yang akan digunakan setelah sperma diambil melalui proses pemilihan. Ini dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan Bunda akan hamil.

Dokter juga akan memantau waktu ovulasi Bunda untuk memastikan waktu yang tepat untuk melakukan inseminasi. Ovulasi dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan obat penyubur seperti clomifene, yang berfungsi mempercepat proses ovulasi. Dokter biasanya menjadwalkan 1–2 hari setelah tanda-tanda ovulasi Bunda terlihat untuk melakukan inseminasi

 

Bagaimana Prosedur Inseminasi Buatan?

Inseminasi buatan adalah prosedur sederhana yang umumnya berlangsung kurang dari 10 menit. Berikut adalah langkah-langkah prosedur inseminasi yang perlu Ayah Bunda ketahui:

  • Persiapan: Bunda diminta berbaring di tempat tidur khusus.
  • Spekulum: Dokter akan menggunakan spekulum untuk membantu membuka vagina Bunda.
  • Pemasukkan Kateter: Kateter kecil yang berisi sperma dimasukkan ke dalam rahim melalui leher rahim.
  • Penempatan Sperma: Sperma ditempatkan dekat tuba falopi, area di mana pembuahan kemungkinan besar terjadi.
  • Istirahat: Bunda diminta tetap berbaring selama beberapa menit sebelum spekulum dan kateter dilepas.

Proses ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi beberapa ibu mungkin mengalami sedikit ketidaknyamanan, seperti kram kecil di perut atau perdarahan kecil setelahnya.

 

Apa Perawatan Terbaik Pasca Inseminasi?

Setelah inseminasi, Ayah Bunda dapat melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa. Beberapa Bunda mungkin mengalami keluarnya bercak darah atau flek yang normal. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, Bunda harus melakukan beberapa perawatan berikut:

Istirahat yang cukup

Selama 1-2 hari setelah inseminasi, Bunda mungkin mengalami kram perut atau bahkan sedikit pendarahan. Karena itu, penting bagi Bunda untuk menghindari aktivitas berat dan mendapatkan istirahat yang cukup. Namun, itu tidak berarti Bunda harus beristirahat sepenuhnya. Bunda masih dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa, tetapi jangan terlalu banyak.

Asupan nutrisi seimbang

Tidak ada pantangan makanan khusus setelah inseminasi. Yang penting adalah agar Bunda selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Ini akan menjaga kesehatan Bunda dan membantu program kehamilannya berhasil.

Rekomendasi makanan:

  • Konsumsi lebih banyak sayuran hijau seperti bayam dan brokoli yang kaya akan asam folat.
  • Buah-buahan segar, seperti alpukat, jeruk, dan mangga.
  • Protein sehat dari ikan, ayam tanpa kulit, telur, dan kacang-kacangan.
  • Karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau gandum utuh.
  • Bunda perlu menghindari makanan olahan, seperti makanan berlemak tinggi, dan minuman berkafein.

Hindari stres berlebihan

Hindari stres saat promil karena dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh yang berperan untuk keberhasilan promil Ayah Bunda. Oleh karena itu, Ayah Bunda disarankan untuk menjaga kondisi mental tetap tenang dan positif setelah prosedur inseminasi.

Tips untuk mengelola stres:

  • Ayah Bunda bisa meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama.
  • Praktikkan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga ringan.
  • Diskusikan perasaan atau kekhawatiran dengan pasangan atau keluarga terdekat.
  • Jika Ayah Bunda merasa sudah sangat terbebani, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor.

Pantau gejala yang terjadi

Setelah inseminasi, ibu mungkin cemas menunggu hasilnya. Namun, penting untuk tetap mengawasi kesehatan tubuh Anda tanpa berspekulasi terlalu sering. Beberapa gejala seperti kram ringan atau bercak darah mungkin muncul, dan itu normal.

Hal yang perlu diperhatikan:

  • Jika Bunda mengalami perdarahan berat atau nyeri hebat, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Catat perubahan yang terjadi pada tubuh Bunda untuk dilaporkan saat kontrol.
  • Sebaiknya Bunda menghindari melakukan tes kehamilan terlalu dini atau terlalu cepat karena dapat memberikan hasil yang kurang akurat.

Tes kehamilan

Menunggu dan mengamati hasilnya adalah langkah selanjutnya. Setelah prosedur, dokter biasanya menyarankan untuk melakukan tes kehamilan dua minggu kemudian. Jika hasilnya positif, itu berarti upaya promil Ayah Bunda berhasil. Namun, jika hasilnya belum, jangan berkecil hati.

Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan prosedur lagi dalam 3 hingga 6 bulan ke depan agar kemungkinan hasilnya lebih baik.

Dokter mungkin menyarankan metode lain, seperti program tabung bayi atau In Vitro Fertilization (IVF), jika inseminasi buatan tidak menghasilkan hasil setelah beberapa percobaan. Jika Anda ingin mewujudkan impian Anda untuk memiliki anak, langkah ini bisa menjadi pilihan selanjutnya.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-3.png
07/Feb/2025

Salah satu cara untuk mengobati ketidaksuburan adalah melalui prosedur medis yang dikenal sebagai inseminasi buatan. Inseminasi buatan dilakukan dengan menggunakan kateter kecil untuk memasukkan sperma langsung ke dalam rahim pada saat ovulasi, yaitu saat pelepasan sel telur.

Tujuan inseminasi buatan adalah untuk meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai saluran indung telur, atau tuba falopi, sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Inseminasi buatan biasanya tidak memakan waktu lama bahkan jika dilakukan lebih dari satu kali, keberhasilannya dapat meningkat. Tetapi usia, faktor penyebab infertilitas, dan penggunaan obat kesuburan semua memengaruhi keberhasilan prosedur inseminasi buatan ini.

 

Tujuan dan Indikasi Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan dapat dilakukan pada pasien dengan kondisi-kondisi berikut ini:

  • Mengalami masalah infertilitas
  • Memiliki lendir serviks yang terlalu kental yang menghalangi sperma untuk bergerak
  • Mengalami masalah dengan ejakulasi atau ereksi
  • Memiliki alergi terhadap sperma
  • Memiliki kondisi yang membuat berhubungan intim tidak mungkin, seperti cacat fisik

 

Peringatan Inseminasi Buatan

Untuk menjalani inseminasi buatan, pasien wanita harus dipastikan bahwa mereka sehat, terutama terkait dengan kondisi tuba falopi mereka. Kelainan pada tuba falopi, seperti tersumbatnya tuba falopi akibat radang panggul, dan endometriosis berat, kondisi di mana jaringan yang membentuk lapisan dinding rahim tumbuh secara meluas di dalam rahim, tidak boleh dilakukan inseminasi buatan.

 

Sebelum Inseminasi Buatan

Untuk memastikan prosedur ini aman dan sesuai dengan kondisi pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan sebelum inseminasi buatan. Hysterosalpingo-contrast sonography (HyCoSy) dengan gelombang suara, foto Rontgen, atau USG adalah beberapa contoh pemeriksaan tersebut.

Untuk meningkatkan kemungkinan wanita untuk hamil, inseminasi buatan dimulai dengan menyiapkan sampel sperma. Sperma terbaik akan dipilih dari sampel sperma ini. Dokter juga akan menentukan waktu inseminasi buatan berdasarkan hasil pemantauan yang menunjukkan kapan akan terjadi ovulasi.

Dokter bisa memberikan pilihan untuk menunggu ovulasi secara alami atau menggunakan obat penyubur kandungan seperti clomifene untuk mempercepat ovulasi. Dokter akan memutuskan kapan harus melakukan inseminasi buatan setelah ovulasi terdeteksi. Inseminasi buatan biasanya dilakukan antara satu hingga dua hari setelah tanda-tanda ovulasi muncul.

 

Prosedur Inseminasi Buatan

Prosedur ini biasanya hanya berlangsung kurang lebih 10 menit. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh dokter:

  • Prosedur inseminasi buatan biasanya tidak sakit.
  • Pasien diminta untuk berbaring di tempat tidur.
  • Spekulum digunakan untuk melebarkan vagina.
  • Kateter berisi sperma dimasukkan ke dalam vagina melalui pintu rahim dan masuk ke dalam Rahim.
  • Sperma disemprotkan ke area di dekat tuba falopi.
  • Pasien diminta untuk berbaring selama beberapa saat sebelum melepaskan kateter dan spekulum.
  • Meskipun demikian, kram perut atau perdarahan ringan dapat terjadi pada sebagian wanita.

 

Setelah Inseminasi Buatan

Pasien dapat pulang ke rumah dan beraktivitas seperti biasa setelah menerima inseminasi buatan. Pasien kadang-kadang mungkin mengalami keluarnya bercak darah atau flek dari vagina selama satu hingga dua hari setelah tindakan. Setelah inseminasi, tahap berikutnya adalah memeriksa hasilnya melalui tes kehamilan. Tes ini dapat dilakukan dua minggu setelah inseminasi.

Dokter dapat menyarankan inseminasi buatan ulang jika belum terjadi kehamilan. Ini dapat dilakukan kembali dalam 3 hingga 6 bulan ke depan untuk meningkatkan kemungkinan hamil. Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan prosedur bayi tabung jika langkah ini tidak berhasil menghasilkan kehamilan.

 

Kapan Harus ke Dokter

Bagi pasien yang menggunakan obat kesuburan untuk mempercepat terjadinya ovulasi, segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Kenaikan berat badan lebih dari 2 kg secara mendadak
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Nyeri perut atau panggul yang parah
  • Ukuran perut membesar mendadak

 

Komplikasi Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan pada umumnya merupakan prosedur yang tidak rumit dan aman. Namun, beberapa komplikasi dapat terjadi setelah prosedur inseminasi buatan, yaitu:

  • Infeksi
  • Perdarahan pada vagina
  • Kehamilan kembar atau ganda, yang berisiko menghasilkan berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur
  • Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), yaitu reaksi ovarium terhadap jumlah hormon kehamilan yang berlebihan dalam tubuh

 

Kesimpulan

Inseminasi buatan memasukkan sperma langsung ke dalam rahim untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan bagi pasangan yang tidak dapat hamil. Usia, penyebab infertilitas, dan penggunaan obat kesuburan adalah beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan.

Secara umum, prosedur ini aman dan tidak menyebabkan rasa sakit, tetapi dapat terjadi efek samping ringan seperti kram perut atau perdarahan kecil. Dokter dapat menyarankan metode alternatif seperti inseminasi buatan in vitro (IVF) jika beberapa kali percobaan tidak berhasil.

Selain itu, pasien harus waspada terhadap komplikasi yang jarang terjadi seperti infeksi, perdarahan, atau sindrom hiperstimulasi ovarium. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter baik sebelum maupun setelah prosedur untuk memastikan kondisi kesehatan yang ideal dan meningkatkan peluang keberhasilan inseminasi buatan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2025-02-05T154557.948.png
05/Feb/2025

Konsumsi gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley, rye, dan beberapa jenis oat, menyebabkan penyakit celiac, gangguan autoimun serius. Sistem kekebalan menyerang usus halus, merusak vili-vili yang bertanggung jawab untuk menyerap nutrisi. Malabsorpsi adalah hasilnya, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

 

Apa sebenarnya penyakit celiac?

Sekitar satu dari seratus orang di seluruh dunia menderita penyakit celiac, tetapi sayangnya, hanya tiga puluh persen kasus yang terdiagnosis. Penyakit ini dapat muncul pada usia berapa pun setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Penyakit celiac dapat menyebabkan komplikasi serius seperti malnutrisi, osteoporosis, dan kanker usus halus jika tidak diobati.

 

Apa yang menyebabkan penyakit celiac?

Mengonsumsi gluten menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang usus halus. Serangan ini merusak vili-vili (proyeksi mirip jari-jari) dinding usus halus, yang bertanggung jawab untuk menyerap zat gizi. Ketika vili-vili ini rusak, zat gizi tidak dapat diserap dengan baik ke dalam tubuh, yang menyebabkan malabsorpsi.

Penyakit celiac adalah kelainan genetik yang dibawa dari orang tua ke anak. Penyakit celiac berisiko 1:10 pada orang dengan orang tua, anak, atau saudara kandung yang mengidapnya.

Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada orang dengan gangguan autoimun lain seperti dermatitis herpetiformis, diabetes tipe 1, penyakit tiroid autoimun (seperti tiroiditis Hashimoto, penyakit Graves), kolitis mikroskopis, dan penyakit Addison, serta kelainan genetik lain seperti sindrom Down, sindrom William, atau sindrom Turner.

 

Apa tanda-tanda penyakit celiac?

Gejala penyakit celiac sangatlah berbeda, dan mereka juga bisa berbeda antara anak dan orang dewasa. Anak-anak dengan penyakit celiac biasanya mengalami masalah saluran cerna lebih banyak ketimbang orang dewasa.

Gejala pada orang dewasa:

  • Masalah pencernaan termasuk rasa sakit, muntah, diare, konstipasi, dan perut kembung.
  • Anemia karena kekurangan zat besi
  • Hilangnya kepadatan tulang yang dikenal sebagai osteomalasia atau osteoporosis
  • Dermatitis herpetiformis adalah ruam yang gatal dan berlepuh di kulit.
  • Gangguan neurologis: sakit kepala, kebas, kesemutan, atau gangguan keseimbangan
  • Gejala yang muncul pada anak:
  • Diare jangka panjang
  • Bayi tidak tumbuh dengan baik.
  • Anemia
  • Pubertas tertunda dan tubuh menjadi lebih pendek.
  • Masalah neurologis seperti gangguan belajar, kejang-kejang, atau ADHD

 

Penyakit Celiac Memiliki Komplikasi Apa?

Penyakit celiac yang tidak diobati juga dapat menyebabkan kanker usus halus dan penyakit jantung koroner dengan risiko dua kali lipat.

  • Kekurangan zat besi, vitamin D, dan kalsium atau malnutrisi Kondisi ini muncul ketika usus halus tidak dapat menyerap gizi yang diperlukan. Anemia dan penurunan berat badan adalah akibat malnutrisi. Malnutrisi menyebabkan gagal tumbuh dan perawakan pendek pada anak.
  • Tulang rapuh, mungkin akibat osteomalasia atau osteoporosis. Pada anak-anak, melunaknya tulang, yang disebut osteomalasia atau ricketsia, disebabkan oleh malabsorpsi kalsium dan vitamin D. Pada orang dewasa, hal ini menyebabkan osteoporosis, hilangnya kepadatan tulang.
  • Keguguran dan infertilitas mempengaruhi kesuburan kedua belah pihak. Malabsorpsi kalsium dan vitamin D juga mempengaruhi sistem reproduksi. Secara khusus, penyakit celiac dapat memengaruhi kesuburan laki-laki dan perempuan.
  • Intoleransi laktosa menyebabkan nyeri perut dan diare setelah mengonsumsi produk susu yang mengandung laktosa. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada usus halus, yang menyebabkan nyeri perut dan diare. Konsumsi produk susu dapat diperbolehkan kembali setelah usus pulih karena hal ini bersifat reversibel.
  • Risiko kanker: Individu dengan penyakit celiac yang tidak menerapkan pola makan bebas gluten lebih berisiko mengalami beberapa jenis kanker, termasuk limfoma usus dan kanker usus halus.

 

Diagnosis Penyakit Celiac

Banyak orang yang menderita penyakit celiac tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit tersebut. Diagnosisnya dapat divalidasi dengan dua pemeriksaan berikut:

  • Tes serologi: untuk mengidentifikasi peningkatan kadar antibodi IgA tissue transglutaminase (IgA tTG). Hampir 95 persen orang dengan penyakit celiac yang tidak diobati memiliki kadar antibodi ini yang meningkat, yang jarang meningkat pada orang yang normal. Kadar antibodi lain, seperti IgA atau IgG deamidated gliadin peptide, juga ditemukan tinggi pada orang dengan penyakit celiac. Sebelum menjalani tes, sangat penting untuk tetap mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Menghindari atau menghilangkan gluten dapat mengaburkan hasilnya—kadar antibodi menjadi normal—sehingga menunda diagnosis.
  • Pemeriksaan genetik: bertujuan untuk mengidentifikasi gen HLA-DQ2 dan HLA-DQ8. Sebuah uji genetik dapat dilakukan pada kedua gen ini untuk mengetahui kemungkinan terkena penyakit celiac. Banyak individu dengan penyakit celiac memiliki setidaknya satu dari kedua gen ini, namun memiliki gen tersebut tidak serta merta akan mengidap penyakit celiac. Gen HLA-DQ2 ditemukan pada lebih dari 90% pengidap penyakit celiac, sedangkan HLA-DQ8 hanya ditemukan pada sekitar 5% pengidap penyakit celiac.

Dokter akan menyarankan salah satu tes berikut jika hasil tes menunjukkan kemungkinan penyakit celiac:

  • Endoskopi adalah prosedur yang melibatkan pengambilan sampel jaringan untuk mengevaluasi potensi kerusakan pada vili usus. Menggunakan selang panjang dengan kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut dan kemudian ke kerongkongan, prosedur ini memungkinkan dokter untuk melihat usus halus dan mengambil biopsi, sebuah sampel jaringan, untuk menentukan apakah ada kerusakan pada vili usus.
  • Kapsul endoskopi digunakan untuk melihat seluruh usus halus. Tes ini menggunakan kamera kecil nirkabel di dalam kapsul seukuran vitamin untuk mengambil gambar seluruh usus halus. Selama kapsul bergerak melalui salurang pencernaan, ribuan gambar diambil oleh kamera dan dikirim ke perekam. Tes ini digunakan dalam beberapa situasi, seperti ketika seluruh bagian atau ujung usus halus perlu diperiksa.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-12.png
04/Feb/2025

Jenis kanker yang terjadi pada jaringan payudara dan bersifat ganas disebut kanker payudara. Ayah Bunda mungkin sudah tidak asing lagi dengan kanker payudara, salah satu penyakit yang cukup ganas dan umum dialami oleh wanita. Ketika sel-sel jaringan abnormal berkembang di lobulus (kelenjar penghasil susu) atau di saluran (duktus) dari kelenjar ke puting payudara, jaringan abnormal ini membentuk massa atau benjolan.

Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini akan menyebar melalui kelenjar getah bening dan menuju organ tubuh lainnya. Bahkan, kanker payudara terbagi menjadi dua jenis: invasif dan non-invasif. Kanker invasif menyebar ke bagian lain payudara, sedangkan non-invasif terjadi ketika sel kanker tidak menyebar.

 

Apa Jenis Kanker Payudara yang Harus di Waspadai?

Kanker payudara terbagi dalam beberapa jenis, ada 4 jenis kanker yang paling sering terjadi, seperti:

Ductal carcinoma in situ (DCIS)

Jenis kanker ini tumbuh pada saluran air susu tetapi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Ini biasanya merupakan kanker stadium awal yang mudah diobati, tetapi jika tidak ditangani segera, bisa menyebar ke jaringan sekitarnya.

Lobular carcinoma in situ (LCIS)

Lobular carcinoma in situ (LCIS), semacam kanker yang tumbuh pada kelenjar penghasil air susu, tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya, seperti DCIS. Meskipun begitu, kanker LCIS jenis ini berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara kedua.

Invasive ductal carcinoma (IDC)

Jenis kanker payudara ini tumbuh di saluran yang membawa air susu (duktus) dan menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan ke area tubuh lainnya. Sekitar 70–80% kasus kanker IDC ini terjadi.

Invasive lobular carcinoma (ILC)

Invasive lobular carcinoma (ILC) adalah salah satu jenis kanker yang tumbuh pada kelenjar air susu dan kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Jenis kanker ini juga dapat menyebar melalui saluran getah bening atau darah ke bagian tubuh lain. Karena hanya 1% kasus payudara yang terjadi, kondisi ini termasuk dalam kategori yang sangat jarang.

Namun, ada beberapa jenis kanker payudara lainnya yang jarang terjadi, seperti:

  • Angiosarkoma adalah kanker yang tumbuh pada saluran getah bening dan pembuluh darah.
  • Tumor phyllodes adalah kanker yang tumbuh pada jaringan ikat payudara.
  • Penyakit paget adalah kanker yang tumbuh pada puting payudara lalu meluas ke area sekitar puting payudara.
  • Kanker inflamasi saluran getah bening (IBC): kanker payudara yang bisa berkembang cepat sehingga menyumbat saluran getah bening, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan bengkak karena infeksi. Kanker

 

Gejala dan Penyebab Kanker Payudara

Sampai saat ini, tidak ada penyebab spesifik yang diketahui untuk kanker payudara. Namun, beberapa hal dapat menyebabkan kondisi ini, seperti berat badan berlebihan, menstruasi di usia yang terlalu muda, dan kebiasaan merokok.

Karena kanker payudara sulit dideteksi, banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka memilikinya. Ketika diraba, ada benjolan baru yang cukup besar. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan sejak dini untuk memastikan apakah benjolan itu kanker.

Beberapa gejala kanker payudara yang mungkin dialami, seperti:

  • Payudara terasa keras atau adanya benjolan dari jaringan sekitarnya.
  • Payudara nyeri dan bengkak.
  • Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara seperti kulit jeruk.
  • Pengelupasan kulit di sekitar area payudara.
  • Puting seperti masuk ke dalam (retraksi atau inversi).
  • Ada benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak

 

Adakah Pengaruh Kanker Payudara dengan Reproduksi?

Sistem reproduksi pada dasarnya tidak terpengaruh oleh kanker payudara. Kanker payudara pada ibu hamil memiliki efek yang signifikan terhadap fungsi reproduksi, baik secara langsung karena penyakit itu sendiri maupun sebagai akibat dari pengobatan yang diberikan.

Namun, ini tidak berarti bahwa wanita dengan kanker payudara tidak dapat hamil. Untuk membantu ibu yang didiagnosis kanker payudara membuat keputusan yang tepat tentang kesuburan dan kehamilan, pendekatan multidisiplin yang melibatkan onkologis, spesialis fertilitas, dan psikolog sangat penting.

 

Kesimpulan

Kanser payudara adalah kanker ganas yang berkembang di jaringan payudara dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. Beberapa jenis kanker payudara termasuk ductal carcinoma in situ (DCIS), lobular carcinoma in situ (LCIS), Invasive Ductal Carcinoma (IDC), dan Invasive Lobular Carcinoma (ILC).

Meskipun penyebab spesifik kanker payudara belum diketahui, beberapa faktor risiko seperti kelebihan berat badan, menstruasi dini, dan kebiasaan merokok dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit ini. Benjolan di payudara, nyeri, pembengkakan, perubahan bentuk puting, serta kemerahan atau perubahan tekstur kulit adalah gejala yang sering muncul.

Karena kanker payudara tidak secara langsung memengaruhi sistem reproduksi, pengobatannya dapat memengaruhi kesuburan dan kehamilan. Oleh karena itu, wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara harus mempertimbangkan pengobatan ini jika mereka ingin memiliki anak.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-9.png
25/Jan/2025

Hernia memiliki gejala yang berbeda pada pria dan wanita. Tempat gejala muncul dapat menunjukkan perbedaan. Penanganan dini dapat dilakukan dan risiko komplikasi hernia dapat dikurangi dengan mengidentifikasi gejala lebih awal.

Ketika organ di dalam tubuh menonjol keluar dari jaringan sekitarnya yang melemah, seperti jaringan otot, itu disebut hernia. Hernia pada pria memiliki gejala yang berbeda dari wanita, meskipun mereka tampaknya memiliki gejala yang hampir sama.

 

Berbagai Gejala Hernia pada Pria

Terdapat banyak jenis hernia, tetapi pria diketahui lebih rentan mengalami hernia inguinalis. Ini disebabkan oleh fakta bahwa jaringan otot antara perut dan selangkangan pria memiliki celah kecil yang berfungsi sebagai jalur pembuluh darah dan saraf yang menuju ke buah zakar. Jika jaringan otot tersebut melemah, usus akan menonjol ke arah selangkangan. Berikut ini adalah beberapa gejala hernia pada pria yang umum terjadi dan perlu diketahui:

Tonjolan di selangkangan

Karena hernia pada wanita lebih sering menimbulkan tonjolan pada paha, salah satu gejala hernia pada pria adalah timbulnya tonjolan di selangkangan. Tonjolan ini biasanya hanya terletak di satu sisi selangkangan dan muncul saat Anda bergerak, tetapi dapat hilang ketika Anda berbaring.

Nyeri di selangkangan

Tonjolan di selangkangan juga dapat menyebabkan tekanan dan nyeri yang tidak nyaman, terutama saat melakukan aktivitas seperti mengangkat, mengejan, mendorong sesuatu, batuk, berdiri, dan sebagainya.

Sensasi terbakar di selangkangan

Selain menyebabkan nyeri, tonjolan di selangkangan juga dapat menyebabkan sensasi terbakar atau tertarik di selangkangannya.

Pembengkakan pada testis

Pada pria, gejala hernia lainnya adalah pembengkakan dan nyeri pada testis atau buah zakar. Ini bisa terjadi jika tonjolan akibat hernia sudah terlalu besar sehingga masuk ke skrotum atau kantong yang mengandung testis.

Tonjolan membesar

Seiring berjalannya waktu, tonjolan hernia mungkin menjadi lebih besar. Selain itu, ketika tekanan pada perut menjadi lebih sering atau lebih besar, seperti wasir, mengejan terus-menerus, selalu mengangkat benda berat, dan batuk yang berkepanjangan karena penyakit paru-paru. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi hernia, seperti kerusakan jaringan usus, atau bahkan kematian jaringan.

Nyeri perut

Penyumbatan usus dapat terjadi ketika usus terperangkap dalam lubang hernia. Dalam kasus yang lebih parah, penyumbatan ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada bagian usus yang terjepit, yang menyebabkan nyeri perut. Selain itu, penting untuk diketahui bahwa ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan pria mengalami hernia atau memperburuk kondisi mereka. Faktor risiko tersebut meliputi:

  • Usia lebih dari 50 tahun
  • Obesitas
  • Batuk kronis, misalnya karena merokok
  • Wasir yang berkepanjangan sehingga banyak mengejan
  • Selalu mengangkat benda yang berat

 

Kesimpulan

Pria sering mengalami hernia dengan tonjolan di area selangkangan, nyeri, sensasi terbakar, dan bahkan pembengkakan pada testis. Jika dibiarkan, tonjolan hernia dapat membesar dan menyebabkan komplikasi serius seperti penyumbatan atau kerusakan jaringan usus.

Faktor risiko seperti usia lanjut, obesitas, batuk kronis, dan kebiasaan mengangkat benda berat dapat memperburuk kondisi. Jika Anda mengalami gejala hernia, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-1.png
24/Jan/2025

Penyakit Addison, juga dikenal sebagai insufisiensi adrenal, adalah kondisi langka yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tertentu. Penyakit Addison adalah insufisiensi adrenal primer yang didapat, yang disebabkan oleh proses autoimun dan langka.

Kelainan yang disebabkan oleh penyakit ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk merespon stres dan menjalankan fungsi vital. Berita baiknya adalah bahwa sebagian besar pengidap penyakit Addison dapat tetap aktif, produktif, dan menjalani kehidupan normal jika diobati dengan cepat dan tepat.

 

Kelenjar Adrenal dan Fungsi-fungsinya

Tepat di atas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem endokrin dan menghasilkan dua hormon penting, kortisol dan aldosteron, yang memengaruhi hampir semua organ dan jaringan tubuh. Kelenjar adrena juga menghasilkan sejumlah kecil hormon seks, yaitu androgen. Dua bagian kelenjar adrenal adalah medula, yang menghasilkan hormon adrenalin, dan korteks, yang menghasilkan sekelompok hormon yang disebut kortikosteroid. Hormon kortikosteroid itu sendiri mencakup:

  • Glukokortikoid, termasuk kortisol, memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Hormon ini mengatur kadar gula darah (glukosa), nafsu makan, dan kadar lemak tubuh, dan membantu tubuh dalam merespon stres dan peradangan.
  • Mineralokortikoid: Aldosteron adalah hormon mineralokortikoid utama yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini membantu menjaga kadar mineral natrium dan kalium dalam tubuh tetap dalam rentang yang sehat untuk tekanan dan volume darah.
  • Androgen. Sejumlah kecil hormon seks ini diproduksi oleh kelenjar adrenal. Androgen, yang terdiri dari testosteron, dehidroepiandrosteron (DHEA), dan DHEA sulfat, ada pada pria dan wanita. Pada wanita, androgen mendorong perkembangan karakteristik seks sekunder, seperti rambut ketiak dan rambut pubis. Pada pria, androgen mempengaruhi perkembangan seksual serta pengaruh pada massa otot dan libido. Kadar androgen yang cukup menimbulkan perasaan kesehatan atau kesejahteraan pada semua jenis kelamin.

 

Penyebab yang menyebabkan penyakit Addison

Proses autoimun adalah penyebab paling umum penyakit Addison. Jika sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar adrenal dan merusak sebagian besar area korteks, maka kelenjar ini tidak akan mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, penyakit ini dapat muncul.

Faktor tambahan dapat berupa:

  • Infeksi tuberkulosis.
  • Infeksi kelenjar adrenal tambahan
  • Kanker menyebar ke kelenjar adrenal.
  • Terdapat perdarahan di kelenjar adrenal.
  • Obat-obatan yang menghambat tubuh untuk membuat glukokortikoid, seperti ketoconazole dan etomidate, atau obat-obatan yang menghambat tubuh untuk membuat glukokortikoid.
  • Pengobatan kanker menggunakan obat yang dikenal sebagai penghambat checkpoint.

 

Risiko Penyebab Penyakit Addison

Penyakit Addison dapat menyerang orang dari berbagai kelompok usia, tetapi biasanya terjadi pada orang berusia tiga puluh hingga lima puluh tahun. Sebagian besar orang yang menderita penyakit Addison tidak memiliki risiko genetik apa pun yang meningkatkan kemungkinan terkena kondisi tersebut. Namun, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko tersebut:

  • Telah mengalami penyakit atau operasi pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal sebelumnya.
  • Mereka yang menderita sindrom poliendokrin autoimun, sebuah kondisi yang sangat jarang di mana sistem kekebalan tubuh menyerang banditurunkan secara genetik, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang banyak jaringan dan organ.
  • Ada beberapa perubahan genetik yang mempengaruhi kelenjari pituitari atau kelenjar adrena. Ini termasuk perubahan gen yang menyebabkan hiperplasia adrenal kongenital, penyakit bawaan.
  • Jika Anda mengalami kondisi endokrin autoimun lainnya, seperti hipotiroidisme atau diabetes tipe 1, anemia pernisiosa, penyakit Grave, dermatitis herpetiformis, vitiligo, dan myastenia gravis.
  • Memiliki pengalaman sebelumnya menderita cedera otak, seperti benturan, pukulan, atau guncangan.

 

Gejala Penyakit Addison

Penyakit Addison dapat berkembang sangat lambat, sehingga pasien pada awalnya mungkin mengabaikan gejalanya. Gejalanya biasanya muncul secara bertahap, seringkali berbulan-bulan. Gejalanya dapat diperburuk oleh stres, seperti penyakit atau cedera.

Kelelahan dan kelemahan umum, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan adalah tanda-tanda yang dialami oleh beberapa orang yang menderita penyakit Addison. Gejala lain yang umum termasuk:

  • Kulit menjadi gelap, terutama di leher, punggung tangan, dan wajah.
  • Gejala yang berkaitan dengan saluran cerna, seperti mual dan muntah; gejala ini dapat menjadi indikasi krisis adrenal, suatu kondisi medis yang mendesak.
  • Pusing dan rasa melayang disertai dengan tekanan darah rendah setelah berdiri atau duduk.
  • Hipoglikemia, atau kadar gula darah yang rendah
  • Nyeri di kedua otot dan sendi
  • Keinginan yang berlebihan untuk makanan asin
  • Mudah tertipu
  • Depression
  • Pada wanita, haid yang tidak normal, penurunan gairah seksual, dan penurunan rambut di ketiak dan pubis

 

Komplikasi Penyakit Addison

Akibat stres pada tubuh seperti cedera, penyakit, atau infeksi, penyakit Addison yang tidak diobati dapat menyebabkan krisis Addison atau krisis adrenal. Penyakit Addison menyebabkan krisis adrenal karena kelenjar adrenal tidak mampu meningkatkan jumlah kortisol sebagai respons terhadap stres; namun, dalam kondisi normal, kelenjar adrenal menghasilkan 2-3 kali lipat jumlah kortisol dari biasanya.

Tekanan darah rendah, gula darah rendah, dan kadar kalium darah tinggi adalah beberapa tanda bahwa hal ini dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa. Penanganan medis diperlukan untuk kondisi ini. Pada dasarnya, jika ditemukan, perawatan darurat diperlukan:

  • Kelemahan yang luar biasa
  • Kebingungan dan kehilangan kesadaran
  • Nyeri di tungkai bawah atau punggung
  • Rasa sakit di perut, muntah, dan diare, yang menyebabkan kehilangan air dalam tubuh
  • Rendahnya tekanan darah

 

Penyakit Addison dan Kesuburan

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penyakit Addison dapat mengurangi fertilitas pria dan wanita. Pria dengan penyakit Addison dan hipertiroidisme mengalami oligospermia. Namun, sebelum usia 40 tahun, sekitar 10–20 persen wanita dengan penyakit Addison autoimun mengalami insufisiensi ovarium primer.

Namun, wanita dengan penyakit Addison yang terkendali dapat hamil secara spontan, dengan risiko komplikasi bagi ibu dan janin. Karena itu, wanita yang hamil harus dipantau secara ketat oleh dokter yang mengetahui kondisi tersebut. Selama kehamilan, perhatian khusus juga harus diberikan pada penggunaan obat pengganti.

 

Metode Pengobatan untuk Penyakit Addison

  • Untuk mengobati penyakit Addison, hormon kortisol dan aldosteron yang hilang diganti dengan versi sintetisnya.
  • Untuk menggantikan kortisol, obat seperti hidrokortison, prednison, atau metilprednisolon dapat diberikan secara bertahap sesuai dengan perubahan kadar kortisol alami tubuh setiap hari.

Orang yang mengambil fludrokortison sebagai pengganti aldosteron harus meningkatkan asupan garam mereka, terutama saat cuaca panas dan lembap, setelah berolahraga berat, atau saat mengalami diare.

Obat pengganti hormon harus dikonsumsi sepanjang hidup karena penyakit Addison adalah kondisi yang bersifat kronis.

Dosis obat tentu berbeda untuk tiap individu, dan dokter mungkin menaikkan dosisnya saat seseorang mengalami infeksi, cedera, operasi, atau kondisi stres lainnya untuk mencegah krisis adrenal.

Untuk memastikan dosis obat yang tepat dan efektif, orang dengan penyakit Addison juga perlu menjalani kontrol rutin dengan dokter mereka. Untuk menghindari overdosis atau kekurangan obat, dosis obat harus dipantau dengan cermat. Dosis yang berlebihan dari glukokortikoid, juga dikenal sebagai hidrokortison, dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, dan osteoporosis, sementara dosis yang berlebihan dari fludrokortison dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Faktor tambahan yang harus dipertimbangkan adalah:

  • Selalu membawa gelang dan kartu penanda. Tanda medis dan kartu tanda darurat steroid berguna untuk memberi tahu tenaga medis tentang jenis perawatan yang diperlukan.
  • Selalu menyediakan obat tambahan. Salah mengonsumsi satu dosis obat dalam satu hari dapat sangat berbahaya. Oleh karena itu, orang harus memiliki stok obat di rumah, di tempat kerja, dan saat bepergian.
  • Membawa perlengkapan suntik glukokortikoid, yang terdiri dari spuit, jarum, dan sediaan glukokortikoid suntik yang dapat digunakan dalam keadaan darurat.
  • Jika perlu mengubah dosis atau waktu minum obat, tetap hubungi dokter Anda.
  • Perlakukan pemeriksaan setiap tahun. kontrol rutin dengan dokter setiap satu tahun. Individu mungkin perlu diskrining setiap tahun untuk penyakit autoimun.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel.png
23/Jan/2025

Banyak pria merasa malu untuk membicarakan masalah kesehatan mereka, terutama setelah bertambahnya usia. Namun, penting untuk diingat bahwa disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi yang umum dan dapat diobati.

 

Metode pengobatan disfungsi ereksi

Ada beberapa metode untuk mengatasi disfungsi ereksi yang telah terbukti berhasil. Ada berbagai jenis pengobatan, termasuk terapi medis dan pendekatan yang lebih holistik.

Berikut adalah beberapa pendekatan yang mungkin dipertimbangkan.

Obat oral

Obat oral seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra) membantu banyak pria. Obat ini meningkatkan aliran darah ke penis saat terangsang, yang dapat membantu ereksi

Hormonal Therapy

Terapi penggantian testosteron dapat membantu disfungsi ereksi jika penyebabnya adalah masalah hormonal. Pria dengan kadar hormon testosteron rendah sering disarankan untuk terapi ini.

Terapi melalui injeksi

Bagi mereka yang tidak mendapatkan hasil yang baik dari pengobatan oral, injeksi langsung ke dalam penis kadang-kadang dapat membantu mencapai ereksi.

Alat bantu

Selain itu, ada perangkat vakum yang dapat membantu mencapai ereksi dengan meningkatkan tekanan di sekitar penis sehingga darah dapat mengalir masuk ke dalamnya.

Psikoterapi

Selain itu, sangat penting untuk menangani masalah mental yang menyebabkan disfungsi ereksi. Pria yang mengalami kecemasan atau stres terkait masalah seksual dapat mendapatkan bantuan dari terapis kesehatan mental. Según NIDDK, terapi psikologis dapat membantu pria yang mengalami disfungsi ereksi sebagai akibat dari stres, kecemasan, atau depresi.

 

Faktor yang menyebabkan disfungsi ereksi

Banyak faktor fisik dan psikologis dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang harus Anda ketahui.

Kondisi kesehatan

Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh kondisi medis yang mempengaruhi saraf dan aliran darah. Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Diabetes: Pria dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi karena diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang diperlukan untuk mencapai ereksi.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi): hipertensi dapat menyulitkan pria untuk ereksi karena aliran darah ke penis terganggu.
  • Penyakit jantung: Kesehatan pembuluh darah dan aliran darah sangat penting untuk fungsi ereksi yang sehat, tetapi ini dapat terpengaruh oleh penyakit jantung.
  • Gangguan Hormonal: Ketidakseimbangan hormon, terutama rendahnya kadar testosteron, dapat menyebabkan masalah seksual, termasuk disfungsi ereksi.

Psikologis

Disfungsi ereksi yang terkait dengan masalah psikologis berikut juga dapat diatasi dengan terapi.

  • Stres: Stres yang berasal dari pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan dapat menyebabkan ketegangan dan mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara seksual. Menurut Yale Medicine, ketika seorang pria merasa cemas tentang kemampuan mereka untuk berfungsi secara seksual, stres ini dapat mengganggu proses fisik yang diperlukan untuk ereksi.
  • Kecemasan: Kecemasan, baik terkait dengan aktivitas seksual atau hal-hal lain dalam hidup, dapat menyebabkan siklus negatif yang memperburuk disfungsi ereksi.
  • Depresi: Depresi tidak hanya memengaruhi mood Anda, tetapi juga dapat mengurangi libido Anda dan mengganggu kemampuan Anda untuk berhubungan seks.
  • Rasa malu atau takut: Perasaan negatif tentang diri sendiri atau takut akan penolakan dapat menyebabkan masalah psikologis yang menghalangi aktivitas seksual yang sehat.

Lifestyle yang tidak sehat

Gaya hidup yang tidak sehat seperti yang disebutkan di bawah ini dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh, termasuk kemampuan untuk ereksi.

  • Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah, yang merupakan faktor yang berkontribusi pada masalah aliran darah ke penis.
  • Konsumsi berlebihan alkohol: Alkohol dapat menekan sistem saraf pusat, menyebabkan disfungsi ereksi, dan mengganggu fungsi seksual.
  • Kurangnya aktivitas fisik: masalah kesehatan yang berkaitan dengan gaya hidup sedenter atau tidak berolahraga dapat berdampak negatif pada kemampuan ereksi.
  • Obesitas: Berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah hormonal dan meningkatkan risiko kondisi medis lain yang berhubungan dengan disfungsi ereksi.

Pengobatan dan obat

Efek samping pada sistem reproduksi, seperti disfungsi ereksi, dapat muncul sebagai akibat dari terapi dan beberapa obat.

  • Obat-obatan tertentu: Efek samping yang dapat mengganggu fungsi seksual dapat disebabkan oleh beberapa obat, seperti antidepresan dan obat tekanan darah tinggi. Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda tentang efek samping ini.
  • Kondisi pasca-operasi: kerusakan pada saraf atau pembuluh darah yang diperlukan untuk ereksi dapat terjadi akibat beberapa prosedur bedah, terutama yang melibatkan area panggul.

Kombinasi faktor

NIDDK menyatakan bahwa gangguan fisik, mental, atau keduanya dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Ini menunjukkan bahwa satu komponen dapat memperburuk yang lain. Misalnya, masalah kesehatan fisik dapat disebabkan oleh stres, dan sebaliknya. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan terapi kejantanan pria dengan pendekatan yang menyeluruh. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami masalah ini.

Perubahan positif dan pemulihan kepercayaan diri dalam kehidupan seksual dapat dicapai melalui terapi dan dukungan emosional yang tepat. Jika Anda seorang pria dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang pengobatan disfungsi ereksi, jangan ragu untuk menghubungi profesional. Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan seksual Anda, dan itu penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya

 


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.