IVF dan Kehamilan Kembar: Seberapa Besar Peluangnya?

Program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) telah menjadi salah satu alternatif populer bagi pasangan yang mendambakan kehadiran buah hati. Menariknya, dari sekian banyak kehamilan yang terjadi melalui metode ini, cukup banyak di antaranya yang berujung pada kehamilan kembar. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah memang IVF dapat meningkatkan kemungkinan hamil anak kembar?
Mengapa IVF Bisa Memicu Kehamilan Kembar
Program bayi tabung merupakan prosedur pembuahan yang dilakukan di luar tubuh wanita. Setelah berhasil dibuahi, embrio akan ditanamkan kembali ke dalam rahim. Tidak seperti pembuahan secara alami yang umumnya hanya melibatkan satu sel telur, prosedur IVF memungkinkan dokter untuk memasukkan lebih dari satu embrio sekaligus ke dalam rahim calon ibu.
Jika seluruh embrio yang dimasukkan berkembang dengan baik, maka kehamilan kembar khususnya kembar fraternal atau tidak identikĀ sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila program IVF memiliki tingkat kemungkinan kehamilan kembar yang lebih tinggi dibandingkan proses alami.
Menariknya, peluang terjadinya kembar identik juga meningkat pada prosedur bayi tabung, meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami. Dengan demikian, IVF dinilai memiliki potensi lebih besar dalam menghasilkan kehamilan kembar, baik fraternal maupun identik.
Seberapa Besar Peluangnya?
Menurut data dari Human Fertilisation & Embryology Authority, sekitar 11% kehamilan yang terjadi melalui prosedur bayi tabung di Amerika Serikat berakhir dengan kelahiran anak kembar. Bandingkan dengan angka kehamilan kembar secara alami yang hanya berkisar antara 1 hingga 2 persen.
Namun, meskipun peluangnya lebih tinggi, tidak ada jaminan bahwa proses IVF dengan lebih dari satu embrio akan selalu menghasilkan kehamilan kembar. Bisa saja hanya satu embrio yang berhasil menempel dan berkembang, sehingga kehamilan tetap terjadi secara tunggal.
Selain metode pembuahan, keberhasilan kehamilan kembar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti usia ibu, pola makan, kualitas sperma dan sel telur, hingga riwayat genetika. Kondisi medis tertentu seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga diketahui dapat memengaruhi peluang kehamilan, termasuk kehamilan kembar.
Langkah-langkah IVF untuk Kehamilan Kembar
Prosedur IVF untuk menghasilkan kehamilan kembar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan IVF untuk kehamilan tunggal. Perbedaannya terletak pada jumlah embrio yang ditanamkan ke dalam rahim. Berikut ini adalah tahapan prosedur IVF secara umum:
1. Tahap Persiapan
Proses diawali dengan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, termasuk tes hormon FSH, pemeriksaan penyakit menular, evaluasi kondisi rahim, hingga analisis kualitas sperma. Setelah semua syarat terpenuhi, dokter akan memberikan obat untuk merangsang indung telur agar menghasilkan lebih dari satu sel telur, berbeda dengan siklus alami yang biasanya hanya memproduksi satu sel telur.
Untuk mematangkan sel telur, pasien akan mendapatkan suntikan hormon hCG. Waktu penyuntikan ini juga akan menentukan kapan pengambilan sel telur dilakukan.
2. Pengambilan Sel Telur dan Sperma
Sel telur biasanya diambil sekitar 34 hingga 36 jam setelah penyuntikan terakhir. Proses ini dilakukan menggunakan alat penyedot khusus yang dimasukkan melalui vagina. Sementara itu, sperma bisa diambil dari suami melalui masturbasi. Jika tidak memungkinkan, dokter bisa mengambil sperma langsung dari testis menggunakan jarum kecil.
3. Proses Pembuahan
Sel telur dan sperma yang telah dikumpulkan kemudian dipertemukan dalam satu wadah untuk memungkinkan pembuahan secara alami. Jika proses ini tidak berhasil, dokter bisa menggunakan teknik intracytoplasmic sperm injection (ICSI), yaitu dengan menyuntikkan sperma langsung ke dalam sel telur untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan.
4. Transfer Embrio
Tiga hingga lima hari setelah pembuahan, embrio akan dimasukkan kembali ke dalam rahim. Apabila pasien dan dokter sepakat untuk meningkatkan peluang hamil kembar, maka lebih dari satu embrio bisa ditransfer. Sementara itu, embrio yang tidak digunakan bisa disimpan melalui proses pembekuan atau egg freezing.
Setelah transfer, dokter akan memantau kondisi pasien untuk memastikan apakah embrio berhasil menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi kehamilan.
Apakah IVF Menjamin Kehamilan Kembar?
Meskipun prosedur IVF memungkinkan terjadinya kehamilan kembar, perlu dipahami bahwa tidak ada jaminan pasti. Semua bergantung pada respons tubuh masing-masing individu serta berbagai faktor pendukung lainnya.
Bagi pasangan yang menginginkan anak kembar, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis fertilitas. Melalui diskusi dan evaluasi medis yang tepat, rencana kehamilan bisa disusun secara lebih matang untuk meningkatkan kemungkinan mencapai keinginan tersebut.
Dengan perkembangan teknologi reproduksi yang semakin maju, impian memiliki anak kembar memang bukan lagi sesuatu yang mustahil. Namun, kesadaran dan pemahaman tentang seluruh proses IVF, termasuk risikonya, tetap harus menjadi pertimbangan utama.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya