Mengenal Testis: Fungsi Vital dan Ancaman Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Testis, atau yang juga dikenal sebagai buah zakar, merupakan organ penting dalam sistem reproduksi pria. Bentuknya oval dan ukurannya sebanding dengan buah zaitun, organ ini berada dalam skrotum, yaitu kantung kulit yang tergantung di bagian belakang organ reproduksi pria. Fungsi utama testis adalah memproduksi hormon pria, terutama testosteron, yang berperan dalam pembentukan sel sperma dan sel-sel reproduksi lainnya. Oleh karena itu, menjaga kesehatan testis sangat penting, terlebih karena organ ini rentan mengalami berbagai gangguan.
Berbagai Penyakit yang Umum Menyerang Testis
Testis dikenal sebagai organ yang sangat sensitif, sehingga mudah mengalami cedera maupun infeksi. Berikut beberapa kondisi medis yang umum terjadi pada testis:
- Epididimitis
Merupakan peradangan pada epididimis, yaitu saluran di belakang testis yang berfungsi membawa sperma ke uretra. Infeksi bakteri atau penyakit menular seksual sering kali menjadi penyebabnya. Kondisi ini umumnya menyerang pria berusia 19 hingga 35 tahun. Gejalanya meliputi demam ringan, nyeri dan pembengkakan pada epididimis, sering buang air kecil disertai rasa sakit, nyeri saat berhubungan intim, dan munculnya darah pada sperma ketika ejakulasi.
- Trauma Testis
Trauma terjadi saat testis mengalami benturan atau tekanan dari benda keras. Cedera ini dapat menimbulkan rasa mual, pembengkakan, atau memar. Cedera ringan biasanya membaik dalam waktu kurang dari satu jam, tetapi bila rasa nyeri bertahan lebih lama dan disertai pembengkakan, hal tersebut mengindikasikan cedera serius yang memerlukan penanganan medis segera.
- Kanker Testis
Meskipun bukan penyakit menular, kanker testis dapat disembuhkan jika ditangani sejak dini. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria berusia 30 hingga 35 tahun. Gejalanya mencakup rasa berat pada skrotum, nyeri perut, panas pada selangkangan, serta rasa tidak nyaman di testis atau skrotum. Beberapa penderita juga mengalami nyeri punggung dan dada. Kehadiran tumor di testis bisa menjadi indikasi kondisi seperti teratoma.
- Varikokel
Merupakan pembengkakan pembuluh darah vena dalam skrotum yang menyerupai varises. Varikokel dapat terjadi di salah satu atau kedua sisi skrotum dan menyebabkan pembesaran pembuluh darah. Gejala yang sering muncul antara lain benjolan tiba-tiba pada skrotum, pembengkakan, nyeri berkepanjangan, serta pembesaran pembuluh darah di bagian atas skrotum.
- Hidrokel
Kondisi ini ditandai dengan penumpukan cairan jernih di sekitar testis. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa menyebabkan pembengkakan di skrotum dan area selangkangan. Hidrokel dapat dialami oleh bayi yang baru lahir maupun pria berusia di atas 40 tahun. Jika menimbulkan gejala, penderita mungkin merasakan nyeri, pembengkakan, kemerahan, serta tekanan di area bawah organ reproduksi.
Memahami berbagai penyakit ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan mendukung upaya pencegahan terhadap gangguan kesehatan testis.
Fungsi Utama Testis bagi Kesehatan dan Reproduksi Pria
Testis tidak hanya penting untuk fungsi seksual, tapi juga berperan besar dalam kesehatan secara keseluruhan. Berikut beberapa fungsinya yang krusial:
- Produksi Sperma (Spermatogenesis)
Testis berfungsi menghasilkan sperma melalui proses yang disebut spermatogenesis. Dalam proses ini, sel-sel spermatogonia berkembang menjadi sperma matang yang membawa materi genetik untuk pembuahan.
- Produksi Hormon Testosteron
Testosteron adalah hormon utama pria yang diproduksi oleh testis. Hormon ini berperan dalam perkembangan seksual, pembentukan massa otot, pertumbuhan rambut tubuh, serta menjaga kepadatan tulang dan kestabilan suasana hati.
- Pengaturan Suhu Organ Reproduksi
Agar sperma dapat diproduksi secara optimal, testis perlu berada pada suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh. Skrotum membantu mengatur suhu ini dengan mengontraksi atau mengendur, tergantung pada kondisi suhu lingkungan.
- Pertumbuhan dan Perkembangan Seksual
Selama masa pubertas, testis menghasilkan testosteron yang mendorong perkembangan penis, prostat, dan pertumbuhan rambut di area kemaluan maupun wajah.
- Respons terhadap Hormon Luteinizing (LH)
Testis merespons sinyal dari otak melalui hormon LH yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Hormon ini merangsang produksi testosteron dan mengatur fungsi testis secara keseluruhan.
Memelihara kesehatan testis sama artinya dengan menjaga fungsi reproduksi, keseimbangan hormonal, dan kualitas hidup pria secara menyeluruh. Pemahaman akan fungsi serta ancaman penyakit pada organ ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi pria.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya