Perimenopause, secara harfiah berarti “sekitar menopause”, merujuk pada periode ketika tubuh melakukan transisi alami menuju menopause, yang menandai berakhirnya masa reproduksi seorang wanita. Ini adalah periode sebelum menopause, yang ditandai dengan penurunan kadar hormon estrogen.

Perubahan pola haid yang tidak dapat diprediksi bersama dengan gejala fisik dan emosional adalah tanda utama perimenopause. Masa perimenopause ini tidak dimulai oleh semua wanita pada usia yang sama. Ada yang datang sangat dini, di pertengahan usia 30-an, dan ada yang datang lambat, di pertengahan usia 50-an.  Masa perimenopause bervariasi, tetapi biasanya berlangsung antara dua dan sepuluh tahun, dengan rata-rata empat tahun.

Wanita telah resmi mencapai menopause setelah menstruasi tidak terjadi selama dua belas bulan berturut-turut. Dengan demikian, masa perimenopause telah berakhir.

 

Seperti Apa Dampak Perimenopause Bagi Kesehatan Wanita

Sebenarnya, ovarium menghasilkan estrogen, yang melindungi wanita dari serangan jantung dan stroke. Wanita kehilangan perlindungan ini ketika kadar estrogen mereka menurun drastis setelah menopause. Faktor risiko penyakit jantung seperti kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kurang aktivitas fisik meningkat selama periode paruh baya.

Pada wanita menopause, kombinasi faktor-faktor ini pasti meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, kehilangan massa tulang pada wanita lebih cepat terjadi ketika kadar estrogen menurun. Akibatnya, risiko osteoporosis pada wanita meningkat selama perimenopause. Selain itu, osteoporosis membuat Anda lebih rentan terhadap patah tulang, terutama pada tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.

 

Apa Saja Penyebab Perimenopause

Perimenopause adalah fase normal dalam hidup, tetapi beberapa wanita mulai lebih cepat. Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa faktor-faktor berikut dapat menyebabkan perimenopause lebih awal:

• Studi menunjukkan bahwa wanita yang merokok memulai perimenopause 1-2 tahun lebih awal daripada wanita yang tidak merokok.
• Riwayat keluarga yang memiliki menopause dini.
• Riwayat mengalami terapi kanker, seperti kemoterapi atau radiasi di daerah panggul
• Studi menunjukkan bahwa histerektomi tanpa pengangkatan ovarium dapat menyebabkan menopause lebih awal dari yang seharusnya, meskipun secara teoritis, ini tidak menyebabkan menopause.

 

Seperti Apa Gejala Perimenopause yang Muncul

Sebagian besar perubahan hormon yang terjadi selama perimenopause disebabkan oleh penurunan kadar estrogen. Ketika kadar estrogen menurun, keseimbangannya dengan progesteron terganggu. Meskipun demikian, kedua hormon ini bertanggung jawab atas pembentukan ovulasi dan menstruasi.

Haid yang tidak teratur terjadi karena kadar estrogen dan progesteron yang tidak dapat diprediksi di masa perimenopause. Ini adalah tanda pertama perimenopause. Karena ovulasi sulit diprediksi, siklus haid bisa menjadi lebih panjang maupun lebih ringan. Selama haid, perdarahan juga bisa lebih ringan atau lebih berat dari biasanya. Wanita kadang-kadang tidak menstruasi untuk beberapa siklus.

Wanita mungkin berada di fase awal perimenopause jika siklus haid mereka terus berubah selama 7 hari atau lebih—memanjang atau memendek—tetapi jika siklus haid berlangsung setiap 60 hari atau lebih, itu mungkin sudah di fase akhir perimenopause.

Kemampuan seorang wanita untuk hamil akan berkurang jika ovulasi tidak teratur. Namun, kehamilan masih dapat terjadi selama wanita masih mengalami menstruasi. Wanita disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi hingga mereka menopause jika mereka ingin menghindari kehamilan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

• 081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya