fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
signum12.jpg
09/May/2025

Masalah kesuburan ternyata bisa dipengaruhi oleh pola tidur, meski hubungan langsungnya belum sepenuhnya dipahami. Namun, kebiasaan begadang secara konsisten disebut dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh yang penting untuk mendukung kehamilan. Artinya, tidur larut malam bisa menjadi salah satu faktor yang menyulitkan seseorang untuk memiliki anak.

Kesuburan sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti masalah organik pada pasangan, efek samping medis tertentu, hingga gaya hidup yang tidak sehat termasuk kebiasaan tidur yang buruk. Salah satu penyebab paling umum dari sulit hamil adalah disfungsi ovulasi, yang bisa dipicu oleh stres, usia, atau gaya hidup seperti begadang.

Penelitian yang dilakukan pada pekerja wanita dengan sistem shift menunjukkan bahwa ritme sirkadian—yaitu jam biologis tubuh yang mengatur berbagai fungsi dalam 24 jam—berperan penting dalam kesehatan reproduksi. Wanita yang bekerja malam setidaknya tujuh kali dalam sebulan diketahui dua kali lebih berisiko mengalami gangguan haid dibandingkan yang bekerja di siang hari. Selain itu, wanita yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu juga cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hamil.

Gangguan tidur dapat mengubah pola sekresi hormon reproduksi dalam tubuh. Jadi, meskipun belum bisa dipastikan secara ilmiah sepenuhnya, tidur yang cukup dan teratur dianggap penting dalam mendukung peluang kehamilan.

Menariknya, dampak begadang tidak hanya dirasakan oleh wanita, tapi juga pria. Sebuah studi terhadap hampir seribu pria sehat di Tiongkok menunjukkan bahwa kualitas dan jumlah sperma menurun pada mereka yang tidur larut malam dan memiliki durasi tidur kurang dari enam jam. Tidur malam yang terlalu larut serta kurang tidur terbukti menurunkan motilitas sperma—faktor penting dalam proses pembuahan.

Untuk menjaga kesuburan, baik pria maupun wanita disarankan untuk tidur sebelum pukul 10 malam dan mendapatkan waktu tidur sekitar 7–8 jam setiap malam.

Secara teori, begadang bisa menyebabkan:

  • Peningkatan stres: Tidur larut malam memicu produksi kortisol, hormon stres yang bisa mengganggu kesuburan.
  • Obesitas: Kurang tidur memicu hormon yang membuat tubuh mudah lapar, sehingga meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Obesitas dapat menyebabkan gangguan ovulasi.
  • Penurunan kualitas sel telur: Tidur yang terganggu dapat menurunkan kadar melatonin, hormon yang melindungi sel telur dari kerusakan akibat stres oksidatif.
  • Penurunan gairah seksual: Studi menunjukkan bahwa tidur yang cukup berkaitan dengan peningkatan hasrat dan respons seksual. Tambahan satu jam tidur per malam dapat meningkatkan peluang aktivitas seksual hingga 14 persen.

Kualitas tidur bukan hanya tentang durasi, tapi juga tentang konsistensi. Jika sedang merencanakan kehamilan, memperbaiki pola tidur bisa menjadi langkah awal yang signifikan untuk meningkatkan peluang.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


istockphoto-1070079130-170667a.jpg
07/May/2025

Kehamilan membawa berbagai perubahan fisik dan emosional yang bisa memicu tekanan tanpa disadari. Perubahan hormon, keluhan fisik, serta kekhawatiran akan persalinan dan kehidupan setelah bayi lahir, kerap membuat ibu merasa cemas, tertekan, bahkan kelelahan secara mental.

Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan mental. Menurut laman Pregnancy, Birth & Baby, satu dari lima ibu hamil atau ibu baru mengalami masalah mental. Hal ini bukan hanya berdampak pada sang ibu, tetapi juga berpengaruh terhadap perkembangan janin.

Sebuah artikel dari jurnal Heliyon (2023) menyoroti bahwa gangguan mental selama kehamilan berisiko meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur dan gangguan perkembangan saraf pada bayi. Maka dari itu, menjaga kesehatan mental selama masa kehamilan sangatlah penting untuk kesejahteraan ibu dan buah hati.

Berikut ini tujuh cara sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan mental selama kehamilan:

 

1. Bangun komunikasi yang sehat dengan pasangan

Berbagi cerita dan perasaan dengan pasangan bisa meredakan stres yang dirasakan selama hamil. Dukungan emosional sangat membantu ibu merasa lebih tenang, tidak sendirian, dan lebih siap menghadapi setiap perubahan.

 

2. Luangkan waktu untuk melakukan hal yang menyenangkan

Menikmati hobi seperti membaca, menggambar, atau mendengarkan musik bisa membantu menjaga suasana hati tetap positif. Aktivitas ini juga dapat mengurangi risiko baby blues pascamelahirkan.

 

3. Konsumsi makanan bernutrisi seimbang

Nutrisi yang baik tak hanya penting untuk fisik, tetapi juga untuk kestabilan emosi. Makanan yang mengandung omega-3, vitamin B kompleks, dan magnesium dapat membantu mengurangi perubahan suasana hati yang drastis.

 

4. Lakukan olahraga ringan secara teratur

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau yoga prenatal mampu merangsang pelepasan hormon endorfin yang menimbulkan rasa senang. Selain itu, olahraga rutin membantu tidur lebih nyenyak dan mengurangi risiko depresi setelah melahirkan.

 

5. Istirahat cukup setiap hari

Kurang tidur bisa memperburuk kondisi emosional. Usahakan tidur malam antara tujuh hingga sembilan jam, dan jika perlu, ambil waktu tidur siang. Gunakan bantal khusus kehamilan agar tidur lebih nyaman.

 

6. Persiapkan diri menghadapi persalinan dan peran sebagai ibu

Mengikuti kelas prenatal, membaca buku parenting, dan berkonsultasi dengan dokter dapat membantu mengurangi kecemasan. Semakin Anda merasa siap, semakin kuat pula mental Anda menghadapi tantangan ke depan.

 

7. Jangan ragu mencari bantuan profesional

Jika perasaan cemas atau sedih mulai terasa berlebihan dan berlangsung lama, jangan segan untuk menemui psikolog atau dokter. Mereka bisa memberikan penanganan yang tepat agar kesehatan mental tetap terjaga.

Kehamilan yang sehat bukan hanya soal kondisi fisik, tetapi juga keseimbangan mental dan emosional. Menjaga pikiran tetap tenang dan bahagia akan memberikan dampak positif bagi Anda maupun calon buah hati. Jadi, jangan abaikan kesehatan mental Anda selama masa kehamilan.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2024-08-12T134816.282.png
07/May/2025

Memiliki buah hati merupakan impian banyak pasangan setelah menikah. Namun, hanya mengandalkan hubungan intim tanpa strategi yang tepat belum tentu cukup untuk mewujudkan kehamilan. Jadi, apakah ada cara agar bisa cepat hamil? Jawabannya ada, dan kamu bisa mengetahuinya lebih lanjut melalui pembahasan berikut ini.

 

 Langkah-Langkah Agar Cepat Hamil yang Bisa Dilakukan Bersama Pasangan

Saat menjalani program hamil atau promil, ada berbagai cara yang dapat meningkatkan peluang kehamilan. Mulai dari menjaga frekuensi hubungan intim, menjalani pola hidup sehat, hingga melakukan pemeriksaan medis secara rutin. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Rutin Berhubungan Intim di Masa Subur

Langkah pertama yang dapat membantu kehamilan adalah dengan rutin berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi. Namun, bukan hanya soal frekuensi, waktu juga memegang peranan penting. Waktu terbaik untuk berhubungan adalah saat masa subur wanita, yaitu masa ovulasi yang biasanya hanya berlangsung sekitar 72 jam dalam sebulan.

Masa subur biasanya terjadi 12 hingga 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Bagi wanita dengan siklus haid teratur selama 28 hari, masa subur umumnya jatuh pada hari ke-10 sampai ke-17 setelah hari pertama haid terakhir.

Ada beberapa cara yang bisa membantu menentukan masa subur, antara lain:

  • Menggunakan kalender siklus menstruasi
  • Mengamati perubahan lendir serviks dan suhu basal tubuh
  • Menggunakan alat atau aplikasi prediksi ovulasi

2. Terapkan Pola Hidup Sehat

Menjaga pola hidup sehat juga sangat berperan dalam meningkatkan peluang kehamilan. Tidak hanya untuk wanita, tetapi juga penting bagi pria karena berpengaruh pada kualitas dan kuantitas sperma.

Beberapa kebiasaan sehat yang bisa dijalankan antara lain:

  • Rutin berolahraga untuk menjaga berat badan ideal. Hindari olahraga berlebihan karena justru bisa mengganggu kesuburan.
  • Tidur cukup selama 7 sampai 9 jam setiap malam.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Kelola stres dengan baik.
  • Hindari rokok dan batasi konsumsi alkohol.

3. Konsumsi Makanan Kaya Asam Folat

Asam folat merupakan salah satu vitamin penting yang mendukung kesuburan wanita, membantu pembentukan janin, dan mencegah risiko cacat lahir. Maka dari itu, wanita yang tengah menjalani promil disarankan mengonsumsi 400 hingga 600 mikrogram asam folat per hari setidaknya tiga bulan sebelum hamil.

Jenis makanan yang mengandung asam folat antara lain:

  • Sayuran hijau
  • Kacang-kacangan
  • Telur
  • Hati sapi
  • Sereal
  • Kentang

Konsumsi asam folat sebaiknya dilanjutkan hingga trimester pertama kehamilan.

4. Hindari Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan sehari-hari ternyata bisa menghambat kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Misalnya merokok, sering mengonsumsi alkohol, hingga paparan asap rokok.

Pada pria, sebaiknya hindari kebiasaan berendam dalam air panas karena suhu tinggi dapat menurunkan kualitas sperma. Sedangkan wanita yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya membatasi atau menghindari beberapa makanan berikut:

  • Telur, daging, atau ikan yang belum matang sempurna
  • Susu yang tidak dipasteurisasi
  • Konsumsi vitamin A berlebihan
  • Ikan dengan kandungan merkuri tinggi seperti tuna, tongkol, dan salmon

5. Kelola Stres dengan Baik

Stres bisa memengaruhi proses ovulasi, sehingga penting untuk tetap tenang dan rileks selama masa promil. Cobalah menikmati waktu intim dengan pasangan, meditasi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan agar pikiran tetap positif.

Olahraga ringan secara rutin juga bisa membantu menjaga suasana hati tetap stabil.

6. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Imunisasi

Sebelum atau selama menjalani promil, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada kondisi medis tertentu yang bisa menghambat kesuburan atau berisiko terhadap janin, seperti infeksi HIV, sifilis, toksoplasmosis, atau hepatitis B.

Selain skrining kesehatan, imunisasi juga penting dilakukan. Beberapa imunisasi yang direkomendasikan antara lain vaksin tetanus, rubella, dan vaksin lainnya sesuai saran dokter.

Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan, cobalah terapkan langkah-langkah di atas secara konsisten. Setiap pasangan memiliki kondisi yang unik, jadi penting juga untuk berdiskusi dengan tenaga medis agar mendapatkan panduan yang sesuai.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


signum15.jpg
07/May/2025

Bagi pasangan yang telah berupaya dalam berbagai cara namun belum juga dikaruniai momongan, program bayi tabung bisa menjadi jalan harapan. Sekitar satu dari delapan wanita membutuhkan bantuan ekstra untuk mewujudkan kehamilan, dan IVF (in vitro fertilisation) menjadi salah satu solusi medis yang menjanjikan.

Program ini melibatkan proses pembuahan sel telur dan sperma terbaik di laboratorium hingga terbentuk embrio, yang kemudian dibekukan dan ditanamkan ke dalam rahim wanita. Namun, untuk meningkatkan peluang keberhasilan, persiapan yang matang sangatlah penting—baik dari segi fisik maupun mental.

Berikut ini delapan langkah persiapan yang bisa dilakukan dua hingga empat minggu sebelum memulai program bayi tabung:

1. Konsumsi Makanan Bergizi

Meningkatkan kesuburan bisa dimulai dari pola makan. Diet Mediterania yang kaya sayur, buah, biji-bijian, protein, dan lemak sehat sangat dianjurkan. Nutrisi dari pola makan ini dapat mendukung kualitas sel telur dan sperma, sehingga memperbesar kemungkinan kehamilan yang sukses.

 

2. Lakukan Olahraga Rutin

Jangan takut berolahraga. Aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti berjalan kaki atau yoga tidak hanya aman tetapi juga sangat dianjurkan untuk menjaga kebugaran tubuh selama proses IVF.

3. Sampaikan Semua Obat yang Dikonsumsi ke Dokter

Beberapa obat dapat mengganggu keseimbangan hormon atau mengurangi efektivitas pengobatan kesuburan. Pastikan untuk menginformasikan seluruh daftar obat kepada dokter sebelum memulai program.

 

4. Hindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya

Produk rumah tangga dan kecantikan tertentu mengandung bahan kimia yang bisa memengaruhi hormon dan kesehatan reproduksi. Periksa label dan pilih produk berbahan alami sebagai langkah perlindungan diri.

 

5. Mulai Konsumsi Vitamin Prenatal

Vitamin prenatal yang mengandung asam folat dan minyak ikan penting untuk perkembangan embrio dan mengurangi risiko cacat lahir. Bila perlu, tambahkan suplemen vitamin D untuk mendukung kesehatan reproduksi.

 

6. Perhatikan Kualitas Tidur

Tidur malam yang cukup—sekitar 7-8 jam—berperan penting dalam mendukung kesuksesan program IVF. Tubuh yang cukup istirahat akan lebih siap menjalani proses kehamilan.

 

7. Atasi Stres dengan Cara Positif

Stres bisa menjadi penghalang dalam program kehamilan. Menulis jurnal, mengikuti yoga, atau melakukan meditasi bisa membantu menenangkan pikiran dan memperbesar peluang keberhasilan.

 

8. Jauhi Kebiasaan yang Merusak Kesuburan

Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol sebelum program dimulai. Paparan zat-zat tersebut terbukti mengganggu kesuburan serta berisiko terhadap perkembangan janin.

Dengan persiapan yang tepat, pasangan memiliki peluang lebih besar untuk meraih impian menjadi orang tua. Apakah kamu sedang mempertimbangkan program bayi tabung saat ini?

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2024-12-03T155238.649.png
06/May/2025

Rahim adalah salah satu organ yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh perempuan. Bukan hanya sebagai tempat berkembangnya janin saat kehamilan, rahim juga memainkan peran vital dalam sistem reproduksi secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan rahim bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi setiap perempuan yang ingin hidup sehat dan memiliki peluang besar untuk memiliki keturunan.

Kesehatan rahim sangat berkaitan erat dengan kesuburan dan keberhasilan kehamilan. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan rahim, mulai dari kualitas aliran darah, asupan nutrisi yang tepat, hingga keseimbangan hormon dan sistem saraf yang berfungsi optimal. Semuanya saling berhubungan dan berperan penting dalam menjaga agar rahim tetap dalam kondisi prima.

Namun, bagaimana sebenarnya cara merawat organ yang satu ini? Tidak perlu menunggu sampai ada keluhan, justru langkah terbaik adalah mulai menjaga rahim sejak dini. Berikut beberapa cara mudah namun efektif yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan rahim secara menyeluruh.

 

 1. Menerapkan Pola Makan Sehat dan Seimbang

Apa yang Anda makan sangat menentukan bagaimana tubuh Anda bekerja, termasuk kesehatan rahim. Pola makan yang buruk seperti terlalu banyak konsumsi gula, kafein, dan lemak trans dapat memicu peradangan serta gangguan hormon yang berpengaruh langsung pada kesuburan.

Sebaliknya, konsumsi makanan bergizi tinggi bisa menjadi “benteng” alami bagi rahim Anda. Makanan seperti ikan berlemak tinggi omega-3 (misalnya salmon dan makarel), alpukat, bayam, gandum utuh, serta sayur dan buah-buahan kaya antioksidan dapat membantu melindungi rahim dari berbagai gangguan.

Mulailah dari hal sederhana: kurangi makanan olahan dan mulai biasakan makan makanan utuh yang kaya nutrisi. Ingat, apa yang Anda konsumsi hari ini akan sangat berpengaruh di masa depan.

 

 2. Istirahat yang Cukup untuk Regenerasi Tubuh

Kelelahan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memicu ketidakseimbangan hormon. Padahal, hormon sangat berperan dalam siklus menstruasi dan fungsi reproduksi.

Tubuh memerlukan waktu istirahat yang cukup untuk memperbaiki sel-sel dan organ yang bekerja sepanjang hari. Idealnya, tidur malam selama 7 hingga 8 jam bisa membantu tubuh berfungsi lebih optimal dan menjaga kesehatan organ reproduksi, termasuk rahim.

 

3. Rutin Berolahraga, Tapi Jangan Berlebihan

Olahraga ringan yang dilakukan secara teratur bisa meningkatkan sirkulasi darah ke organ reproduksi, membantu menjaga berat badan tetap ideal, serta mengurangi stres. Semua ini sangat penting untuk kesehatan rahim.

Tidak perlu melakukan olahraga berat. Aktivitas seperti jalan kaki, yoga, atau berenang selama beberapa kali seminggu sudah cukup untuk memberi dampak positif. Bahkan, berenang dikenal sebagai salah satu olahraga terbaik untuk wanita karena membantu meredakan nyeri haid dan mendukung proses persalinan yang lebih mudah.

 

 4. Jangan Menahan Buang Air Kecil

Mungkin terdengar sepele, tapi kebiasaan menahan buang air kecil dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika infeksi ini menyebar, bisa berakibat pada terganggunya kesehatan rahim dan organ reproduksi lainnya.

Gejala infeksi biasanya berupa rasa nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil meningkat, serta urine yang tampak keruh dan berbau menyengat. Jika dibiarkan, infeksi ini bisa menjalar dan menimbulkan komplikasi yang lebih serius.

 

 5. Hindari Seks Bebas dan Berisiko

Melindungi rahim juga berarti melindungi diri dari penyakit menular seksual. Hubungan intim dengan banyak pasangan tanpa pelindung sangat berisiko menyebabkan infeksi seperti klamidia, gonore, hingga HPV. Infeksi-infeksi tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat merusak rahim hingga mengganggu kesuburan secara permanen.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga hubungan seksual yang aman dan bertanggung jawab. Gunakan alat kontrasepsi jika diperlukan, dan pastikan pasangan Anda juga dalam kondisi sehat.

 

 6. Pertimbangkan Konsumsi Suplemen yang Tepat

Untuk mendukung kesehatan rahim dan sistem reproduksi secara keseluruhan, beberapa suplemen penting dapat dikonsumsi, terutama jika asupan dari makanan sehari-hari dirasa kurang. Suplemen seperti asam folat, vitamin D, vitamin E, dan zat besi dapat membantu memperkuat fungsi rahim serta meningkatkan peluang kehamilan yang sehat.

Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis atau dokter kandungan untuk mengetahui jenis dan dosis suplemen yang tepat sesuai kondisi tubuh Anda.

 

 7. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi

Pemeriksaan kesehatan rahim secara rutin sering kali dianggap tabu atau tidak perlu oleh sebagian perempuan. Padahal, deteksi dini bisa menyelamatkan banyak hal. Pemeriksaan ini tidak harus dilakukan saat sedang sakit, justru sebaiknya dilakukan setidaknya sekali dalam setahun sebagai bagian dari upaya pencegahan.

Jika Anda mengalami gejala seperti keputihan berlebihan dan berbau, nyeri saat haid yang tidak biasa, atau rasa kering pada vagina, segera konsultasikan ke dokter. Jangan tunggu hingga gejala bertambah parah.

Mulai dari Sekarang, Untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

Menjaga kesehatan rahim bukanlah sesuatu yang bisa ditunda. Semakin cepat Anda memulainya, semakin besar peluang Anda untuk memiliki sistem reproduksi yang sehat dan berfungsi optimal di masa depan. Dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan organ intim, serta rutin memeriksakan diri, Anda telah melakukan investasi besar untuk masa depan yang lebih baik.

Jangan menunggu hingga masalah datang. Sayangi rahim Anda sejak dini, karena dari sanalah kehidupan berawal.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-12.png
06/May/2025

Ketika membicarakan soal kebersihan organ reproduksi, masih banyak anggapan bahwa hal ini hanya penting bagi wanita. Padahal, para pria pun perlu memberi perhatian besar terhadap kebersihan area intim mereka. Mengapa? Karena kesehatan organ reproduksi pria tidak hanya berdampak pada kualitas hidup sehari-hari, tapi juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program kehamilan bersama pasangan di masa depan.

Banyak pasangan yang kesulitan memiliki momongan, dan kerap kali wanita menjadi pihak yang lebih dulu disorot. Namun faktanya, kesuburan pria memiliki peran yang sama penting dalam proses kehamilan. Maka dari itu, sudah semestinya para calon ayah ikut menjaga dan merawat organ reproduksi mereka dengan serius.

Lalu, mengapa kebersihan organ reproduksi pria begitu krusial? Apa saja dampak buruk jika abai terhadap area sensitif ini? Dan bagaimana cara yang tepat untuk menjaganya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

 

Mengapa Kebersihan Organ Reproduksi Pria Sangat Penting?

Menjaga kebersihan organ intim bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Area genital yang kotor bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri, jamur, dan kuman lainnya. Jika tidak ditangani, ini bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari bau tak sedap hingga infeksi serius seperti penyakit menular seksual.

Lebih dari itu, kondisi organ intim yang tidak higienis juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan aktivitas seksual pria. Hal ini tentu saja bisa berdampak besar bagi mereka yang sedang merencanakan kehamilan. Maka dari itu, penting untuk tidak menganggap remeh perawatan kebersihan di area vital.

 

Langkah Praktis Menjaga Kebersihan Organ Intim Pria

Perawatan organ reproduksi pria sebenarnya tidak rumit, namun perlu dilakukan dengan tepat dan konsisten. Berikut ini beberapa tips mudah yang bisa dijadikan rutinitas sehari-hari untuk memastikan area reproduksi tetap bersih, sehat, dan nyaman.

1. Cuci Penis Secara Rutin dan Benar

Membersihkan penis adalah langkah dasar namun sangat penting. Pastikan kamu melakukannya setiap hari, terutama saat mandi. Gunakan air bersih dan sabun yang lembut. Hindari menggunakan sabun dengan kandungan kimia keras yang bisa menyebabkan iritasi, apalagi jika digunakan di area sensitif seperti bawah kulup dan ujung penis.

Saat membersihkan, tarik kulup dengan perlahan untuk menghilangkan kotoran atau smegma yang mungkin menumpuk. Namun, jangan menggosok terlalu keras agar kulit tidak terluka. Lakukan dengan lembut dan hati-hati.

2. Keringkan dengan Sempurna

Setelah mencuci area intim, jangan lupa untuk mengeringkannya dengan benar. Kelembapan yang tertinggal dapat menjadi tempat favorit bagi jamur dan bakteri berkembang. Gunakan tisu atau handuk bersih dan keringkan dengan cara ditepuk-tepuk secara lembut. Jangan lupa untuk memastikan tidak ada air yang tertinggal di bawah kulup atau ujung penis, terutama setelah buang air kecil.

3. Hindari Celana Dalam yang Terlalu Ketat

Pakaian dalam yang terlalu ketat bisa mengganggu sirkulasi udara di area genital, membuatnya lembap dan lebih cepat berkeringat. Akibatnya, area tersebut menjadi lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan bau tidak sedap. Gunakan celana dalam berbahan katun yang bisa menyerap keringat dengan baik, dan pastikan selalu dalam keadaan bersih serta kering. Gantilah pakaian dalam secara rutin, terutama setelah berolahraga atau beraktivitas berat.

4. Cuci Tangan Sebelum Menyentuh Organ Intim

Kedengarannya sepele, tapi mencuci tangan sebelum menyentuh penis sangat penting untuk mencegah kontaminasi dari luar. Tangan yang kotor bisa membawa bakteri atau zat berbahaya seperti bahan kimia, cabai, atau kotoran lainnya yang bisa mengiritasi kulit penis. Jadi, pastikan tangan dalam kondisi bersih setiap kali akan buang air kecil atau membersihkan area intim.

Menjaga kebersihan organ reproduksi pria bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Ini adalah bagian penting dari menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, menjaga kenyamanan dalam beraktivitas, serta meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan bersama pasangan. Mulailah dari hal-hal kecil seperti rajin mencuci dan mengeringkan area intim, menggunakan pakaian dalam yang sesuai, hingga menjaga kebersihan tangan. Dengan perawatan rutin dan kesadaran yang tinggi, kesehatan reproduksi pria bisa tetap terjaga optimal.

Ingat, kebersihan adalah bentuk tanggung jawab—bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk pasangan dan masa depan keluarga.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-13.png
06/May/2025

Bagi banyak pasangan yang telah menikah, hadirnya buah hati adalah impian besar yang dinanti-nantikan. Berbagai cara pun dilakukan demi mewujudkan keinginan tersebut, mulai dari rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan hingga menjaga keintiman dengan pasangan. Namun, tahukah kamu bahwa satu kebiasaan sederhana yang sering disepelekan ternyata punya peran besar dalam meningkatkan peluang kehamilan? Jawabannya adalah olahraga.

Olahraga bukan hanya tentang menjaga bentuk tubuh atau menurunkan berat badan, tapi juga merupakan cara alami yang efektif dalam mendukung kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Aktivitas fisik yang teratur dapat memperbaiki sistem hormonal, meningkatkan kualitas sperma dan sel telur, serta membantu tubuh menjadi lebih siap untuk proses kehamilan.

 

 Olahraga sebagai Pendukung Kesuburan

Menjalani gaya hidup sehat adalah langkah awal yang perlu diambil bersama oleh suami dan istri yang sedang merencanakan kehadiran anak. Tidak cukup hanya dengan menjaga pola makan atau menghindari stres, olahraga juga menjadi faktor penting yang sering kali luput dari perhatian.

Bagi wanita, olahraga dapat membantu memperlancar siklus menstruasi dan mendukung proses ovulasi. Sementara pada pria, aktivitas fisik terbukti mampu meningkatkan vitalitas serta memperbaiki kualitas sperma, yang secara tidak langsung akan meningkatkan potensi untuk membuahi sel telur.

Selain itu, berolahraga secara teratur juga membantu menjaga berat badan tetap ideal. Berat badan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa memengaruhi hormon reproduksi dan menyulitkan proses kehamilan. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, sistem reproduksi pun akan bekerja lebih optimal.

 

 Jenis Olahraga yang Disarankan untuk Program Kehamilan

Tidak semua jenis olahraga cocok untuk program hamil, tapi beberapa aktivitas fisik berikut bisa menjadi pilihan terbaik untuk mendukung kesuburan:

1. Bersepeda
Aktivitas ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga efektif untuk mengurangi stres—faktor utama yang sering menghambat kehamilan. Saat bersepeda, otot-otot di area perut, panggul, punggung, dan paha akan bekerja, membantu memperkuat bagian tubuh yang penting untuk kehamilan. Selain itu, bersepeda dapat meningkatkan stamina dan kebugaran secara keseluruhan.

2. Joging
Joging adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan dan bisa menjadi kegiatan seru bersama pasangan. Meluangkan waktu 30 menit di pagi atau sore hari untuk berlari kecil dapat meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, serta membantu menjaga berat badan ideal. Dengan tubuh yang sehat, peluang untuk hamil pun akan meningkat.

3. Senam Kegel
Sering dikaitkan dengan kehamilan dan masa nifas, senam kegel sebenarnya juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan peluang hamil. Latihan ini bertujuan untuk menguatkan otot-otot dasar panggul yang berperan penting dalam proses reproduksi. Dilakukan secara rutin, kegel bisa memperbaiki sirkulasi darah di area organ reproduksi dan meningkatkan kepuasan seksual, yang semuanya bisa berkontribusi pada keberhasilan program hamil.

4. Yoga
Stres adalah musuh utama kesuburan, dan yoga bisa menjadi solusi untuk mengatasinya. Lewat gerakan lembut dan teknik pernapasan yang menenangkan, yoga membantu menurunkan tingkat stres serta membuat tubuh dan pikiran lebih rileks. Selain itu, yoga juga meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kekuatan otot, yang semuanya sangat penting saat mempersiapkan kehamilan.

 

 Kunci Sukses: Kompak Bersama Pasangan

Menjalani program kehamilan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan jika dilakukan bersama pasangan. Dengan berolahraga bersama, kamu dan pasangan tidak hanya saling mendukung secara fisik, tetapi juga secara emosional. Hubungan yang harmonis dan saling pengertian akan menciptakan lingkungan yang positif bagi rencana memiliki buah hati.

Kesimpulannya, olahraga bukan sekadar pelengkap dalam hidup sehat, tapi juga bisa menjadi bagian penting dalam perjuangan menuju kehamilan. Jadi, yuk mulai rutinitas olahraga bersama pasangan dan siapkan tubuh serta mental untuk menyambut si kecil dalam keluarga!

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2024-08-13T134705.539.png
05/May/2025

Bagi banyak perempuan, kehamilan setelah menikah bukan sekadar impian, melainkan sebuah pencapaian yang mengangkat status sebagai calon ibu. Namun, tidak semua wanita bisa langsung mendapatkan anugerah tersebut tanpa usaha. Bahkan, beberapa di antaranya harus melewati proses panjang, termasuk mempersiapkan diri sejak sebelum pernikahan agar peluang hamil meningkat.

Berbagai cara ditempuh demi mewujudkan kehamilan, mulai dari metode tradisional seperti konsumsi jamu dan pijat kesuburan, hingga pendekatan medis yang lebih modern melalui program hamil dari dokter, inseminasi buatan, hingga teknologi bayi tabung.

 

Mengenal Proses Bayi Tabung

Bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar tubuh wanita. Setelah terbentuk embrio, embrio tersebut akan ditanamkan kembali ke dalam rahim. Meski proses ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan tak menjamin keberhasilan 100 persen, banyak pasangan tetap memilihnya karena memberikan harapan besar untuk memiliki keturunan.

Ciri-Ciri Keberhasilan Program Bayi Tabung

Berikut adalah beberapa tanda awal yang bisa menjadi indikator keberhasilan program bayi tabung:

1. Tidak Mengalami Menstruasi

Salah satu tanda paling awal adalah tidak terjadinya haid. Ini bisa menjadi sinyal bahwa embrio berhasil menempel di dinding rahim (implantasi).

2. Kadar HCG Meningkat

Hormon hCG (human chorionic gonadotropin) meningkat signifikan ketika kehamilan terjadi. Kadar ini bisa dicek melalui test pack atau tes laboratorium.

3. Mual dan Muntah (Morning Sickness)

Mual dan muntah, terutama di pagi hari, adalah gejala umum kehamilan yang juga bisa muncul setelah keberhasilan bayi tabung.

4. Gejala Fisik Kehamilan

Nyeri punggung, kram perut bawah, hingga rasa lelah berlebihan bisa muncul sebagai respons tubuh terhadap kehamilan yang mulai berkembang.

5. Bercak Darah Ringan

Pendarahan ringan atau bercak darah sering terjadi akibat proses implantasi embrio di rahim. Ini adalah hal wajar di awal kehamilan.

6. Perubahan Emosi

Lonjakan hormon dapat menyebabkan mood swing, lebih sensitif terhadap bau, dan emosi yang mudah berubah, mirip dengan gejala PMS.

7. Pusing dan Masalah Pencernaan

Beberapa wanita mengalami pusing, sering buang air kecil, atau sembelit sebagai respons awal tubuh terhadap kehamilan.

 

8. Hasil Pemeriksaan USG

Keberhasilan bayi tabung bisa dikonfirmasi secara medis melalui USG. Dalam 1–2 minggu setelah implantasi, kantung kehamilan biasanya mulai terlihat, diikuti perkembangan embrio dan detak jantung janin.

Tetap Optimis dan Jaga Kondisi

Meskipun munculnya tanda-tanda di atas memberikan harapan, kepastian hanya bisa didapatkan melalui diagnosis dari dokter kandungan. Oleh karena itu, setelah menjalani proses bayi tabung, penting bagi calon ibu untuk menjaga kondisi fisik dan mentalnya, tetap berpikir positif, dan rutin berkonsultasi dengan dokter. Dengan semangat dan dukungan yang tepat, harapan untuk menjadi ibu bisa menjadi kenyataan.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2025-02-18T131958.916.png
05/May/2025

Merencanakan kehamilan bukan hanya soal kalender masa subur atau konsumsi suplemen. Salah satu aspek yang sering diabaikan adalah kebiasaan sehari-hari. Padahal, banyak aktivitas rutin yang diam-diam bisa memengaruhi kesehatan rahim dan organ reproduksi lainnya.

Kalau kamu sedang mempersiapkan diri untuk menjadi ibu, yuk mulai dari langkah kecil: mengenali dan menghindari kebiasaan buruk yang bisa merusak sistem reproduksi.

Berikut adalah 9 kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan rahim dan kesuburan wanita:

 

1. Begadang dan Kurang Tidur

Sering tidur larut malam karena kerja, nonton, atau main gadget? Hati-hati! Kebiasaan begadang bisa mengacaukan ritme hormon tubuh dan mengganggu siklus menstruasi. Siklus haid yang tidak teratur adalah salah satu tanda bahwa sistem reproduksi sedang tidak baik-baik saja.

Penelitian juga menyebutkan bahwa wanita yang bekerja shift malam memiliki risiko keguguran lebih tinggi. Kurang tidur juga berkontribusi pada peningkatan berat badan yang berujung pada gangguan ovulasi—salah satu penyebab umum sulit hamil.

 

2. Konsumsi Kafein Berlebihan

Secangkir kopi atau teh mungkin jadi penyemangat pagi, tapi terlalu banyak bisa berdampak negatif. Asupan kafein yang berlebihan (lebih dari 300 mg per hari, atau sekitar 2–3 cangkir kopi) dikaitkan dengan penurunan tingkat kesuburan dan peningkatan risiko keguguran.

Jika kamu sedang menjalani program hamil, lebih baik mulai membatasi asupan kafein, termasuk dari minuman energi, cokelat, dan teh dalam kemasan.

 

3. Olahraga Terlalu Berat

Olahraga memang sehat, tetapi seperti semua hal, berlebihan justru bisa berdampak buruk. Latihan fisik intens lebih dari 1 jam per hari atau 7 jam per minggu dapat memengaruhi keseimbangan hormon, menurunkan produksi estrogen, dan bahkan menghentikan ovulasi.

Itulah sebabnya banyak atlet profesional mengalami kesulitan untuk hamil. Jadi, olahraga secukupnya saja ya—yang penting konsisten dan sesuai kemampuan tubuh.

 

4. Sering Makan Berlebihan & Fast Food

Apakah kamu sering makan berlebihan atau doyan junk food? Hati-hati, karena dua kebiasaan ini bisa memperburuk kesehatan reproduksi. Makanan cepat saji biasanya tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, yang semuanya bisa menyebabkan gangguan metabolik dan lonjakan gula darah.

Kadar insulin yang tinggi karena konsumsi gula berlebihan bisa mengganggu proses ovulasi dan hormon reproduksi. Belum lagi risiko obesitas yang secara langsung bisa menurunkan peluang kehamilan.

 

5. Menunda Kehamilan Terlalu Lama

Banyak pasangan memilih menunda punya anak karena alasan karier, finansial, atau belum siap mental. Tidak salah, tapi kamu perlu tahu bahwa kesuburan wanita mulai menurun sejak usia 27 tahun, dan penurunannya makin cepat setelah usia 35.

Sementara pada pria, kualitas sperma mulai menurun setelah usia 40 tahun. Jika kamu berencana menunda kehamilan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk merencanakan langkah yang tepat.

 

6. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Minum alkohol secara rutin dapat memengaruhi siklus menstruasi, menghambat ovulasi, dan meningkatkan risiko keguguran. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih dari 3 gelas alkohol per minggu cenderung lebih sulit hamil, terutama jika sudah mengalami masalah kesuburan sebelumnya.

Jika kamu sedang program hamil atau berusaha menjaga kesehatan rahim, sebaiknya hindari alkohol sepenuhnya.

 

7. Kebiasaan Merokok

Merokok—baik aktif maupun pasif—sudah terbukti merusak kesehatan rahim. Zat beracun dalam rokok dapat merusak sel telur, mengganggu jalannya sel telur ke rahim, dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).

Tak hanya itu, merokok juga berkaitan dengan peningkatan risiko kanker serviks dan keguguran. Bahkan perokok pasif juga bisa terkena dampaknya. Jadi, sebisa mungkin hindari asap rokok dan jauhi lingkungan yang tidak sehat.

 

8. Seks Bebas Tanpa Perlindungan

Melakukan hubungan seks tanpa proteksi bisa membuatmu rentan terhadap infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, herpes, dan sifilis. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, termasuk rahim dan tuba falopi.

Radang panggul akibat IMS adalah salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Beberapa infeksi bahkan bisa menyebabkan keguguran atau membahayakan keselamatan janin.

 

9. Penggunaan Narkoba dan Zat Terlarang

Zat seperti ganja, kokain, atau ekstasi sangat merusak bagi sistem reproduksi. Ganja, misalnya, dapat menghambat pelepasan sel telur dan memengaruhi perkembangan janin dan plasenta.

Penggunaan narkoba selama kehamilan bisa menyebabkan bayi lahir mati, cacat lahir, bahkan gangguan perkembangan seperti autisme. Jangan pernah meremehkan dampak jangka panjang dari zat-zat berbahaya ini.

 

Catatan Tambahan: Risiko dari Pengobatan Medis

Selain kebiasaan sehari-hari, beberapa pengobatan medis seperti radioterapi di area panggul juga dapat merusak jaringan rahim. Risiko ini makin tinggi bila pengobatan dilakukan di usia muda dan dengan dosis tinggi. Karena itu, selalu diskusikan efek samping pengobatan dengan dokter, terutama jika kamu masih ingin memiliki anak.

Mengubah kebiasaan memang tidak mudah. Kadang butuh waktu, komitmen, dan tekad kuat untuk melakukannya. Namun, menjaga kesehatan rahim bukan hanya demi peluang kehamilan, tapi juga demi kesehatan jangka panjang tubuhmu sebagai wanita.

Mulailah dengan langkah kecil. Kurangi begadang, pilih makanan sehat, dan hindari rokok serta alkohol. Dengan begitu, kamu sedang memberi hadiah terbaik untuk dirimu sendiri—kesempatan menjadi ibu dalam kondisi tubuh yang sehat dan siap.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2024-11-28T105556.837.png
05/May/2025

Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami pria, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun. Kondisi ini terjadi ketika pria kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan intim. Meski umum terjadi, banyak yang belum menyadari bahwa gaya hidup sehari-hari punya andil besar dalam memicu gangguan ini.

Lalu, apa saja kebiasaan yang secara tak sadar bisa merusak vitalitas pria? Yuk, simak daftarnya!

 

Kebiasaan Sepele, Dampak Serius

Performa seksual pria dipengaruhi oleh banyak faktor — mulai dari otak, hormon, emosi, hingga aliran darah. Jadi, gangguan di salah satu bagian ini bisa memicu impotensi. Bahkan, kombinasi masalah fisik dan psikis bisa memperburuk kondisi ini. Berikut beberapa kebiasaan yang bisa jadi biang keroknya:

 

1. Pola Makan Buruk

Makanan tinggi lemak, gula, dan kalori bisa menyebabkan kegemukan hingga obesitas. Padahal, pria dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 28 berisiko 30% lebih tinggi mengalami impotensi. Kabar baiknya, studi dari JAMA menunjukkan bahwa penurunan berat badan dan olahraga rutin dapat membantu memulihkan fungsi seksual.

 

2. Merokok

Merokok bukan hanya merusak paru-paru, tapi juga bisa menghambat aliran darah ke penis. Perokok bahkan berisiko dua kali lipat mengalami impotensi total dalam 10 tahun. Berhenti merokok sekarang bisa jadi langkah awal menyelamatkan kehidupan seksual Anda.

 

3. Pikiran yang Penuh dan Stres

Stres berkepanjangan, kecemasan, hingga konflik dengan pasangan dapat menurunkan gairah seksual. Bahkan, depresi dan impotensi saling berkaitan satu sama lain. Konseling pasangan dan terapi bisa membantu memulihkan keseimbangan emosional sekaligus fungsi ereksi.

 

4. Gaya Hidup Pasif

Jarang bergerak? Hati-hati. Kurang olahraga bisa memperburuk sirkulasi darah dan menurunkan hormon testosteron. Mulailah dengan jalan kaki 30 menit per hari dan tingkatkan perlahan. Aktivitas fisik teratur sangat efektif untuk menjaga kesehatan seksual.

 

5. Konsumsi Daging Merah Berlebihan

Daging olahan dan merah tinggi kolesterol serta lemak jenuh. Kandungan ini bisa mempersempit pembuluh darah dan mengganggu aliran ke organ intim. Ganti dengan sayur, buah, dan sumber protein nabati demi kesehatan jantung dan vitalitas.

Jika Anda merasa mengalami gejala disfungsi ereksi yang mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat bisa membantu mengembalikan kepercayaan diri dan kualitas hidup Anda.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.