Siapa yang Disarankan Menjalani Program Bayi Tabung dan Apa Saja Faktor Penunjang Keberhasilannya

Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan prosedur medis yang dirancang untuk membantu proses pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, tepatnya di laboratorium. Setelah sel telur berhasil dibuahi, hasil pembuahan ini berkembang menjadi embrio yang kemudian ditanamkan ke dalam rahim untuk tumbuh dan berkembang menjadi janin
Pasangan yang Disarankan Mengikuti Program Bayi Tabung
Program bayi tabung biasanya menjadi opsi bagi pasangan yang belum dikaruniai anak meskipun telah melakukan hubungan intim secara rutin pada masa subur selama lebih dari dua tahun. Metode ini juga sering dipilih oleh pasangan yang belum berhasil mendapatkan keturunan setelah mencoba berbagai cara lain, seperti mengonsumsi obat penyubur, menjalani inseminasi buatan, atau melalui prosedur pembedahan.
Infertilitas dapat dialami oleh pihak wanita, pria, atau bahkan keduanya. Dalam praktiknya, program bayi tabung disarankan bagi pasangan yang mengalami kesulitan hamil karena kondisi berikut:
- Kerusakan atau penyumbatan pada saluran telur (tuba falopi), yang menghambat proses pembuahan atau perjalanan embrio menuju rahim
- Masalah kesuburan pada pria, seperti gangguan pada fungsi, bentuk, atau pergerakan sperma
- Endometriosis, yaitu kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi bagian dalam rahim tumbuh di luar rahim
- Gangguan kesuburan wanita, misalnya kualitas sel telur yang buruk, gangguan ovulasi, atau siklus menstruasi yang tidak teratur
- Kelainan genetik yang mempersulit terjadinya kehamilan alami
- Infertilitas primer atau masalah kesuburan dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti
Faktor yang Meningkatkan Peluang Keberhasilan Bayi Tabung
Agar peluang keberhasilan program bayi tabung semakin tinggi, terdapat beberapa faktor yang sebaiknya dipenuhi oleh pasangan yang menjalani prosedur ini.
-
Usia Wanita yang Lebih Muda dari 42 Tahun
Usia merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan bayi tabung. Berdasarkan berbagai studi, wanita yang berusia di bawah 35 tahun memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berusia di atasnya. Peluang tersebut cenderung menurun secara signifikan setelah usia 42 tahun. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti proses penuaan, perubahan hormon, hingga faktor genetik yang memengaruhi kualitas sel telur.
-
Kesehatan Fisik dan Mental yang Prima
Kesiapan secara fisik dan mental sangat diperlukan mengingat program bayi tabung melibatkan prosedur medis yang kompleks, memerlukan biaya besar, serta dapat memakan waktu yang tidak sebentar. Kesehatan tubuh dan kestabilan emosi menjadi bekal penting dalam menjalani proses ini.
Untuk mendukung keberhasilan program, pasangan disarankan menjaga gaya hidup sehat, mengelola stres dengan baik, menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menghindari konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Semua hal ini dapat meningkatkan kualitas sel telur, sperma, serta kondisi rahim yang optimal bagi tumbuh kembang embrio.
Bagi pasangan yang mempertimbangkan untuk menjalani program bayi tabung, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis. Melalui konsultasi, dokter dapat mengevaluasi kondisi kesehatan dan kesuburan masing-masing individu dan merekomendasikan metode reproduksi yang paling sesuai, termasuk bayi tabung jika dianggap perlu.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya