Peluang Hamil Kembar Lewat Program Bayi Tabung: Fakta dan Prosedurnya

Program bayi tabung (IVF) memungkinkan sel telur dan sperma difertilisasi di luar tubuh, dan embrio hasilnya ditanam ke rahim. Kehamilan kembar bisa terjadi melalui IVF, terutama bila lebih dari satu embrio ditransfer. Tetapi keberhasilan untuk hamil kembar bukanlah sesuatu yang bisa dijamin, karena banyak faktor yang memengaruhi.
Peluang Keberhasilan Hamil Kembar dengan Program Tabung
- Secara Umum
- Kehamilan kembar lewat IVF bisa terjadi bila lebih dari satu embrio ditransfer.
- Angka keberhasilan bervariasi tergantung usia ibu, kualitas embrio, serta kebijakan klinik.
- Rata-rata peluang kembar lewat IVF sekitar 20–30% bila dua embrio ditransfer. Jika hanya satu embrio ditransfer, peluang kembar jauh lebih kecil (sekitar 1–3%, biasanya kembar identik).
- Berdasarkan Usia Ibu
- < 35 tahun: peluang kembar lebih tinggi karena embrio lebih sehat; angka kembar bisa mendekati 30% bila dua embrio ditanam.
- 35–40 tahun: peluang kembar menurun, karena kualitas sel telur juga menurun; kisarannya 15–20% bila transfer dua embrio.
- > 40 tahun: peluang jauh lebih kecil, baik untuk hamil maupun hamil kembar.
- Berdasarkan Jumlah Embrio
- Single Embryo Transfer (SET): hanya 1–3% kemungkinan kembar, dan itu biasanya kembar identik.
- Double Embryo Transfer (DET): bisa 20–30% kemungkinan kembar fraternal (dua embrio menempel).
- Lebih dari 2 embrio (jarang dilakukan karena risiko tinggi): peluang kembar lebih besar, tapi risiko komplikasi juga meningkat.
- Faktor Tambahan
- Kualitas embrio: embrio yang mencapai tahap blastokista (hari ke-5/6) memiliki peluang implantasi lebih baik. Jika lebih dari satu blastokista ditransfer, peluang kembar meningkat.
- Riwayat IVF sebelumnya: pasien dengan percobaan IVF yang gagal sebelumnya mungkin lebih cenderung mentransfer lebih dari satu embrio untuk meningkatkan peluang, sehingga kemungkinan kembar juga meningkat.
- Kebijakan klinik & regulasi: di banyak negara, aturan membatasi transfer lebih dari satu embrio untuk menekan risiko komplikasi kembar. Misalnya, di Inggris hanya sekitar 6% kelahiran IVF yang berakhir kembar.
Prosedur Hamil Kembar dari Program Tabung
Untuk memahami kenapa kehamilan kembar bisa terjadi lewat IVF, berikut langkah-langkah (prosedur) dalam IVF dan bagaimana tiap langkah bisa memengaruhi peluang untuk hamil kembar.
- Persiapan & Evaluasi Awal
o Pemeriksaan hormon (FSH, LH, estradiol, AMH) untuk menilai cadangan ovarium (ovarian reserve).
o USG awal untuk melihat jumlah folikel antral di ovarium. Ini membantu merencanakan stimulasi.
o Pemeriksaan kesehatan umum: rahim, tuba falopi, infeksi, kondisi medis pendukung.
- Stimulasi Ovarium (Ovulation Induction / Ovarian Stimulation)
o Pemberian obat hormon seperti FSH dan/atau LH untuk merangsang ovarium menghasilkan banyak folikel (telur) matang.
o Pemantauan reguler: pemeriksaan ultrasonografi (USG vaginal) untuk melihat pertumbuhan folikel, dan pemeriksaan darah untuk kadar hormon (misalnya estradiol).
o Tujuannya adalah mendapat cukup banyak sel telur matang agar ada peluang tinggi fertilisasi & embrio bagus. Lebih banyak embrio → lebih banyak kemungkinan hanya sebagian atau semuanya ditransfer, bisa menghasilkan kembar jika lebih dari satu ditanam.
- Pemicu Ovulasi / Maturation Trigger
o Setelah folikel mencapai ukuran/kematangan tertentu (umumnya 18-20 mm), diberikan suntikan pemicu (trigger), misalnya hCG, agar sel telur benar-benar matang dan siap diambil.
o Waktu antara suntikan trigger dan pengambilan telur (egg retrieval) biasanya 34-36 jam.
- Pengambilan Telur (Egg Retrieval / Oocyte Pick Up, OPU)
o Prosedur kecil (minor surgical procedure) yang memakai panduan USG transvagina untuk mengambil telur dari folikel ovarium.
o Biasanya dilakukan di fasilitas klinik/poliklinik fertilitas dan bisa dengan sedasi ringan.
- Pengambilan Sperma & Fertilisasi
o Sperma diambil dari pasangan (atau donor jika diperlukan). Bisa dikumpulkan langsung atau menggunakan teknik khusus jika ada gangguan sperma.
o Telur dan sperma digabung di laboratorium dalam medium kultur (inseminasi konvensional) atau dengan ICSI (inject satu sperma langsung ke dalam telur) jika diperlukan.
- Kultur Embrio
o Embrio dikultur selama beberapa hari, seringnya 2-3 hari (stadium awal) atau hingga hari ke-5/6 sampai blastokista.
o Selama kultur, kualitas embrio dinilai (jumlah sel, tingkat pembelahan, morfologi, mungkin juga screening genetik jika tersedia). Embrio terbaik yang diseleksi.
- Transfer Embrio
o Dokter memutuskan berapa banyak embrio yang akan ditransfer ke rahim. Ini adalah momen kunci terkait peluang kembar:
‒ Jika dua atau lebih embrio ditransfer → peluang fraternal (tak identik) kembar atau multipel lebih tinggi.
‒ Jika satu embrio (SET/elective single embryo transfer) → risikonya kembar fraternal turun drastis; hanya ada kemungkinan kembar identik jika embrio membelah setelah transfer.
o Transfer dilakukan dengan kateter tipis yang dimasukkan melalui serviks ke dalam rahim, biasanya dengan bantuan USG untuk panduan.
- Dukungan Luteal dan Pemantauan Kehamilan
o Setelah transfer, diberikan hormon seperti progesteron untuk mempersiapkan dan menjaga lapisan rahim agar embrio dapat tertanam dengan baik.
o Pemantauan secara berkala: tes darah (β-hCG), USG untuk melihat implantasi dan perkembangan embrio, serta identifikasi apakah kehamilan kembar atau satu.
- Pengaturan & Evaluasi Risiko
o Menimbang kesehatan ibu, usia, kondisi rahim, potensi risiko kehamilan ganda: prematuritas, beban kehamilan pada ibu, komplikasi medis.
o Klinik sering merekomendasikan membatasi jumlah embrio ditransfer untuk menjaga risiko.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya