Mengungkap Faktor Gagalnya Program Bayi Tabung: Antara Harapan dan Kenyataan

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu solusi medis yang dirancang untuk membantu pasangan yang mengalami kesulitan memiliki keturunan secara alami. Dalam prosedur ini, pembuahan antara sel telur dan sperma dilakukan di luar tubuh, tepatnya di dalam sebuah tabung laboratorium. Metode ini menjadi alternatif yang cukup populer dan memiliki tingkat keberhasilan yang relatif tinggi, yaitu sekitar 30 hingga 40 persen, menjadikannya salah satu prosedur paling efektif dibanding metode lainnya.
Namun, seperti halnya proses medis lainnya, program bayi tabung tidak selalu menjanjikan keberhasilan. Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan kegagalan, bahkan ketika seluruh prosedur telah dijalani sesuai dengan anjuran medis. Salah satu penyebab utamanya adalah kualitas embrio. Menurut Journal of Assisted Reproduction and Genetics, kualitas embrio dinilai dari aspek morfologi, tahap perkembangan, kondisi genetik, serta metabolisme. Embrio yang tidak sehat atau memiliki kelainan cenderung gagal menempel dan tumbuh dalam rahim, yang akhirnya menggagalkan kehamilan.
Berbagai Faktor yang Menyebabkan Gagalnya Program Bayi Tabung
Usia Sel Telur
Kualitas sel telur sangat mempengaruhi keberhasilan IVF. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sel telur pada wanita mengalami penurunan. Wanita di bawah usia 35 tahun memiliki tingkat keberhasilan implantasi hingga 45 persen, sementara pada usia 40 tahun, peluang tersebut turun drastis hingga hanya 15 persen. Oleh karena itu, usia menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum menjalani program bayi tabung.
Respon Ovarium terhadap Stimulasi
Dalam beberapa kasus, ovarium tidak memberikan respon optimal terhadap obat-obatan yang digunakan dalam proses IVF. Hal ini menyebabkan produksi sel telur menjadi minim, yang tentu saja mengurangi peluang keberhasilan program. Situasi ini lebih umum terjadi pada wanita berusia di atas 37 tahun atau mereka yang memiliki kadar hormon perangsang folikel (FSH) yang tinggi, yang mengindikasikan cadangan sel telur yang mulai menurun.
Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom pada embrio merupakan faktor lain yang bisa menjadi penghalang keberhasilan IVF. Embrio yang memiliki bagian DNA yang hilang, ganda, atau tidak teratur kemungkinan besar akan mengalami kegagalan dalam proses implantasi, bahkan bisa menyebabkan keguguran meskipun pembuahan berhasil. Kelainan ini kerap kali bersifat genetik dan dapat diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tua. Risiko kelainan kromosom juga meningkat seiring bertambahnya usia, baik pada wanita maupun pria.
Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Kebiasaan hidup sehari-hari memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan bayi tabung. Merokok dan konsumsi alkohol, misalnya, terbukti menurunkan efektivitas IVF. Pasangan yang merokok biasanya membutuhkan lebih banyak siklus IVF untuk mencapai kehamilan, dan risiko keguguran pun meningkat. Selain itu, berat badan juga menjadi faktor penentu. Wanita yang memiliki kelebihan atau kekurangan berat badan disarankan untuk mencapai berat badan ideal terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, penurunan berat badan sebesar 10 persen sudah cukup untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Gangguan pada Proses Implantasi
Agar program bayi tabung berhasil, embrio harus berhasil menempel pada lapisan dalam rahim atau endometrium. Jika proses ini terganggu, kehamilan tidak akan terjadi. Berbagai kondisi medis dapat menghambat implantasi, seperti endometritis, gangguan hormon, penyakit autoimun, polip rahim, infeksi pada uterus, hingga bentuk rahim yang tidak normal. Semua kondisi ini bisa menjadi penghambat utama dalam program IVF.
Kendala Teknis dalam Prosedur IVF
Proses bayi tabung sangat kompleks dan memerlukan ketelitian tinggi. Kesalahan teknis, baik dalam tahap pemindahan embrio maupun proses laboratorium lainnya, dapat menyebabkan kegagalan. Oleh sebab itu, pemilihan klinik fertilitas dan dokter yang berpengalaman sangat penting. Dokter yang berkompeten dan berpengalaman akan meningkatkan peluang keberhasilan dengan meminimalisir risiko kesalahan teknis.
Meskipun program bayi tabung membawa harapan besar bagi pasangan yang mengalami gangguan kesuburan, penting untuk memahami bahwa keberhasilan tidak bisa dijamin sepenuhnya. Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipersiapkan secara matang, mulai dari kondisi medis hingga gaya hidup. Berkonsultasi dengan tenaga medis profesional dan mengikuti setiap tahapan dengan cermat adalah kunci utama dalam meningkatkan peluang keberhasilan program ini.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya