Histerosalpingografi: Panduan Pemeriksaan Rahim dan Tuba Falopi

Di Indonesia, banyak pasangan yang menghadapi tantangan kesuburan. Salah satu prosedur medis yang sering disarankan dalam evaluasi sistem reproduksi wanita adalah Histerosalpingografi (HSG).
HSG adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X (rontgen) dan zat kontras untuk melihat kondisi rahim dan saluran tuba (saluran telur). Dengan pemeriksaan ini, dokter bisa mendeteksi kelainan di rahim maupun penyumbatan pada tuba falopi yang mungkin menjadi penyebab infertilitas.
Apa Itu Histerosalpingografi?
Histerosalpingografi (HSG), yang juga dikenal dengan istilah “uterosalpingografi” atau “hidrotubasi”, adalah prosedur radiologi yang menggunakan zat pewarna kontras untuk mendapatkan gambaran rahim dan saluran telur melalui sinar-X.
Tujuannya: menilai bentuk rahim (apakah ada polip, miom, kelainan bentuk) serta memastikan apakah tuba falopi terbuka atau tersumbat.
Indikasi Histerosalpingografi
Dokter biasanya merekomendasikan HSG jika pasien mengalami kondisi-kondisi berikut:
- Infertilitas / kesulitan hamil — apabila pasangan sudah melakukan usaha selama waktu tertentu namun belum berhasil hamil.
- Keguguran berulang — untuk mencari penyebab kelainan rahim yang mungkin berkontribusi.
- Penyumbatan tuba falopi — bisa akibat infeksi, jaringan parut, atau prosedur kontrasepsi tuba sebelumnya.
- Kelainan bentuk rahim — seperti rahim terbelah, polip, miom yang mempersempit ruang rahim.
- Evaluasi pelepasan ligasi tuba (tubektomi) — bila seorang wanita yang sebelumnya menjalani sterilisasi ingin memiliki anak kembali.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum HSG
Sebelum menjalani HSG, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan atau dikonsultasikan dengan dokter:
- Waktu ideal pelaksanaan: sekitar 2–5 hari setelah selesai menstruasi, atau tepat sebelum ovulasi bulan berikutnya, agar kemungkinan sedang hamil bisa dihindari.
- Jika ada riwayat radang panggul aktif, infeksi menular seksual yang belum diobati, atau perdarahan vagina yang tak jelas, perlu ditunda atau diselidiki terlebih dahulu.
- Riwayat alergi terhadap zat kontras (terutama yang mengandung iodin).
- Gangguan perdarahan atau penggunaan obat pengencer darah.
- Kondisi ginjal atau diabetes yang berat, karena zat kontras bisa memberikan beban pada ginjal.
- Karena prosedur bisa terasa tidak nyaman, sebaiknya pasien ditemani atau diantar oleh orang dekat.
Pemanasan Prosedur Histerosalpingografi
Untuk meminimalkan rasa sakit dan risiko, beberapa persiapan berikut biasanya dilakukan:
- Dokter akan memberikan obat pereda nyeri (analgesik) sekitar 1 jam sebelum prosedur dimulai.
- Jika pasien gugup, bisa diberikan obat penenang.
- Untuk mencegah infeksi, antibiotik mungkin diberikan sebelum atau sesudah HSG.
- Pasien diminta melepas perhiasan atau benda logam yang dapat mengganggu citra sinar-X.
Saat Histerosalpingografi
Berikut rangkaian prosedur secara umum (sekitar 15–30 menit) yang dilakukan ahli radiologi:
- Pasien berbaring dengan lutut ditekuk dan kaki terbuka lebar.
- Alat spekulum (mirip pemeriksaan pap smear) dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka jalan menuju leher rahim.
- Leher rahim dibersihkan, kemudian anestesi lokal diberikan agar bagian leher rahim terasa lebih nyaman.
- Selang kecil (kateter) dimasukkan melalui leher rahim menuju rongga rahim.
- Zat kontras disuntikkan melalui selang tersebut sehingga aliran ke tuba falopi (jika terbuka) dapat terlihat pada sinar-X.
- Foto rontgen diambil dari berbagai sudut untuk melihat gambaran lengkap rahim dan saluran.
- Setelah pemeriksaan, selang dilepas dan pasien diperbolehkan pulang, biasanya dengan resep pereda nyeri dan antibiotic.
Akhir Dari Histerosalpingografi
Setelah prosedur selesai, berikut yang biasanya terjadi dan hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Pasien mungkin merasakan kram seperti nyeri haid dan perdarahan ringan dari vagina selama beberapa hari ini adalah hal yang wajar.
- Disarankan tidak menggunakan tampon untuk sementara waktu agar risiko infeksi bisa diminimalkan.
- Waspadai gejala yang bisa menandakan infeksi atau masalah serius, antara lain:
• Demam
• Muntah
• Nyeri perut hebat
• Keluarnya cairan berbau dari vagina
• Perdarahan yang berat atau berlangsung lebih dari 3–4 hari
• Pusing
Jika muncul gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter atau fasilitas medis terdekat.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Walau HSG umumnya aman, beberapa komplikasi dapat muncul, antara lain:
- Rasa nyeri atau kram saat zat kontras mengalir melalui tuba falopi
- Reaksi alergi terhadap zat kontras
- Infeksi pada rahim atau tuba (misalnya radang panggul, endometritis, salpingitis)
- Cedera pada rahim (misalnya perforasi)
- Paparan radiasi sinar-X meskipun dosisnya rendah
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya