fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Menopause Bisa Dihitung? Yuk, Cari Tahu Caranya!

January 18, 2025 by admin0
artikel-2025-01-18T121240.294.png

Semua wanita akan mengalami fase menopause, yang terjadi ketika siklus menstruasi mereka secara alami berhenti pada usia empat puluh lima hingga lima puluh tahun. Sebelum wanita masuk ke fase menopause, mereka akan mengalami periode transisi yang disebut perimenopause. Bagaimana cara menghitung tanggal menopause wanita?

 

Cara Menghitung Menopause

Menopause, yang merupakan fase alami dari proses penuaan, adalah tanda bahwa masa reproduksi wanita telah berakhir. Kondisi ini terjadi ketika indung telur, juga dikenal sebagai ovarium, berhenti melepaskan sel telur. Ini menghentikan proses menstruasi. Wanita yang mengalami menopause tidak dapat hamil lagi.

Ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama dua belas bulan berturut-turut, meskipun sebelumnya menstruasinya normal dan teratur, itu adalah tanda menopause. Selain itu, sebelum benar-benar mengalami menopause, masa transisi perimenopause berlangsung selama empat hingga sepuluh tahun.

Bottom of Form

Wanita yang memasuki menopause mengalami penurunan frekuensi haidnya hingga akhirnya berhenti secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya disertai dengan penurunan estrogen dalam tubuh wanita. Menopause dapat terjadi pada kapan saja. Wanita mungkin mengalami menopause lebih awal dari usia empat puluh tahun, atau menopause dini.

Meskipun menopause tidak dapat diprediksi, kondisi ini dapat muncul pada usia 45 hingga 50 tahun. Tidak ada rumus yang dapat digunakan untuk menghitungnya. Namun, Anda dapat memperlambat perkembangan kondisi ini jika Anda menjalani gaya hidup sehat.

Kadar Anti-Mullerian Hormone (AMH) di dalam darah adalah cara untuk mengetahui penyebab menopause. Kadar ini menunjukkan jumlah sel telur yang tersisa di dalam ovarium wanita. Kadar AMH di dalam darah akan menurun bahkan ketika tidak lagi terlihat.

 

Faktor yang Meningkatkan Munculnya Menopause

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya menopause pada seorang wanita, seperti:

Merokok

Kebiasaan merokok meningkatkan risiko wanita mengalami menopause. Hal ini disebabkan oleh bahan berbahaya yang ada di dalamnya. Selain itu, kebiasaan minum alkohol atau terpapar bahan kimia seperti pestisida dan bahan kimia berbahaya.

Memiliki riwayat pembedahan atau operasi di daerah rahim

Wanita yang pernah menjalani pembedahan di daerah rahim lebih rentan mengalami menopause.

Terapi kanker

Wanita yang menjalani terapi kanker seperti kemoterapi dan radioterapi dapat mengalami menopause dini, tetapi menopause ini mungkin hanya bersifat sementara.

Faktor genetik

Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat menopause dini, maka kemungkinan Anda juga akan mengalami kondisi ini juga. Kelainan genetik seperti sindrom Turner dan sindrom fragile X juga dapat meningkatkan peluang ini.

 

Bagaimana Cara Mengatasi Gejala Menopause?

Menopause tidak dapat diprediksi dan dapat muncul secara tiba-tiba. Namun, wanita terlebih dahulu memasuki fase perimenopause dan mengalami beberapa gejala atau tanda jelang menopause sebelum memasuki fase ini. Meskipun demikian, menjalani pola hidup sehat dapat membantu mengatasi gejala tersebut.

Asupan Vitamin D dan kalsium yang cukup

Salah satu tanda menopause adalah perubahan hormonal yang dapat menyebabkan tulang menjadi lebih lemah dan meningkatkan risiko osteoporosis. Anda dapat menjaga kesehatan tulang Anda lebih baik dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D yang cukup. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Therapeutic Advances in Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa konsumsi vitamin D yang cukup selama pascamenopause dapat meminimalkan risiko terkena osteoporosis. Sinar matahari adalah sumber utama vitamin D alami. Sinar matahari pagi dapat memberikan asupan vitamin D yang cukup untuk kulit dan tulang.

Anda juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin D Anda dengan mengonsumsi suplemen atau makanan tambahan. Telur, ikan, minyak ikan kod, dan lainnya adalah beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin D. Makanan yang mengandung kalsium juga dapat membantu meningkatkan kekuatan tulang, sehingga

Konsumsi buah dan sayur

Mengatasi gejala menopause dengan makan banyak buah dan sayur dapat membantu Anda. Mengonsumsi sayur dan buah dapat mengurangi risiko osteoporosis dan penyakit jantung yang meningkat setelah menopause, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition.

Hindari makanan manis atau pedas

Makanan pedas, manis, mengandung kafein atau alkohol dianggap dapat meningkatkan risiko gejala menopause, hot flashes, yang merupakan sensasi hangat atau panas yang muncul secara tiba-tiba di seluruh tubuh. Dengan menghindari jenis makanan ini, Anda dapat mengurangi risiko munculnya gejala menopause, hot flashes.

Hindari makanan manis dan olahan

Perubahan suasana hati adalah salah satu gejala menopause. Makan makanan manis dan olahan dapat menyebabkan gula darah meningkat, yang membuat Anda lelah dan tersinggung lebih cepat. Ini juga dapat memperburuk gejala lain menopause yang Anda alami. Sebuah studi yang diterbitkan oleh The American Journal of Nutrition menunjukkan bahwa diet yang mengandung karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko depresi pada wanita pascamenopause.

 

Kesimpulan

Meski begitu, bukan tidak mungkin Anda mengalami menopause dini. Cara menghitung menopause tergantung pada usia kapan kondisi tersebut muncul. Jika Anda mengalami gejala awal menopause, jangan khawatir bahwa Anda akan melaluinya dengan baik. Anda harus tetap menjaga pola hidup sehat dan tetap menjaga pola makan yang sehat.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.