Jika menstruasi seorang wanita berhenti sebelum usia empat puluh tahun, itu disebut menopause dini, yang berarti mereka tidak lagi dapat hamil. Setelah menopause, menstruasi wanita berhenti secara permanen. Proses ini biasanya dimulai pada usia 45 tahun dan selesai pada awal usia 50 tahun, yang merupakan fase normal penuaan dan menandakan bahwa masa reproduksi wanita telah berakhir. Dengan kata lain, wanita menopause tidak lagi memiliki kemampuan untuk hamil. Menopause kadang-kadang terjadi sebelum waktunya, yang disebut menopause dini.
Menopause Dini: Apa Itu?
Terhentinya aktivitas reproduksi pada wanita di bawah usia empat puluh tahun disebut menopause dini, dan beberapa wanita bahkan mengalaminya sebelum usia tiga puluh tahun. Dalam situasi ini, fungsi ovarium berhenti, sehingga:
- Hormon estrogen tidak lagi dihasilkan oleh ovarium.
- Ovulasi dan pelepasan sel telur tidak terjadi lagi.
- Menstruasi saya semakin tidak teratur hingga akhirnya berhenti sepenuhnya.
- Penderitanya tidak bisa hamil atau infertil.
Proses ini dapat terjadi secara spontan atau sebagai hasil dari prosedur medis yang melibatkan pengangkatan ovarium, yang dikenal sebagai ooforektomi. Menopause dini disebut insufisiensi ovarium primer atau insufisiensi ovarium primer (POI) jika penyebabnya tidak diketahui. Kondisi ini menyebabkan infertilitas pada 1% wanita.
Penyebab Menopause Dini
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab menopause dini yang sering sulit ditentukan:
- Menjalani prosedur bedah yang mencakup pengambilan ovarium.
- Efek samping kemoterapi atau radioterapi kanker. Akibatnya, menopause dini mungkin hanya bersifat sementara.
- Makan rokok, alkohol, pestisida, dan zat kimia berbahaya lainnya
- Memiliki sejarah menopause dini.
- Memiliki penyakit tertentu, seperti:
- Kelainan genetik seperti sindrom Turner dan fragile X
- Penyakit autoimun seperti hipotiroidisme, RA, dan radang usus
- HIV dan AIDS
- Mengalami penyakit seperti malaria, gondongan, dan cacar air
Gejala Menopause Dini
Gejala menopause dini sebagian besar sama dengan gejala menopause normal karena kekurangan hormon estrogen. Gejala yang muncul antara lain:
- Haid tidak teratur atau jarang
- Hot flush adalah sensasi tubuh yang tiba-tiba hangat atau panas
- Keringat di malam hari
- Vagina kering yang menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan intim
- Keinginan untuk sering berkemih
- Infeksi saluran kemih sering terjadi
- Kesulitan tidur
- Gangguan emosi seperti marah, moody, cemas, atau depresi ringan
- Kulit kering, mata, dan mulut
- Sakit pada payudara
- Jantung berdetak dengan cepat
- Sangat sakit di kepala
- Nyeri pada otot dan sendi
- Gairah seksual berkurang
- Sulit untuk berkonsentrasi, menjadi pelupa
- Bertambahnya berat badan ditandai dengan pembentukan lemak perut
- Rambut menipis atau rontok
Kondisi ini memiliki efek negatif pada kesehatan seorang wanita dalam jangka panjang, selain gejala yang disebutkan di atas. Akibat menopause dini, masalah yang paling berbahaya termasuk:
- Meningkatnya risiko osteoporosis, kanker payudara, dan penyakit kardiovaskular
- Mengalami depresi sebagai akibat dari kehilangan kesuburan terlalu dini
Diagnosis Menopause Dini
Usia, gejala, riwayat keluarga, dan riwayat medis wanita adalah faktor-faktor yang menentukan diagnosis menopause dini. Sampai saat ini, belum ada kriteria khusus yang digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini. Tidak adanya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut (amenorea), hasil pemeriksaan hormon reproduksi, dan gejala yang disebabkan oleh kekurangan estrogen biasanya menjadi dasar diagnosis. Hormon yang paling umum diperiksa adalah:
- Hormon stimulasi folikel (FSH). Kadar FSH meningkat ketika produksi hormon estrogen dalam ovarium berkurang. Kadar ini harus diperiksa dua kali, dengan interval 2-4 minggu. Jika kadar keduanya selalu di atas 30-40 mIU/mL dan seorang wanita tidak menstruasi selama 12 bulan, maka wanita tersebut sudah menopause. Yang paling efektif untuk mendeteksi menopause dini adalah pemeriksaan FSH.
- Hormon antimüllerian (AMH). Seorang wanita dapat mengetahui apakah siklus menstruasinya telah berakhir dengan pemeriksaan hormon ini. Kadarnya sangat rendah pada wanita menopause sehingga sulit dikenali.
- Estrogen: Kadar estrogen (E2) wanita menopause kurang dari 20 pg/ml.
- Thyroid-stimulating hormone (TSH). Hormon ini diperiksa jika ada kecurigaan bahwa hipotiroidisme, atau kadar hormon tiroid rendah, adalah penyebab menopause dini.
Pemeriksaan tambahan yang mungkin dilakukan termasuk:
- Pemeriksaan antibodi antiadrenal dan antitiroid jika dicurigai menjadi penyebab menopause dini
- Test genetik
- Pemeriksaan kalsium dan gula darah
- Periksa radiologi pada kepala untuk mengetahui apakah ada tumor pada kelenjar otak yang memengaruhi produksi hormon reproduksi wanita
- Periksa kepadatan tulang Anda
Wanita yang telah terdiagnosis menopause dini harus dievaluasi setidaknya sekali setahun
Metode Penanganan Menopause Dini
Tindakan medis seperti kemoterapi atau radioterapi dapat memperbaiki menopause dini. Dengan kata lain, sebagian fungsi ovarium dapat kembali dengan waktu. Kemungkinan fungsi ovarium akan kembali lebih besar jika seorang wanita mendapatkan terapi-terapi tersebut pada usia yang lebih muda.
Sampai saat ini, belum ada metode pengobatan yang dapat membuat ovarium berfungsi kembali selain penyebab tersebut. Namun, untuk menggantikan hormon estrogen yang hilang, wanita menopause dini harus mendapatkan terapi hormon penggantian hormon, juga dikenal sebagai HRT. Ini mengurangi gejala menopause dan konsekuensi jangka panjangnya.
Untuk menjaga kadar estrogen dalam batas normal, hormon estrogen digunakan setiap hari. Dosis 100 mcg per hari dapat digunakan untuk transvaginal, transdermal (melalui kulit), atau oral. Di samping itu, terapi hormon progesteron yang diberikan secara siklik selama sepuluh hingga dua belas hari setiap bulannya juga dapat ditambahkan. Hormon ini diberikan untuk mencegah hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim) dan kanker rahim karena risiko stimulasi estrogen yang berlebihan.
Perlu diingat bahwa HRT tidak boleh digunakan dengan kontrasepsi oral karena mengandung estrogen yang lebih tinggi daripada yang diperlukan. HRT juga harus dilanjutkan hingga usia mencapai menopause alami, untuk melindungi dari osteoporosis dan kondisi lain yang dapat muncul setelah menopause.
Wanita dengan riwayat kanker payudara atau kanker lain yang distimulasi oleh estrogen tidak dapat menjalani HRT; dalam kasus seperti ini, wanita harus berbicara dengan dokter mereka tentang terapi yang paling cocok untuk mencegah risiko osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
Wanita yang menopause dini dapat menerima obat lain selain HRT:
- Suplemen yang mengandung vitamin D3 dan kalsium.
- Untuk mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh vagina kering, Anda dapat menggunakan pelumas vagina, baik itu dalam bentuk gel atau krim.
- Antidepresan
Apakah pengobatan menopause dini dapat menyebabkan kehamilan?
Sayangnya, HRT tidak dapat memperbaiki kesuburan pada sebagian besar kasus menopause dini, menopause yang penyebabnya tidak diketahui. Dalam beberapa kasus, fungsi ovarium dapat kembali secara spontan, memungkinkan wanita untuk hamil secara alami. Wanita dapat menjalani siklus bayi tabung menggunakan sel telurnya sendiri melalui stimulasi ovarium dalam kasus di mana kehamilan secara alami sulit dicapai.
Meskipun demikian, metode ini tidak efektif dalam kasus di mana sel telur tidak dapat berkembang atau tidak ada sama sekali. Dalam situasi seperti ini, satu-satunya metode yang dapat diandalkan untuk mendapatkan kehamilan pada wanita yang menopause dini adalah dengan menggunakan sel telur donor. Terapi hormonal yang tepat dapat membantu mempertahankan kehamilan dengan mengondisikan rahim.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya