Jika keputihan Anda tidak normal, itu bisa karena infeksi, tetapi keputihan adalah reaksi alami tubuh.
Vaginosis bakterial
Ketidakseimbangan bakteri di vagina menyebabkan vaginosis bakterial, yang menyebabkan keputihan yang lebih banyak dan berbau. 29% wanita usia produktif mengalami vaginosis bakterial.
Candidiasis
Jamur candida albicans yang ada di vagina menyebabkan infeksi ini. Cairan keputihan yang kental dan berwarna putih Selain itu, ada rasa panas dan gatal di vagina. Ada kemerahan dan bengkak di daerah vagina.
Trikomoniasis
Salah satu jenis penyakit menular seksual yang dikenal sebagai trikomoniasis dapat ditularkan melalui kontak seksual dan menyebabkan cairan keputihan berwarna kuning atau hijau dengan bau yang tidak sedap. Wanita kadang-kadang mengalami nyeri, peradangan, dan gatal di area vagina mereka.
Selain itu, gonore dan klamidia adalah penyakit menular seksual lain yang dapat menyebabkan keputihan tidak normal. Tumor, benda asing, fistula, dan alergi juga dapat menyebabkan keputihan tidak normal.
Apakah Keputihan Mempengaruhi Kesuburan?
Sebagian besar kasus infertilitas tuba dikaitkan dengan penyakit menular seksual yang menyebar melalui saluran reproduksi dan dapat menyebabkan luka, radang, dan kerusakan jaringan parut.
Penyakit menular seksual adalah “infeksi diam-diam” pada saluran genital atas yang dapat merusak uterus, tuba falopi, dan jaringan sekitar yang dapat menyebabkan infertilitas.
Penyakit menular seksual seperti chlamydia dan gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul dan infertilitas. Pada tahun 2018, ada 4 juta kasus infeksi chlamydia baru dan 1,6 juta kasus infeksi gonore di Amerika Serikat.
Penyakit radang panggul akan muncul pada 10–15 persen perempuan dengan infeksi chlamydia yang tidak ditangani dengan baik. Infeksi vaginosis bakterial, juga dikenal sebagai infeksi chlamydia, terkait dengan kemungkinan infertilitas, terutama dengan kerusakan tuba.
Sebuah penelitian pada wanita yang menjalani bayi tabung menemukan bahwa infeksi vaginosis bakterial terjadi pada 31% pasien dengan infertilitas tuba dan 19% pasien dengan infertilitas non-tuba. Ini menunjukkan bahwa infeksi vaginosis bakterial meningkatkan risiko perempuan mengalami penyakit menular seksual, terutama chlamydia sebesar 3,4 kali lipat dan gonore sebesar 4,1 kali lipat dibandingkan dengan wanita yang tidak menjalani bayi tabung. Kedua infeksi ini dapat menyebabkan ketidaksuburan.
Selain itu, vaginosis bakterial dapat meningkatkan kemungkinan infeksi saluran genital atas dan penyakit radang panggul sebanyak 2,7 kali lipat.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya