Pengencangan otot pada vagina yang tidak disengaja merupakan gejala yang paling utama dari vaginismus. Meski begitu, gejala yang timbul tergantung pada tingkat keparahan yang cukup beragam. Mulai dari rasa sakit saat penetrasi, rasa sakit saat memasang tampon, kesulitan bernapas, hingga kejang otot saat penetrasi akibat ketakutan.
Pengidap vaginismus tidak dapat mengatur atau menghentikan kontraksi otot-otot pada vaginanya. Gejala lainnya yang dapat dirasakan adalah:
- Mengalami hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia) yang disertai perasaan sesak, dan nyeri serta perasaan terbakar atau menyengat.
- Penetrasi menjadi sulit atau tidak mungkin dilakukan.
- Merasakan nyeri seksual jangka panjang tanpa penyebab yang jelas.
- Timbulnya rasa nyeri selama pemasangan tampon.
- Kejang otot atau pernapasan yang terhenti selama memulai hubungan seksual.