fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Apakah Setelah Embryo Transfer Harus Bed Rest?

November 15, 2025 by markbro0
Apakah-Setelah-Embryo-Transfer-Harus-Bed-Rest.png

Melakukan transfer embrio adalah salah satu tahap paling krusial dalam prosedur bayi tabung (IVF). Setelah embrio dipindahkan ke rahim, banyak pasangan dan tenaga medis menganggap bahwa pasien perlu menjalani istirahat total agar proses implantasi berjalan optimal. Namun, apakah anggapan “harus bed rest” itu benar?

Dalam praktik modern, pendekatan terhadap pasca-transfer embrio telah berubah seiring berkembangnya penelitian. Beberapa panduan klinis bahkan menyatakan bahwa istirahat total yang terlalu lama bisa tidak memberi manfaat tambahan bahkan bisa berdampak negatif.

 

Evolusi Praktik & Hasil Penelitian

  • Di masa lalu, pasien sering disarankan untuk tidur berbaring selama berjam-jam bahkan berhari-hari setelah transfer embrio. Namun, bukti modern menunjukkan bahwa istirahat total panjang tidak meningkatkan angka keberhasilan kehamilan dibandingkan dengan aktivitas ringan segera setelah prosedur.
  • Meta-analisis terkini menyimpulkan bahwa mobilisasi (bangun dan bergerak ringan) segera setelah transfer tidak berdampak negatif terhadap hasil IVF.
  • Ada penelitian yang menunjukkan bahwa pasien yang diperintahkan bed rest segera setelah transfer cenderung memiliki risiko keguguran lebih tinggi, sehingga secara keseluruhan peluang bayi lahir hidup (live birth) antara kelompok bed rest dan kelompok aktif tidak berbeda signifikan.
  • Satu studi khusus menyebutkan bahwa 10 menit bed rest setelah transfer embrio pada pasien dengan donor telur justru menghasilkan angka kelahiran hidup yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang langsung bergerak.
  • Penelitian jangka panjang juga memperingatkan bahwa istirahat berlebihan dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah (trombosis) dan resistensi insulin, yang bisa memengaruhi aliran darah ke rahim faktor yang penting dalam implantasi embrio.

Kesimpulan Berdasarkan Bukti

Berdasarkan bukti terkini, bed rest total yang panjang tidak direkomendasikan secara rutin setelah embryo transfer. Alih-alih memaksakan berbaring, pendekatan yang lebih seimbang istirahat ringkas di awal dan aktivitas ringan saat ini dianggap lebih masuk akal dan aman.

Namun demikian, perlu diingat bahwa setiap pasien dan kondisi medisnya unik. Beberapa klinik atau dokter mungkin memberikan instruksi khusus berdasarkan kasus individu (misalnya faktor risiko perdarahan, kondisi rahim, atau komplikasi lainnya).

 

Alasan Kenapa Bed Rest Panjang Tidak Mendapat Dukungan Ilmiah

  1. Kurangnya efek positif
     Banyak penelitian tidak menemukan peningkatan signifikan dalam keberhasilan kehamilan atau tingkat implantasi pada mereka yang melakukan bed rest dibandingkan yang langsung berjalan ringan.
  2. Risiko trombosis & aliran darah terganggu
     Imobilitas bisa memicu pembekuan darah atau menghambat aliran darah ke rahim, yang justru bisa merugikan proses implantasi.
  3. Efek psikologis negatif
     Terlalu lama berbaring bisa memicu rasa stres, kecemasan, atau depresi, yang tidak baik untuk kondisi mental seorang calon ibu.
  4. Penurunan fungsi fisiologis
     Otot–otot bisa melemah jika terlalu lama tidak digunakan (atrofi), metabolisme bisa terpengaruh, dan fungsi tubuh secara keseluruhan bisa kurang optimal.
  5. Data klinis yang lebih mendukung aktivitas ringan
     Beberapa studi dengan penilaian langkah harian (pedometer) menemukan bahwa jumlah langkah harian tidak berbeda signifikan antara pasien hamil atau tidak setelah transfer embrio artinya aktivitas ringan tidak mengganggu hasil kehamilan.

 

Hal-hal yang Harus Dihindari Setelah Transfer Embrio

Agar peluang sukses implantasi lebih baik dan agar Anda tetap aman dan nyaman ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari setelah embriotransfer:

  1.     Stress berlebihan
  2.     Berendam air panas, sauna, jacuzzi
  3.     Olahraga berat
  4.     Merokok, konsumsi alkohol, kafein berlebihan
  5.     Mengangkat barang berat / aktivitas angkat beban

 

Tips Perawatan & Aktivitas yang Dianjurkan

Meskipun tidak harus berbaring total, ada beberapa tindakan positif yang sebaiknya dilakukan:

  •         Istirahat ringan & relaksasi: Hari pertama boleh lebih banyak beristirahat, tapi tidak perlu berbaring sepanjang waktu.
  •         Aktivitas ringan: Jalan santai dan gerakan ringan justru bisa membantu aliran darah dan menjaga kondisi tubuh.
  •         Cukupi cairan & nutrisi: Minum air putih cukup, konsumsi makanan bergizi, kaya serat, protein, vitamin dan mineral.
  •         Lanjutkan obat & suplemen sesuai resep: Contohnya progesteron dan vitamin prenatal bila diresepkan.
  •         Hindari bahan kimia berbahaya (EDC): seperti BPA, paraben, ftalat terutama produk plastik atau kosmetik yang mengandung zat endocrine-disrupting.
  •         Ciptakan lingkungan yang tenang: Musik lembut, meditasi atau membaca bisa membantu mengurangi stres.
  •         Pantau gejala tubuh: Spotting ringan atau kram ringan dapat normal. Namun jika ada perdarahan berat, suhu tinggi, nyeri hebat segera kontak dokter.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.