Infertilitas Pria: Masalah yang Sering Terjadi, tapi Masih Jarang Dibicarakan

Banyak pasangan suami istri mendambakan hadirnya seorang anak. Namun, tidak semua perjalanan menuju kehamilan berjalan mulus. Salah satu kendala yang cukup sering ditemui adalah infertilitas pada pria, yaitu kondisi ketika pria mengalami kesulitan untuk membuahi pasangan karena gangguan pada sistem reproduksi.
Apa yang Dimaksud Infertilitas Pria?
Infertilitas pada pria terjadi ketika sperma yang diproduksi tidak mampu membuahi sel telur wanita. Normalnya, jutaan sperma dikeluarkan saat ejakulasi, tetapi hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur. Jika jumlah sperma terlalu sedikit, kualitasnya buruk, atau terdapat hambatan dalam saluran reproduksi, maka pembuahan tidak akan terjadi.
Terdapat dua jenis infertilitas yang biasa dialami pria:
- Infertilitas primer: pria belum pernah berhasil membuahi dan memiliki anak sama sekali.
- Infertilitas sekunder: pria pernah memiliki anak, namun kesulitan kembali untuk membuahi pasangan di kemudian hari.
Kapan Harus Memeriksakan Diri?
Pasangan yang sudah berhubungan seksual secara rutin tanpa alat kontrasepsi selama lebih dari satu tahun tetapi belum juga memperoleh kehamilan, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kesuburan. Masalah infertilitas bisa berasal dari pihak pria, wanita, atau bahkan keduanya.
Meski topik infertilitas pria jarang dibicarakan, kasus ini cukup sering terjadi dan berkontribusi besar terhadap masalah sulit hamil pada pasangan.
Seberapa Sering Infertilitas Pria Terjadi?
Riset menunjukkan jutaan pasangan di dunia menghadapi masalah infertilitas. Dari jumlah tersebut, sekitar sepertiga di antaranya disebabkan oleh faktor pria. Sisanya dipengaruhi oleh kondisi reproduksi wanita atau gabungan antara keduanya.
Beberapa masalah umum yang memengaruhi kesuburan pria meliputi:
- Gangguan produksi sperma
- Bentuk sperma tidak normal
- Motilitas atau pergerakan sperma yang lemah
- Sumbatan pada saluran sperma
- Ketidakseimbangan hormon
Faktor yang Meningkatkan Risiko Infertilitas Pria
Ada beberapa kondisi dan gaya hidup yang membuat pria lebih berisiko mengalami masalah kesuburan, di antaranya:
- Usia di atas 40 tahun
- Stres berlebihan, obesitas, atau pola makan buruk
- Paparan radiasi atau bahan beracun seperti pestisida, timbal, dan merkuri
- Konsumsi alkohol, rokok, atau narkoba dalam jumlah banyak
- Riwayat cedera atau trauma pada testis
- Suhu panas berlebih di area skrotum
- Penggunaan steroid anabolik atau obat-obatan tertentu
- Gangguan genetik yang memengaruhi produksi sperma
Pemeriksaan Infertilitas pada Pria
Untuk menemukan penyebab infertilitas, dokter biasanya melakukan beberapa pemeriksaan medis, seperti:
- Analisis sperma – Menilai jumlah, bentuk, pergerakan, serta kualitas sperma secara keseluruhan.
- Tes DNA sperma (Sperm DNA Fragmentation Index/DFI) – Mengecek ada tidaknya kerusakan pada materi genetik sperma.
- Urinalisis pasca ejakulasi – Mendeteksi kondisi ejakulasi retrograde, yaitu ketika sperma masuk ke kandung kemih.
- Pemeriksaan fisik – Melihat adanya kelainan pada organ reproduksi pria.
- Riwayat kesehatan – Mengetahui kemungkinan faktor pemicu dari penyakit, operasi, atau pengobatan sebelumnya.
Pemeriksaan tambahan dapat berupa tes hormon, USG skrotum untuk melihat struktur testis, hingga biopsi testis untuk mengevaluasi produksi sperma secara langsung.
Pilihan Pengobatan untuk Infertilitas Pria
Setelah penyebab diketahui, dokter akan menentukan terapi yang paling tepat. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
- IVF (In Vitro Fertilization): membuahi sel telur di luar tubuh dan kemudian menanamkannya kembali ke rahim.
- ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection): teknik penyuntikan langsung satu sperma ke dalam sel telur, efektif pada kasus infertilitas berat.
- Micro-TESE (Micro Testicular Sperm Extraction): mengambil sperma langsung dari jaringan testis.
- Terapi obat atau hormon: digunakan pada kondisi tertentu dengan biaya lebih terjangkau.
- Donor sperma: menjadi alternatif terakhir apabila sperma tidak dapat digunakan sama sekali.
Langkah yang Bisa Dilakukan
Jika Anda atau pasangan mengalami gejala yang mengarah pada infertilitas, jangan menunda untuk mencari bantuan medis. Semakin cepat penyebabnya ditemukan, semakin besar pula peluang untuk memperoleh pengobatan yang tepat dan berhasil. Pemeriksaan kesuburan bersama pasangan juga penting agar penanganan bisa dilakukan secara menyeluruh.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya