fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Kenali Penyebab dan Gejala Hypospermia: Gangguan Volume Air Mani yang Bisa Menghambat Kehamilan

September 16, 2025 by markbro0
hypospermia.png

Hypospermia adalah kondisi medis di mana volume air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi lebih rendah dari batas normal, yaitu kurang dari 1,5 mililiter. Walaupun terlihat sepele, jumlah cairan mani sangat penting karena berfungsi sebagai media bagi sperma untuk bergerak menuju sel telur. Jika volumenya terlalu sedikit, proses pembuahan bisa terhambat. Kondisi ini tidak selalu berarti infertilitas, tetapi dapat menurunkan peluang kehamilan, terutama bila diiringi masalah lain seperti kualitas sperma yang rendah.

 

Pengenalan Hypospermia dan Hubungannya dengan Kesuburan

Kesuburan pria tidak hanya ditentukan dari jumlah sperma, tetapi juga volume cairan mani yang dikeluarkan. Cairan mani berfungsi melindungi sperma, memberi nutrisi, serta membantu sperma bergerak ke arah sel telur. Ketika volume mani berkurang, perjalanan sperma bisa menjadi lebih sulit, dan jumlah sperma yang mencapai sel telur berkurang. Itulah sebabnya hypospermia bisa menjadi salah satu faktor penghambat kehamilan. Namun, penting untuk dipahami bahwa rendahnya volume air mani tidak selalu berarti sperma juga rendah, sehingga pemeriksaan lebih lanjut tetap diperlukan.

 

Perbedaan Hypospermia dan Oligospermia

Hypospermia dan oligospermia sering disalahartikan sama, padahal keduanya berbeda. Hypospermia adalah kondisi ketika volume cairan mani yang keluar saat ejakulasi terlalu sedikit, yaitu kurang dari 1,5 ml. Sementara itu, oligospermia adalah kondisi ketika jumlah sperma di dalam air mani sangat sedikit, meskipun volume cairan yang keluar bisa saja normal.

Seorang pria bisa mengalami salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus. Jika hanya hypospermia, jumlah sperma mungkin masih cukup, hanya saja media yang membawa sperma lebih terbatas. Sebaliknya, pada oligospermia, volume cairan bisa normal tetapi sperma terlalu sedikit. Bila keduanya terjadi bersamaan, risiko infertilitas akan semakin tinggi.

 

Faktor Penyebab Hypospermia

Ada banyak hal yang dapat memicu hypospermia, baik dari gaya hidup, kondisi medis, maupun faktor lingkungan. Beberapa di antaranya:

  1. Stres berlebihan – Tekanan psikologis yang berat dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, terutama testosteron.
  2. Ketidakseimbangan hormon – Rendahnya kadar testosteron, gangguan kelenjar pituitari, atau masalah pada hormon FSH dan LH bisa menurunkan produksi sperma dan cairan mani.
  3. Dehidrasi – Cairan mani sebagian besar terdiri dari air. Kurangnya cairan tubuh dapat mengurangi volumenya.
  4. Gangguan organ reproduksi – Infeksi pada prostat, vesikula seminalis, atau saluran ejakulasi bisa menurunkan produksi semen.
  5. Trauma atau cedera – Benturan atau operasi pada area panggul dan genital bisa merusak jaringan penghasil cairan mani.
  6. Gaya hidup tidak sehat – Merokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat terlarang, obesitas, pola makan buruk, serta paparan panas berlebihan (seperti sauna atau laptop di pangkuan).
  7. Penyakit kronis – Diabetes, hipertensi, obesitas, atau gangguan tiroid dapat mengganggu metabolisme dan hormon sehingga memengaruhi volume semen.

 

Gejala dan Tanda-Tanda Hypospermia

Gejala utama hypospermia biasanya terlihat dari perubahan saat ejakulasi, tetapi tanda-tanda lain juga dapat muncul:

  1. Volume air mani sedikit – Volume mani terlihat lebih sedikit dari biasanya, kadang hanya berupa cairan tipis atau tetesan.
  2. Kesulitan memperoleh keturunan – Pasangan sulit hamil meskipun sudah mencoba dalam waktu lama.
  3. Perubahan konsistensi atau warna air mani – Bisa lebih encer, terlalu kental, atau berubah warna jika ada infeksi.
  4. Sensasi ejakulasi tidak normal – Orgasme terasa kurang kuat atau berbeda dari biasanya.
  5. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan – Ejakulasi bisa disertai nyeri pada penis, testis, atau perineum bila ada infeksi atau gangguan prostat.
  6. Gejala lain terkait penyebab dasar – Penurunan libido, kelelahan, perubahan massa otot, atau gejala penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes.

 

Pengobatan dan Penanganan Hypospermia

Penanganan hypospermia tergantung dari penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Perubahan gaya hidup: berhenti merokok, hindari alkohol, jaga berat badan, batasi paparan panas pada area testis.
  • Nutrisi seimbang: konsumsi makanan kaya antioksidan, zinc, buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
  • Olahraga rutin: aktivitas fisik sedang membantu menjaga kesehatan reproduksi.
  • Konsultasi medis: pemeriksaan hormon, prostat, infeksi, dan kelainan anatomi oleh dokter spesialis.
  • Terapi hormon: bila penyebabnya ketidakseimbangan hormon.
  • Prosedur medis/operasi: jika terdapat sumbatan atau gangguan struktural.

 

Kesehatan Sperma untuk Program Hamil

Dalam program hamil, bukan hanya jumlah sperma yang penting, tetapi juga kualitasnya. Faktor yang berpengaruh meliputi jumlah sperma per mililiter, bentuk sperma (morfologi), kemampuan bergerak (motilitas), serta daya tahannya. Kombinasi kualitas sperma yang baik dan volume air mani yang cukup akan meningkatkan peluang kehamilan secara alami.

 

Pengaruh Jumlah Sperma terhadap Keberhasilan IVF

Pada program bayi tabung (IVF), jumlah dan kualitas sperma sangat berpengaruh. Jika sperma sehat dan jumlahnya cukup, peluang kehamilan akan lebih besar. Bila jumlah sperma sangat sedikit atau kualitasnya buruk, dokter biasanya menggunakan teknik ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection), yaitu penyuntikan satu sperma langsung ke dalam sel telur. Dengan cara ini, meskipun volume air mani rendah, peluang kehamilan tetap ada.

 

Konsultasi Medis: Pentingnya Pemeriksaan Dini

Jika dalam waktu lebih dari satu tahun pasangan belum juga hamil, terutama bila disertai gejala hypospermia, sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi atau urologi. Pemeriksaan medis biasanya meliputi analisis sperma, tes hormon, serta pemeriksaan organ reproduksi. Semakin cepat penyebab diketahui, semakin besar peluang memperbaiki kondisi dan meningkatkan keberhasilan program hamil.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.