Pola Makan yang Perlu Dihindari Saat Menjalani Program Bayi Tabung (IVF)

Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu jalan yang banyak dipilih pasangan yang tengah berjuang memiliki buah hati. Namun, keberhasilan IVF tak hanya bergantung pada prosedur medis semata—gaya hidup, termasuk pola makan, memainkan peranan penting dalam menentukan hasilnya.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul dari calon ibu adalah: makanan apa saja yang sebaiknya dihindari selama menjalani program ini? Pertanyaan ini sangat relevan, karena apa yang dikonsumsi dapat memengaruhi keseimbangan hormon, kualitas sel telur dan sperma, serta kesiapan tubuh untuk menerima kehamilan.
Untuk itu, memahami pantangan makanan selama IVF adalah langkah bijak yang bisa meningkatkan peluang sukses.
Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat IVF
1. Makanan dengan Kadar Gula Tinggi
Makanan manis seperti permen, kue, minuman bersoda, atau bahkan sereal sarapan dengan kandungan gula tersembunyi, bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Kadar gula yang tidak stabil akan memengaruhi sensitivitas insulin dan dapat memperparah kondisi seperti PCOS (polycystic ovary syndrome), salah satu penyebab utama gangguan kesuburan pada wanita.
Sebagai gantinya, pilihlah sumber karbohidrat kompleks seperti quinoa, beras merah, sayuran hijau, dan buah-buahan segar yang alami.
2. Produk Olahan dan Cepat Saji
Makanan kemasan, daging olahan seperti sosis dan nugget, serta makanan cepat saji mengandung berbagai bahan tambahan yang dapat memicu peradangan dalam tubuh. Lemak trans dan natrium yang tinggi pada makanan ini juga bisa mengganggu fungsi hormonal.
Lebih baik konsumsi makanan dalam bentuk paling murni—sayuran segar, daging tanpa lemak, ikan, serta makanan rumahan yang dimasak sendiri agar tahu pasti bahan-bahan yang digunakan.
3. Konsumsi Kafein Berlebihan
Meski secangkir kopi di pagi hari terasa menyegarkan, terlalu banyak kafein bisa berdampak negatif terhadap kesuburan dan menurunkan efektivitas proses bayi tabung. Studi menunjukkan bahwa kafein dalam jumlah tinggi dapat menurunkan tingkat implantasi embrio di dalam rahim.
Bila masih ingin minum kopi, pilih versi decaf atau batasi hanya satu cangkir kecil per hari. Selain kopi, perhatikan juga asupan teh, cokelat, dan minuman energi yang juga mengandung kafein.
4. Alkohol
Tak sedikit penelitian menyebutkan bahwa alkohol, meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil, dapat menurunkan kualitas sperma dan sel telur, serta meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, selama menjalani program IVF, sebaiknya hindari alkohol sepenuhnya demi kesehatan reproduksi yang optimal.
5. Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Lemak jenuh yang ditemukan dalam gorengan, makanan cepat saji, mentega, dan daging berlemak bisa menyebabkan inflamasi dalam tubuh. Peradangan kronis ini berpotensi mengganggu keseimbangan hormon yang sangat penting dalam program kehamilan seperti IVF.
Pilih lemak sehat seperti asam lemak tak jenuh dari alpukat, kacang-kacangan, ikan berlemak, dan minyak zaitun untuk mendukung sistem reproduksi.
6. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Beberapa jenis ikan laut, seperti hiu, ikan todak, dan mackerel, diketahui mengandung merkuri dalam kadar tinggi. Zat ini bersifat racun bagi sistem saraf dan berisiko mengganggu perkembangan janin bila kehamilan terjadi.
Sebagai gantinya, konsumsilah ikan rendah merkuri yang kaya omega-3, seperti salmon, sarden, dan trout—yang baik untuk keseimbangan hormon dan kesehatan otak janin.
7. Produk Susu Penuh Lemak
Walau susu merupakan sumber kalsium yang baik, beberapa riset menunjukkan bahwa susu tinggi lemak bisa berdampak negatif pada kesuburan. Bila ingin mengonsumsi produk susu, pertimbangkan untuk memilih versi rendah lemak atau alternatif nabati seperti susu almond, oat, atau kedelai.
Tips Menjaga Pola Makan Selama Program Bayi Tabung
Selain menghindari makanan tertentu, menjaga pola makan yang sehat secara keseluruhan sangat penting selama masa IVF. Berikut beberapa tips sederhana namun berdampak besar:
Fokus pada Nutrisi Berkualitas
Pastikan menu harian mengandung sayuran segar, buah berwarna-warni, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit atau ikan rendah merkuri.
Cukupi Asupan Cairan
Tetap terhidrasi membantu tubuh berfungsi optimal. Air putih adalah pilihan terbaik, dan hindari minuman manis atau yang mengandung pewarna buatan.
Suplementasi yang Tepat
Konsultasikan dengan dokter tentang kemungkinan mengonsumsi suplemen seperti asam folat, vitamin D, atau zat besi sesuai kebutuhan tubuh Anda.
Atur Waktu Makan
Daripada makan tiga kali besar sehari, lebih baik makan dalam porsi kecil namun sering untuk menjaga energi dan kestabilan gula darah.
Kelola Stres
Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Cobalah aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan untuk menjaga suasana hati tetap positif.
Makanan adalah fondasi dari kesehatan, termasuk dalam hal reproduksi. Dengan menghindari makanan yang berpotensi merusak keseimbangan tubuh seperti gula berlebih, makanan olahan, kafein, alkohol, lemak jenuh, ikan tinggi merkuri, dan susu penuh lemak, Anda sedang memberi peluang terbaik bagi keberhasilan program bayi tabung.
Dibarengi dengan pola makan sehat, gaya hidup seimbang, dan pendampingan medis yang tepat, harapan untuk menghadirkan buah hati ke dunia akan semakin terbuka.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya