fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Mengenal Impotensi: Penyebab Fisik, Psikologis, hingga Pengobatan

September 6, 2025 by markbro0
impoten.png

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup lama guna melakukan hubungan seksual. Kondisi ini bukan hanya masalah seksual semata, tetapi bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan serius. Impotensi dapat memengaruhi kualitas hidup, menurunkan kepercayaan diri, dan memicu masalah dalam hubungan. Dalam dunia medis, impotensi dianggap sebagai salah satu gangguan seksual pria yang paling sering ditemui.

Penyebab Impotensi

Impotensi memiliki berbagai penyebab yang bisa berasal dari faktor fisik maupun psikologis.

1. Faktor fisik

  • Penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Cedera atau kerusakan saraf akibat operasi, misalnya operasi prostat
  • Ketidakseimbangan hormon, seperti rendahnya kadar testosteron
  • Efek samping obat tertentu, seperti obat antihipertensi atau antidepresan
  • Gaya hidup tidak sehat: merokok, konsumsi alkohol, kurang olahraga

2. Faktor psikologis

  • Stres berlebihan
  • Gangguan kecemasan, termasuk rasa takut gagal dalam berhubungan seksual
  • Depresi atau masalah mental lainnya
  • Konflik dalam hubungan dengan pasangan

Gejala Impotensi

Gejala utama impotensi adalah kesulitan mendapatkan ereksi atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi hingga selesai berhubungan seksual. Pada beberapa pria, gejala dapat berupa menurunnya gairah seksual atau ereksi yang tidak terjadi setiap kali melakukan hubungan. Jika kondisi berlangsung terus-menerus, maka hal ini termasuk disfungsi ereksi yang membutuhkan perhatian medis.

 

Obat untuk Impotensi

Obat-obatan yang paling umum diberikan untuk impotensi bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Jenis-jenis obat yang sering diresepkan dokter, antara lain:

  • Sildenafil (contoh: Viagra, Ericfil)
  • Tadalafil (contoh: Cialis, Promel)
  • Vardenafil
  • Avanafil (jenis baru dengan efek lebih cepat bekerja)

Semua obat tersebut hanya boleh digunakan dengan resep dokter, terutama bagi penderita penyakit jantung atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, karena dapat menimbulkan efek samping serius.

Diagnosis Impotensi

Diagnosis impotensi dilakukan secara menyeluruh karena penyebabnya bisa sangat beragam. Dokter biasanya melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Wawancara medis
    Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan umum, riwayat seksual, pola tidur, gaya hidup, serta apakah ada masalah psikologis atau stres yang sedang dialami.
  2. Pemeriksaan fisik
    Pemeriksaan dilakukan pada organ kelamin, saraf, dan tanda-tanda penyakit sistemik seperti tekanan darah tinggi atau obesitas.
  3. Tes darah
    Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar gula darah, kolesterol, serta kadar hormon testosteron dan hormon lainnya yang berpengaruh terhadap fungsi seksual.
  4. Tes urine
    Digunakan untuk mendeteksi adanya diabetes atau masalah metabolisme lain yang bisa menjadi penyebab impotensi.
  5. Tes fungsi ereksi khusus
    Salah satu metode yang bisa digunakan adalah nocturnal penile tumescence test, yaitu pengukuran ereksi saat tidur. Jika ereksi saat tidur normal, kemungkinan penyebabnya adalah faktor psikologis.
  6. Pemeriksaan pencitraan
    USG penis dengan Doppler dapat dilakukan untuk melihat aliran darah di pembuluh darah penis, sehingga bisa diketahui adanya penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah.

 

Pengobatan Impotensi

Selain obat-obatan, penanganan impotensi juga mencakup langkah lain sesuai penyebabnya.

  • Perubahan gaya hidup: berhenti merokok, membatasi alkohol, rutin berolahraga, dan menjaga pola makan sehat.
  • Terapi psikologis: konseling individu atau pasangan bila penyebabnya terkait stres, kecemasan, atau masalah hubungan.
  • Alat bantu medis: pompa vakum penis yang membantu meningkatkan aliran darah.
  • Operasi atau implan penis: pilihan terakhir jika pengobatan lain tidak berhasil.

 

Komplikasi Impotensi

Jika dibiarkan, impotensi dapat menimbulkan dampak serius. Dari sisi psikologis, pria bisa mengalami rasa rendah diri, stres, bahkan depresi. Dari sisi medis, impotensi juga sering menjadi pertanda awal penyakit jantung atau gangguan pembuluh darah yang berpotensi berbahaya.

 

Pencegahan

Impotensi dapat dicegah dengan menjaga kesehatan secara umum, di antaranya:

  • Mengontrol tekanan darah dan kadar gula
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur
  • Mengelola stres dengan baik

 

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami kesulitan ereksi yang berlangsung lebih dari beberapa minggu. Konsultasi juga penting jika impotensi menyebabkan masalah dalam hubungan, disertai penurunan gairah seksual, atau muncul bersama gejala lain seperti nyeri dada dan sesak napas, karena bisa menandakan penyakit serius yang mendasarinya.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.