fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Batas Usia Program Bayi Tabung: Fakta yang Perlu Anda Tahu

August 15, 2025 by markbro0
Batas-Usia-Program-Bayi-Tabung-Fakta-yang-Perlu-Anda-Tahu.png

Usia adalah salah satu faktor paling berpengaruh terhadap keberhasilan bayi tabung (IVF). Semakin bertambah usia, terutama setelah usia 35 tahun, peluang berhasil menurun dan pada usia sekitar pertengahan 40-an peluang menggunakan sel telur sendiri menjadi sangat kecil. Artikel ini menjelaskan apa itu bayi tabung, apakah ada batasan usia, bagaimana tingkat keberhasilan berubah menurut usia, serta pertimbangan medis dan pilihan bila usia menjadi kendala.

Pengenalan

Bayi tabung (fertilisasi in vitro / IVF) adalah rangkaian prosedur medis yang membantu pembuahan di luar tubuh: sel telur diambil dari ovarium, dibuahi di laboratorium dengan sperma, lalu embrio yang terbentuk dipindahkan kembali ke rahim. Prosedur ini bersifat kompleks, memakan biaya dan membutuhkan persiapan medis serta psikologis.

Apa Itu Bayi Tabung?

Secara sederhana: dokter merangsang ovarium untuk memproduksi beberapa sel telur, mengambil sel telur melalui tindakan invasif (aspirasi), membuahi sel telur di laboratorium, lalu memindahkan embrio ke rahim. Pilihan bisa melibatkan sel telur/ sperma pasangan, donor, atau bahkan embrio beku. Karena bergantung pada kualitas sel telur, usia biologis ovarium adalah kunci keberhasilan.

Adakah Batasan Usia untuk Melakukan Bayi Tabung?

Secara hukum atau medis global tidak ada “angka tunggal” yang berlaku untuk semua orang. Namun secara praktik banyak klinik menetapkan batas usia maksimum untuk melakukan IVF dengan sel telur sendiri hal ini karena peluang keberhasilan menurun drastis dan risiko komplikasi kehamilan meningkat seiring usia. Untuk kehamilan dengan donor sel telur, beberapa klinik juga punya batas usia penerima, namun biasanya lebih tinggi daripada untuk penggunaan sel telur sendiri.

Tingkat Keberhasilan Berdasarkan Usia (gambaran umum)

  • Wanita usia di bawah 35 tahun umumnya memiliki peluang keberhasilan IVF tertinggi.
  • Antara 35–37 tahun peluang menurun namun masih cukup signifikan.
  • Di rentang 38–40 tahun peluang semakin menurun.
  • Setelah usia 40-an (terutama mendekati usia 44–45) kemungkinan keberhasilan dengan sel telur sendiri turun drastis.

Bagaimana Klinik Menentukan Batas Usia?

Klinik biasanya menimbang: bukti medis (tingkat keberhasilan dan risiko), keselamatan ibu dan janin, dan etika praktik. Survei terhadap klinik menunjukkan variasi: banyak klinik memiliki batas usia maksimal untuk IVF dengan telur sendiri (median sekitar pertengahan 40-an), dan batas untuk penerima telur donor cenderung lebih tinggi. Kebijakan ini bukan semata-mata “aturan medis universal”, melainkan kebijakan klinik berdasarkan data dan pertimbangan risiko.

Pertimbangan Medis & Etika

  • Risiko medis: Kehamilan di usia lanjut meningkatkan risiko hipertensi, diabetes gestasional, kelahiran prematur, dan komplikasi selama persalinan. Evaluasi kondisi jantung, tekanan darah, dan kondisi kronis lain penting sebelum memutuskan.
  • Efikasi: Kerusakan kualitas dan jumlah sel telur seiring usia (penurunan cadangan ovarium) membuat efektivitas IVF berkurang.
  • Etika & kebijakan: Organisasi profesi sering menekankan bahwa batas usia sebaiknya didasarkan pada keselamatan dan bukti, serta evaluasi individual bukan sekadar angka kaku. Keputusan akhir sering melibatkan diskusi antara pasien dan tim medis, mempertimbangkan kesehatan fisik, psikologis, dan aspek sosial-ekonomi.

Pilihan Bila Usia Menjadi Kendala

  • Menggunakan sel telur donor: Pilihan umum bagi wanita yang ingin hamil tetapi cadangan atau kualitas telur mereka sudah sangat menurun. Keberhasilan dengan donor telur sering lebih tinggi dibandingkan menggunakan telur autologus (sendiri).
  • Menyimpan telur (egg freezing): Untuk wanita yang berencana menunda kehamilan, membekukan telur di usia lebih muda dapat meningkatkan peluang di masa depan.
  • Konsultasi medis menyeluruh: Pemeriksaan cadangan ovarium (mis. AMH, FSH, antral follicle count), penilaian risiko kehamilan, dan diskusi realistis tentang peluang keberhasilan.
  • Alternatif non-medis: Adopsi atau keluarga melalui donor/gestational carrier (jika tersedia dan sesuai hukum/etika setempat).

Persiapan Klinis Sebelum Menjalani Bayi Tabung

Sebelum memulai, biasanya dokter akan:

  1. Menilai cadangan ovarium (AMH, FSH, USG antral follicle).
  2. Memeriksa kesehatan umum (riwayat penyakit, tekanan darah, gula darah, fungsi jantung bila perlu).
  3. Menentukan protokol stimulasi ovarium yang paling sesuai.
  4. Membahas opsi penggunaan donor sel telur atau donor embrio jika perlu.
    Semua langkah ini bertujuan memaksimalkan peluang keberhasilan sekaligus meminimalkan risiko.

 

Jika usia menjadi kekhawatiran, bicarakan lebih awal dengan dokter spesialis fertilitas. Data menunjukkan adanya penurunan peluang seiring bertambahnya usia, tetapi keputusan perawatan harus dipersonalisasi dengan memperhatikan kondisi medis, nilai pribadi, dan opsi klinis yang tersedia

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.