Solusi Lengkap Mengatasi Kemandulan pada Pria dan Wanita

Kemandulan bukanlah masalah yang hanya dialami oleh satu gender. Baik pria maupun wanita bisa mengalami kesulitan memiliki keturunan. Untuk mengetahui cara terbaik mengatasinya, penting bagi pasangan untuk memahami terlebih dahulu akar permasalahannya melalui konsultasi dengan dokter dan menjalani serangkaian pemeriksaan medis. Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui penyebab kemandulan, cara mengobatinya, serta peluang keberhasilan program hamil setelah menjalani pengobatan.
Siapa Saja yang Rentan Mengalami Kemandulan?
Tidak ada perbedaan besar dalam risiko kemandulan antara pria dan wanita—keduanya memiliki peluang sekitar 30%. Penyebabnya pun sangat beragam, mulai dari faktor keturunan, penyakit tertentu, gaya hidup yang tidak sehat, hingga penyebab yang belum diketahui secara pasti.
Walaupun ada sejumlah langkah pencegahan yang bisa ditempuh, terkadang kemandulan tetap bisa terjadi meski semua tampak normal. Maka dari itu, bila Anda mengalami tanda-tanda infertilitas, langkah terbaik adalah memulai pengobatan dengan pendekatan yang disesuaikan seperti penggunaan obat, terapi hormon, hingga tindakan medis atau operasi.
Pilihan Cara Mengatasi Kemandulan pada Pria dan Wanita
Cara menangani masalah kesuburan tentu tidak bisa disamakan untuk semua orang. Banyak hal yang menjadi pertimbangan, seperti penyebab kemandulan, usia, serta kondisi tubuh secara umum. Berikut adalah metode umum yang biasanya diterapkan untuk mengatasi infertilitas:
1. Penggunaan Obat-Obatan
Baik pria maupun wanita bisa menjalani terapi hormon atau mengonsumsi obat untuk meningkatkan peluang hamil.
Pada pria, salah satu obat yang umum digunakan adalah clomiphene citrate, yang mampu memperbaiki fungsi testis, meningkatkan produksi testosteron, serta memperbaiki kualitas sperma.
Sedangkan pada wanita, terapi hormon digunakan untuk menstimulasi ovulasi—proses pelepasan sel telur. Obat seperti gonadotropin bisa menjadi solusi efektif untuk membantu proses ini dan meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
2. Tindakan Operasi
Beberapa kasus kemandulan ternyata dipicu oleh kelainan pada struktur organ reproduksi. Jika ini yang terjadi, maka tindakan bedah bisa menjadi solusi utama.
Contohnya, pada pria, operasi untuk mengatasi varikokel (pelebaran pembuluh darah di skrotum) bisa meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan.
Sedangkan pada wanita, kondisi seperti polip endometrium, septum rahim, dan fibroid rahim bisa ditangani melalui prosedur histeroskopi. Bila kemandulan disebabkan oleh endometriosis atau perlengketan panggul, maka tindakan laparoskopi atau operasi terbuka mungkin akan diperlukan.
3. Teknologi Reproduksi Berbantu
Metode seperti inseminasi buatan (IUI) atau program bayi tabung (IVF) kini menjadi harapan banyak pasangan yang kesulitan memiliki anak.
Jika pria mengalami masalah dalam ejakulasi, sperma dapat diambil langsung dari testis menggunakan jarum khusus. Pada prosedur IUI, sperma yang telah diproses akan dimasukkan langsung ke rahim ketika sel telur dilepaskan dari ovarium.
Sementara itu, pada IVF, pembuahan dilakukan di laboratorium, dan embrio yang terbentuk akan ditanamkan ke dalam rahim wanita. Teknologi ini memberikan harapan besar bagi banyak pasangan.
4. Perubahan Gaya Hidup
Tak bisa dipungkiri, pola hidup yang kurang sehat juga bisa menjadi pemicu kemandulan. Maka dari itu, pasangan yang tengah merencanakan kehamilan perlu mengadopsi pola hidup yang lebih baik.
Mulailah dengan menerapkan pola makan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta menghindari rokok dan alkohol. Gaya hidup sehat tak hanya menunjang kesuburan, tapi juga membawa manfaat bagi kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh.
Apakah Kemandulan Bisa Disembuhkan?
Kabar baiknya, berkat kemajuan di bidang medis, banyak kasus kemandulan kini bisa diatasi dengan berbagai metode seperti terapi obat, prosedur bedah, maupun teknologi berbantu.
Namun, keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada penyebab utama kemandulan dan faktor usia. Misalnya, bila masalah disebabkan oleh gangguan hormon atau penyumbatan saluran reproduksi, peluang kehamilan bisa cukup tinggi.
Sebuah artikel dari The Journal of the American Medical Association (2021) menunjukkan bahwa usia sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan program IVF. Wanita di bawah usia 35 tahun memiliki peluang sekitar 48,5% untuk melahirkan, sedangkan wanita di atas usia 43 tahun hanya memiliki peluang sekitar 11%.
Keberhasilan metode lain seperti penggunaan clomiphene dan IUI juga menurun seiring bertambahnya usia. Misalnya, tingkat keberhasilan untuk wanita berusia 35–37 tahun adalah 8,2%, sementara bagi yang berusia di atas 42 tahun hanya 0,8%.
Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan Saat Didiagnosis Mandul
Mendapatkan diagnosis kemandulan bisa menjadi pengalaman emosional yang berat. Namun, Anda tetap memiliki banyak pilihan dan harapan. Berikut ini adalah hal-hal penting yang bisa dilakukan setelah menerima vonis tersebut:
1. Kelola Stres dengan Baik
Stres yang berlebihan bisa memengaruhi hubungan dengan pasangan dan juga berdampak pada kesuburan, baik itu dalam hal ovulasi pada wanita maupun produksi sperma pada pria.
Untuk itu, cobalah teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pijat terapi. Luangkan waktu untuk bersantai bersama pasangan, menekuni hobi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
2. Buat Rencana ke Depan
Meski menerima kenyataan bahwa Anda atau pasangan mandul terasa menyakitkan, penting untuk menyusun langkah-langkah berikutnya. Apakah akan menjalani perawatan seperti IVF? Atau mungkin mencoba teknologi lainnya?
Karena sebagian besar prosedur ini memerlukan biaya dan waktu, pikirkan semuanya secara matang bersama pasangan. Diskusikan tantangan yang mungkin muncul dan rencanakan bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya.
3. Pertimbangkan Alternatif Seperti Adopsi
Jika segala upaya medis belum membuahkan hasil, Anda bisa mempertimbangkan alternatif seperti adopsi. Meski tidak semua orang merasa cocok dengan pilihan ini, adopsi bisa menjadi jalan lain untuk mewujudkan keinginan memiliki anak dan membangun keluarga.
Selain itu, bergabung dengan komunitas yang memiliki pengalaman serupa, berbagi cerita, atau menjalani konseling dapat membantu mengurangi tekanan emosional selama proses pengobatan.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya