Kelainan ovulasi muncul ketika ada ketidakseimbangan hormon atau ketika ada situasi tertentu. Kelainan ini membuat pasangan ayah dan ibu kesulitan untuk memiliki anak. Seorang wanita biasanya akan berovulasi sebulan sekali.
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang matang dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma. Masalah ovulasi, juga dikenal sebagai anovulasi, terjadi ketika seorang wanita tidak berovulasi. Hal ini terjadi karena sel telur gagal berkembang dan tidak dikeluarkan oleh ovarium sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Apa Saja Gejalanya
Ketika seorang wanita mengalami kesulitan ovulasi, berbagai gejala dapat diidentifikasi, antara lain:
- Volume darah menstruasi bisa sangat besar, lebih dari 80 ml, atau sangat sedikit, kurang dari 20 ml.
- Lendir serviks tidak melewati vagina, seperti biasanya sebelum atau sesudah ovulasi.
- Suhu tubuh tidak naik saat ovulasi karena suhu tubuh naik saat ovulasi terjadi.
- Siklus menstruasi mungkin berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 38 hari.
Jadi, Apakah Bisa Gangguan Ovulasi Diatasi
Belum ada pengobatan yang diketahui dapat menyembuhkan masalah ovulasi karena kondisi hormonal dan siklus menstruasi wanita dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Untuk mengatasinya, setiap penyebabnya harus diidentifikasi terlebih dahulu.
Pengobatan ditentukan berdasarkan etiologi anovulasi. Jika terapi telah selesai, kemungkinan hamil meningkat. Jika anovulasi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, mengubah kebiasaan dan meningkatkan aktivitas fisik mungkin bisa membantu.
Selain itu, menjaga berat badan tetap optimal juga penting, yang dapat dicapai dengan menurunkan atau menaikkan berat badan sesuai petunjuk dokter spesialis. Tentunya Anda harus mengunjungi dokter terlebih dahulu untuk menentukan solusi dan terapi terbaik.
Jangan khawatir jika Anda memiliki masalah ovulasi; segera diuji dan jangan ditunda lagi.