fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Bisakah Perkembangan Janin Terhambat Selama di Dalam Kandungan?

April 26, 2021 by markbro
suhyeon-choi-NIZeg731LxM-unsplash-1200x801.jpg

Berat badan calon bayi akan terus meningkat seiring pertambahan usia kehamilan. Ini menandakan bahwa janin menyerap nutrisi dengan baik. Namun bila bobot janin tidak bertambah sesuai usia kehamilan, Bumil harus hati-hati. Hal ini bisa saja menandakan perkembangan janin terhambat.

Dalam dunia medis, perkembangan janin yang terhambat selama dalam kandungan dikenal dengan istilah intrauterine growth restriction (IUGR). Janin dengan kondisi IUGR memang berukuran lebih kecil dari janin yang normal, tapi bukan berarti janin yang kecil pasti mengalami kondisi ini ya, Bumil.

Tidak hanya berat badan lahirnya saja yang rendah atau tubuhnya yang terlihat kurus, bayi yang terlahir dengan IUGR biasanya memiliki kulit yang pucat, serta denyut jantung dan gerakan yang lemah.

Jenis-Jenis IUGR
IUGR terbagi menjadi dua jenis, yaitu IUGR simetris (primer) dan asimetris (sekunder). Pada IUGR simetris, seluruh tubuh janin, termasuk organ di dalamnya, berukuran kecil.

Sedangkan pada IUGR asimetris, perkembangan janin tidak merata. Misalnya, ukuran kepala dan otak janin normal sesuai usianya, tapi bagian tubuh lainnya berukuran lebih kecil. IUGR asimetris umumnya baru terdeteksi setelah janin memasuki trimester ketiga.

Ini Penyebab Perkembangan Janin Terhambat
IUGR bisa disebabkan oleh berbagai hal, tetapi umumnya terjadi akibat gangguan pada plasenta atau ari-ari. Plasenta yang mengalami gangguan tidak bisa menyalurkan oksigen, darah, dan makanan yang cukup ke janin. Akibatnya, janin mengalami hambatan dalam perkembangannya.

Selain masalah pada plasenta, kelainan genetik, jumlah air ketuban yang terlalu sedikit (oligohidramnion), dan kehamilan kembar juga dapat menjadi penyebab IUGR.

Perkembangan janin tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi kehamilan dan kesehatan janin itu sendiri. Kesehatan ibu juga dapat memengaruhi tumbuh kembang janin, lho. Berikut ini adalah gangguan kesehatan pada ibu hamil yang berisiko menyebabkan janin mengalami IUGR:

  • Infeksi saat hamil, seperti rubella atau toxoplasma.
  • Gizi buruk selama hamil.
  • Anemia.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Penyakit jantung.

Penanganan Janin dengan IUGR
Janin dinilai mengalami IUGR jika tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang sesuai dengan usia kehamilan. Hal ini dapat dilihat melalui pemeriksaan USG saat Bumil memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan. Selain itu, perhatikan tendangan Si Kecil juga ya, Bumil. Tendangan tersebut dapat menjadi tanda janin sehat atau tidak.

Bila dokter kandungan menemukan bahwa janin Bumil mengalami IUGR, maka pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan lebih sering untuk memantau perkembangan janin. Dokter juga akan memperbaiki asupan nutrisi Bumil, agar janin bisa mencapai berat badan yang sesuai usianya. Bumil juga mungkin akan diminta untuk beristirahat total guna mengoptimalkan sirkulasi darah ke janin.

Selain itu, Bumil perlu menerapkan pola hidup yang sehat, dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, maupun mengonsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter.

Bila berat badan janin bertambah selama masa pemantauan, maka dokter akan tetap mempertahankan janin di dalam kandungan hingga hari persalinan tiba. Namun jika janin berada dalam kondisi bahaya, dokter akan melakukan persalinan dini dengan induksi atau operasi caesar.

Untuk memantau pertumbuhan janin dan mendeteksi perkembangan janin yang terhambat, ibu hamil perlu rutin memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan. Jadwal pemeriksaan yang dianjurkan adalah setiap bulan sampai usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu pada usia kehamilan 28-36 minggu, dan setiap minggu hingga menjelang persalinan.

Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.