Artikel

Penting bagi setiap pria untuk menjaga kesehatan sperma, salah satunya dengan konsumsi makanan penyubur sperma, terutama bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Tidak hanya memperbesar peluang hamil, berbagai jenis makanan ini juga dapat mendukung kesehatan reproduksi. Sperma yang sehat dapat terlihat dari jumlah, bentuk, dan pergerakannya. Hal ini juga menjadi faktor yang menentukan tingkat kesuburan pria. Dengan kualitas sperma yang baik, peluang terjadinya kehamilan pun lebih besar.

Kandungan Makanan Sebagai Penyubur Sperma

Jumlah sperma yang sedikit dan tidak berkualitas bisa mengganggu pembuahan sel telur. Agar menghasilkan sperma yang berkualitas dan proses pembuahan bisa berjalan optimal, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan penyubur sperma. Kandungan yang dibutuhkan antara lain :

• Antioksidan
  Makanan yang mengandung zat ini antara lain bayam, selada, brokoli, wortel, ubi manis, kacang-kacangan, anggur, dan stroberi.

• Selenium
  Makanan yang mengandung zat ini antara lain ikan tuna, sarden, udang, daging sapi, hati sapi, daging ayam, telur, dan oatmeal

• Asam Folat
  Makanan yang mengandung zat ini antara lain lemon, jeruk mandarin, jeruk nipis, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sereal

• Zinc
  Makanan yang mengandung zat ini antara lain daging ayam, daging sapi, tiram, terong, kepiting, dan lobster

• Asam Lemak Omega-3
  Makanan yang mengandung zat ini antara lain kacang walnut, kepiting, ikan salmon, ayam, dan lemak ikan

Sperma merupakan sel-sel kecil yang bertanggung jawab atas proses reproduksi pria. Seorang pria mampu memproduksi berjuta-juta sel sperma setiap harinya, tetapi sel telur hanya membutuhkan satu sel sperma untuk proses pembuahan. Normalnya, sperma tidak dapat dilihat secara langsung secara kasat mata. Saat sperma keluar melalui proses ejakulasi, sel ini akan keluar bersama dengan air mani. Untuk itu, pastikan kamu mengetahui warna sperma yang sehat, khususnya yang telah bercampur dengan air mani  agar anda bisa mengetahui tingkat kesehatan organ reproduksi.

Warna Sperma Sehat

Air mani yang sehat dan tidak perlu kamu khawatirkan biasanya memiliki warna :

• Bening
• Putih
• Keabuan

Beberapa pria juga kerap memiliki ketiga warna tersebut dengan tekstur yang lebih cair. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kekurangan zinc dalam tubuh.

Warna Sperma yang Diwaspadai

• Kuning atau kehijauan
  Air mani yang berwarna kuning atau kehijauan menandakan adanya urine di dalamnya. Kondisi ini bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih, hyperplasia prostat jinak, hingga infeksi prostat.

• Hitam
  Air mani yang hitam bisa terjadi akibat perdarahan hebat. Selain itu, kadar logam berat dalam tubuh juga bisa menyebabkan air mani bewarna gelap.

• Merah muda, cokelat, merah, hingga oranye
  Warna merah muda atau merah terkait langsung dengan munculnya darah pada air mani. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya Tindakan biopsy pada prostat hingga tekanan darah tinggi.

Asi atau air susu ibu adalah cairan yang paling penting dan dibutuhkan oleh bayi. Asi mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka. Maka dari itu menjaga Kesehatan dan jumlah volume asi sangat penting tidak hanya untuk bayi. Berikut adalah cara agar si ibu dapat memproduksi asi yang sehat dan banyak secara alami.

Cara Produksi ASI yang Sehat dan Banyak Secara Alami

• Tingkatkan frekuensi menyusui
• Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui
• Rutin memompa asi agar produksi lebih banyak
• Perhatikan perlekatan (latch On) bayi selama menyusu
• Menyusui dari kedua sisi payudara
• Cukupi kebutuhan zat gizi tercukupi dengan baik
• Makan makanan yang dapat meningkatkan produksi asi
• Lakukan pijat payudara untuk memperlancar produksi asi
• Minum jamu pelancar asi
• Minum susu pelancar asi

Berbicara mengenai infertilitas, ternyata permasalahan ini tidak hanya ditemui pada wanita saja tetapi juga pria. Berdasarkan penelitian, sebanyak 40% masalah infertilitas terjadi akibat dari faktor pria, sedangkan 50% akibat wanita serta 10% akibat keduanya. Oleh karena itu menjadi penting untuk membahas bagaimana infertilitas pada pria dan cara menanggulanginya. Infertilitas merupakan kondisi gagalnya satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang sesuai tanpa memakai alat kontrasepsi selama kurun waktu satu tahun.

Faktor Infertilitas Pria

Ada beberapa faktor fisik pada pria bisa menjadi pemicu infertilitas, antara lain :

• Torsio Testis

Kondisi dimana testis memutar di dalam skrotum secara ekstrim, biasanya dapat terlihat dari timbulnya pembengkakan. Torsio testis dapat menyebabkan gangguan aliran darah di dalam testis.

• Kelainan saluran sperma

Tabung yang membawa sperma atau saluran sperma dapat mengalami kerusakan lantaran cedera atau penyakit. Sebagian pria mengalami sumbatan pada testis yang menyimpan sperma atau hambatan pada satu atau kedua saluran yang membawa sperma dari testis.

• Orchidometry

Ukuran testis normal pada pria dewasa diukur dalam bentuk volume yaitu sekitar 12 ml – 19 ml dengan rata rata +/- 15 ml. Atau jika diukur dalam bentuk panjang dan lebar memiliki rata rata sekitar panjang 3-5 cm dan lebar 2-3 cm. Ukuran testis akan mempengaruhi banyak hormon testosteron yang terbentuk sehingga akan mempengaruhi jumlah banyak sperma yang terbentuk bukan kualitasnya.

• Varikokel

Terjadinya pelebaran pembuluh darah dalam skrotum dan mencegah darah mengalir dengan baik. Varikokel terdapat pada sekitar 15-40 persen dari para pria yang sedang melakukan evaluasi masalah kesuburan.

• Undescent Testis

kondisi testis yang belum pindah ke posisi yang tepat dalam kantong kulit yang tergantung di bawah penis (skrotum).

Selain faktor fisik, ada juga faktor-faktor umum yang bisa menjadi pemicu infertilitas pada pria. Yaitu :

• Celana dalam yang terlalu ketat
• Usia yang sudah tua
• Konsumsi narkoba
• Obesitas
• Merokok
• Sauna
• Konsumsi alcohol yang berlebihan