fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Apakah Sperma Sehat? Begini Cara Mengetahuinya Lewat Pemeriksaan Sperma

March 3, 2025 by admin0
artikel-33.png

Pemeriksaan sperma adalah prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas dan jumlah sperma serta tingkat kesuburan pria. Sperma adalah sel yang dibuat oleh organ reproduksi pria dan berfungsi untuk mencapai sel telur dan memulai proses pembuahan untuk menciptakan kehamilan.

Sperma yang sehat biasanya dapat mencapai sel telur dan membuahinya, tetapi sperma yang tidak sehat sulit menembus sel telur, sehingga dapat menghambat proses pembuahan. Dokter melakukan pemeriksaan sperma melalui analisis laboratorium terhadap sampel sperma; pemeriksaan ini menilai jumlah, struktur atau bentuk, pergerakan, tingkat keasaman (pH), volume, warna, dan kekentalan.

 

Tujuan dan Indikasi Tes Sperma

Beberapa hal biasanya memerlukan pemeriksaan sperma, yaitu:

Kesuburan pria

Pasangan atau pria yang dianggap mengalami masalah kesuburan menjalani pemeriksaan sperma. Tes ini biasanya dilakukan pada pasangan yang telah menjalani program hamil selama 12 bulan tetapi tidak mendapatkan hasil apa pun.

Kesuksesan vasektomi

Pemeriksaan sperma dilakukan pada pria yang baru saja menjalani vasektomi untuk memastikan bahwa sperma tidak ada di dalam air mani, atau semen. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan satu bulan sekali dalam tiga bulan pada pria yang telah menjalani vasektomi.

Mengidentifikasi sindrom Klinefelter

Periksaan sperma dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Klinefelter, kelainan genetik yang ditandai dengan infertilitas atau kemandulan pada pria dengan ekstra kromosom-X.

Mengidentifikasi sindrom Klinefelter

Periksaan sperma dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Klinefelter, kelainan genetik yang ditandai dengan infertilitas atau kemandulan pada pria dengan ekstra kromosom-X.

 

Peringatan dan Kontraindikasi

Dokter biasanya tidak melarang pasien untuk menjalani pemeriksaan sperma jika mereka memiliki luka atau infeksi di penis atau area sekitarnya. Karena kondisi kesehatan fisik dan mental pasien dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, pasien yang sakit atau stres berat tidak disarankan untuk menjalani pemeriksaan sperma.

 

Sebelum Tes Sperma

Sebelum menjalani pemeriksaan sperma, pasien harus mempertimbangkan dan melakukan beberapa hal berikut:

  • Selama satu hingga tiga hari sebelum pemeriksaan, jangan ejakulasi.
  • Selama dua hingga lima hari sebelum pemeriksaan, berhenti merokok dan minum alkohol.
  • Menghentikan penggunaan obat-obatan yang dapat mengurangi jumlah sperma, seperti colchicine, cimetidine, spironolactone, nifedipine, atau nifedipine, serta obat herbal seperti echinacea dan St. John’s wort.
  • Jangan gunakan pelumas atau kondom yang mengandung spermisida, yang membunuh sperma.

 

Prosedur untuk Memeriksa Sperma

Salah satu cara untuk mengumpulkan sampel sperma adalah dengan melakukan masturbasi. Rumah sakit atau klinik biasanya menyediakan ruang khusus bagi pasien untuk mengambil sampel sperma dan wadah khusus untuk menyimpannya.

Beberapa langkah yang harus dilakukan selama proses pengambilan sperma adalah:

  • Setelah membersihkan penis dan tangan Anda dengan sabun dan air bersih, keringkan mereka.
  • Pastikan wadah sampel bersih, kering, dan steril setelah membuka tutupnya.
  • Ketika Anda ejakulasi, tempatkan wadah sampel sehingga sperma dapat masuk. Harap diingat bahwa Anda tidak boleh memasukkan sperma yang tumpah ke dalam wadah.
  • Setelah sperma dikumpulkan, tutup botol hingga rapat.
  • Berikan nama wadah, tanggal, dan waktu pengambilan sampel.

Sampel sperma harus disimpan pada suhu tubuh karena jika terlalu panas atau dingin, hasil pemeriksaan bisa menjadi tidak akurat. Untuk mendapatkan sampel sperma yang baik dan hasil tes yang akurat, sampel sperma harus segera dibawa ke laboratorium dalam jangka waktu 30 hingga 60 menit setelah sperma diambil.

Dokter dapat menggunakan prosedur bedah seperti microsurgical epididymal sperm aspiration (MESA) atau testicular sperm aspiration (TESA) untuk mengambil sampel sperma dari pasien dengan gangguan kesuburan yang menyebabkan sedikit atau tidak ada sperma yang keluar saat ejakulasi.

 

Hasil dari Tes Sperma

Hasil pemeriksaan sperma dapat menunjukkan dua hasil: normal atau abnormal, yang berbeda tergantung pada laboratorium klinik atau rumah sakit tempat pasien menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan sperma biasanya dapat diterima oleh pasien dalam waktu 24 jam hingga 1 minggu.

Hasil pemeriksaan normal

Hasil tes sperma dianggap normal jika:

  • Jumlah sperma berkisar dari 20 juta hingga 200 juta per mililiter (mL).
  • Bentuk sperma: Lebih dari setengah dari sperma memiliki bentuk normal.
  • Pergerakan sperma: setidaknya 40% hingga 50% sperma biasanya bergerak satu jam setelah ejakulasi dengan skala pergerakan 3 atau 4.
  • Tingkat keasaman (pH) berkisar antara 7,2 dan 7,8.
  • Volume: 1,5 hingga 5 mL
  • Warna sperma adalah antara putih dan abu-abu.
  • Waktu mencair: antara 15 dan 30 menit

Hasil tes yang abnormal

Meskipun hasil pemeriksaan sperma menunjukkan bahwa jika:

  • Jumlah sperma di bawah 20 juta/mL
  • Bentuk sperma: kepala, bagian tengah, atau ekor sperma memiliki bentuk yang berbeda.
  • Pergerakan sperma: Jika kurang dari 50% sperma tidak bergerak secara normal satu jam setelah ejakulasi, dan skala pergerakan sperma adalah 0, maka sperma tidak bergerak sama sekali.
  • Tingkat keasaman (pH): pH di bawah 7 menunjukkan bahwa sampel sperma telah tercemar atau saluran ejakulasi tersumbat, sedangkan pH di atas 8 menunjukkan bahwa pasien memiliki risiko infeksi.
  • Volume: Jumlah sperma yang lebih rendah daripada 1,5 mL dapat menunjukkan jumlah sperma yang lebih rendah. Sebaliknya, sperma yang lebih encer dapat menunjukkan jumlah sperma yang terlalu encer.
  • Warna sperma: Sperma berwarna merah atau cokelat dapat menunjukkan darah dalamnya, sedangkan sperma berwarna kuning dapat menunjukkan risiko efek samping obat atau penyakit kuning.
  • Waktu mencair: antara 15 dan 30 menit.

 

Setelah Hasil Tes Sperma

Hasil pemeriksaan sperma yang tidak normal belum tentu menunjukkan bahwa pria tidak subur. Penyakit tertentu, stres, status gizi, paparan radiasi, dan faktor lain dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Dokter mungkin menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan sperma lagi jika hasilnya terus menunjukkan bahwa ada masalah yang mungkin dialami pasien. Di antara pemeriksaan tersebut adalah:

  • Tes gen
  • Tes untuk hormon
  • Tes urin setelah ejakulasi
  • Tes untuk antibodi
  • Pemeriksaan jaringan testis
  • Pasien juga akan disarankan oleh dokter untuk melakukan hal-hal berikut untuk meningkatkan produksi sperma:
  • Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
  • Hentikan merokok
  • Berolahraga dengan teratur
  • Mengurangi berat badan jika Anda obesitas
  • Mengendalikan stres dengan bijak
  • Hindari penyakit menular seksual seperti chlamydia dan gonore dengan melakukan hubungan seksual dengan aman

Selain itu, sperma sangat rentan terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitarnya, seperti paparan panas yang berlebihan atau zat kimia beracun. Ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tingkat kesuburan, yaitu:

  • Jangan merokok
  • Mengurangi penggunaan minuman beralkohol
  • Sebelum mengambil obat tertentu, seperti antidepresan trisiklik, antagonis kalsium, dan suplemen penambah massa otot (steroid anabolik), konsultasikan dengan dokter Anda.
  • Jika Anda bekerja di lingkungan yang rentan terhadap paparan bahan kimia, pastikan Anda memakai alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan racun seperti pestisida dan timbal.
  • Menjaga berat badan ideal setiap saat
  • Berolahraga secara teratur selama 30 menit atau lebih setiap hari

 

Efek Samping dari Pemeriksaan Sperma

Pemeriksaan sperma biasanya tidak memiliki efek samping atau komplikasi karena dilakukan dengan aman. Dokter akan menunda pemeriksaan dan pengobatan luka jika ada luka atau ruam pada penis.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.