fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
makanan-anti-inflamasi.png
22/Sep/2025

Inflamasi atau peradangan adalah respons alami tubuh saat menghadapi infeksi maupun cedera. Namun, jika berlangsung terus-menerus dalam jangka panjang, inflamasi bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh, termasuk mengganggu sistem reproduksi.

Peradangan kronis dapat mengacaukan keseimbangan hormon, merusak jaringan tubuh, dan menurunkan fungsi organ reproduksi. Kondisi ini bisa memengaruhi peluang kehamilan, baik pada pria maupun wanita.

Beberapa nutrisi seperti antioksidan, asam lemak omega-3, serat, dan fitonutrien memiliki sifat antiinflamasi yang terbukti membantu tubuh melawan peradangan sekaligus memperbaiki kondisi kesehatan. Jika dikonsumsi secara rutin, makanan yang mengandung nutrisi tersebut dapat mendukung kesuburan.

 

Apa itu Makanan Anti-Infamasi

Makanan antiinflamasi adalah jenis makanan yang mengandung zat aktif untuk membantu tubuh mengurangi atau mencegah peradangan. Kandungan ini meliputi antioksidan yang melindungi sel dari radikal bebas, asam lemak omega-3 yang menekan inflamasi, serat yang menyehatkan sistem pencernaan, serta fitonutrien dari tumbuhan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Inflamasi kronis biasanya dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, kurang olahraga, stres, paparan racun lingkungan, hingga infeksi yang tidak tuntas. Dalam kaitannya dengan kesuburan, kondisi ini bisa memengaruhi hormon, kualitas sperma maupun sel telur, serta mengganggu kesiapan rahim dalam menerima kehamilan.

 

Manfaat Makanan Anti-Infamasi untuk Kesuburan

Mengonsumsi makanan antiinflamasi memberikan beberapa manfaat penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan:

  1. Menyeimbangkan hormon – peradangan kronis bisa merusak keseimbangan hormon penting seperti estrogen dan progesteron. Makanan antiinflamasi membantu menjaga kestabilan hormon ini agar fungsi reproduksi tetap optimal.
  2. Meningkatkan kualitas sperma – inflamasi dapat mengurangi pergerakan sperma dan merusak strukturnya. Nutrisi antioksidan dan omega-3 melindungi sperma dari kerusakan sehingga kualitasnya lebih baik.
  3. Menjaga kesehatan sel telur – sel telur sangat rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas. Makanan dengan sifat antiinflamasi membantu menjaga sel telur tetap sehat dan siap untuk proses pembuahan.
  4. Mengurangi risiko PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) – PCOS sering dikaitkan dengan inflamasi kronis. Dengan konsumsi makanan antiinflamasi, gejala PCOS dapat berkurang, siklus menstruasi menjadi lebih teratur, dan peluang hamil meningkat.
  5. Mendukung kesehatan rahim – endometrium yang sehat penting untuk implantasi embrio. Makanan antiinflamasi membantu menjaga kualitas lapisan rahim agar lebih siap menerima embrio.

 

Makanan Antiinflamasi dan Manfaatnya untuk Kesuburan

Beberapa contoh makanan antiinflamasi yang baik untuk mendukung kesuburan antara lain:

  • Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel yang kaya akan omega-3. Kandungan ini bermanfaat untuk mengurangi peradangan, memperbaiki fungsi hormon, serta meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi.
  • Buah-buahan beri seperti stroberi, blueberry, dan rasberi yang tinggi antioksidan. Buah ini membantu melindungi sel telur dan sperma dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Kacang dan biji-bijian seperti almond, kenari, chia, dan biji rami. Kandungan omega-3, vitamin E, dan seratnya dapat membantu menjaga keseimbangan hormon sekaligus menekan stres oksidatif.
  • Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli. Sayuran ini mengandung vitamin, folat, dan fitonutrien yang mendukung aliran darah, memperkuat hormon, dan menjaga kesehatan organ reproduksi.
  • Tomat yang kaya akan likopen. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan kuat untuk memperbaiki kualitas sperma dan menekan kerusakan oksidatif.
  • Kunyit dengan kandungan kurkumin yang memiliki sifat antiinflamasi alami. Kunyit membantu mengurangi peradangan tubuh dan mendukung kondisi ideal untuk ovulasi serta kesehatan rahim.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


kafein.png
20/Sep/2025

Banyak orang memulai harinya dengan secangkir kopi atau teh untuk menambah semangat. Kafein yang terkandung di dalamnya memang dapat membantu mengusir rasa kantuk dan meningkatkan fokus. Namun, ketika sedang berencana memiliki momongan, konsumsi kafein sebaiknya diperhatikan lebih serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam jumlah tinggi bisa berpengaruh pada kesehatan reproduksi, baik pada pria maupun wanita.

Konsumsi Kafein Bisa Ganggu Kesuburan?

  • Dampak pada pria
     Penelitian menemukan bahwa pria yang mengonsumsi kafein lebih dari 300 mg per hari cenderung memiliki peluang lebih kecil untuk membuat pasangannya hamil dibandingkan dengan yang mengonsumsi kurang dari 100 mg per hari.
  • Dampak pada wanita
     Kafein berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran dini dan juga dikaitkan dengan masalah kromosom pada embrio (aneuploidi). Wanita yang mengonsumsi kafein tinggi memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami keguguran dibandingkan dengan yang mengonsumsi sedikit kafein.
  • Batas aman
     Batas kafein yang masih dianggap aman untuk wanita yang sedang dalam program hamil adalah sekitar 200 mg per hari.

Tips Mengurangi Kafein untuk Kesuburan

Agar tubuh lebih siap menyambut kehamilan, berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsi kafein:

  1. Kurangi secara bertahap
     Jangan langsung berhenti total agar tubuh tidak mengalami efek samping seperti sakit kepala atau lelah berlebihan. Kurangi perlahan, misalnya dari dua gelas kopi menjadi satu gelas sehari.
  2. Cari pengganti minuman berkafein
     Ganti kopi atau teh berkafein dengan pilihan lain seperti teh herbal tanpa kafein, air lemon hangat, jus buah, atau air putih. Selain menyehatkan, minuman ini juga membantu menjaga hidrasi tubuh.
  3. Tambahkan susu ke dalam pilihan minuman
     Susu bisa menjadi alternatif yang baik karena menambah asupan kalsium dan protein. Pilih susu rendah lemak agar lebih sehat.
  4. Alihkan dengan aktivitas sehat
     Jika biasanya minum kopi untuk menambah semangat, cobalah menggantinya dengan olahraga ringan, jalan pagi, yoga, atau meditasi untuk mengurangi rasa lelah dan stres.

Pantau asupan harian
Biasakan membaca label minuman kemasan untuk memastikan kandungan kafein tidak melebihi batas. Konsistensi dalam menjaga konsumsi kafein akan membantu meningkatkan peluang keberhasilan program hamil.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


gaya-hidup-tak-sehat.png
19/Sep/2025

Kualitas sperma memegang peranan penting dalam proses reproduksi. Tidak hanya jumlahnya, tetapi juga kemampuan sperma untuk bergerak (motilitas), bentuknya (morfologi), serta kekuatannya dalam membuahi sel telur. Sayangnya, banyak pria tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari mereka bisa memengaruhi faktor-faktor tersebut. Sejumlah penelitian bahkan menunjukkan bahwa gaya hidup modern turut berkontribusi terhadap penurunan kualitas sperma di berbagai populasi pria di dunia.

Gaya Hidup yang Harus Dihindari Agar Sperma Tetap Sehat

  1. Pola makan tidak sehat – sering mengonsumsi daging olahan, fast food, makanan tinggi lemak trans, gula, atau bahan kimia tambahan bisa merusak kualitas sperma.
  2. Kurang tidur dan sering begadang – mengganggu produksi hormon testosteron yang penting untuk pembentukan sperma.
  3. Rokok, alkohol, dan narkoba – merusak DNA sperma, menurunkan jumlah serta kemampuan bergeraknya.
  4. Obesitas atau berat badan berlebih – meningkatkan ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada penurunan kesuburan.
  5. Paparan panas berlebih pada area testis – seperti memakai celana ketat, sering berendam air panas, atau meletakkan laptop di pangkuan terlalu lama.
  6. Paparan zat kimia berbahaya – termasuk pestisida, logam berat, atau BPA dari plastik yang dapat merusak struktur sperma.
  7. Stres berlebihan dan gaya hidup tidak seimbang – stres kronis, kurang olahraga, atau olahraga terlalu berat dapat mengganggu hormon reproduksi dan menurunkan kualitas sperma.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Kapan-Waktu-yang-Tepat-untuk-Mulai-Bayi-Tabung.png
17/Sep/2025

Memiliki buah hati adalah dambaan banyak pasangan. Namun, sekitar 10–15 persen pasangan menghadapi kesulitan untuk hamil secara alami. Salah satu metode medis yang dapat menjadi solusi adalah program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Melalui metode ini, sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium. Embrio yang terbentuk kemudian dipindahkan ke dalam rahim untuk berkembang menjadi kehamilan. Karena prosedurnya membutuhkan waktu, tenaga, biaya, serta kesiapan emosional, penting bagi pasangan untuk memahami kapan waktu yang tepat menjalani bayi tabung dan bagaimana alurnya.

 

Kapan Harus Mempertimbangkan Bayi Tabung?

Beberapa kondisi berikut bisa menjadi alasan pasangan mempertimbangkan program IVF:

  • Waktu tunggu
    Pasangan yang sudah menikah lebih dari satu tahun, berhubungan intim secara rutin, namun belum hamil bisa mulai mempertimbangkan program ini. Untuk wanita berusia 35 tahun ke atas, batas waktu biasanya lebih singkat, yakni enam bulan.
  • Faktor medis tertentu
    Bayi tabung bisa menjadi pilihan lebih cepat jika ditemukan masalah berikut:

    • Tuba falopi tersumbat.
    • Endometriosis sedang hingga berat.
    • PCOS yang tidak merespons pengobatan.
    • Gangguan sperma berat, misalnya jumlah sangat sedikit atau bentuk sperma abnormal.
    • Cadangan sel telur rendah.
    • Usia wanita ≥ 35 tahun.
    • Gagal inseminasi berulang.
    • Kombinasi masalah kesuburan pada pria maupun wanita.
  • Evaluasi awal
    Sebelum memutuskan IVF, pasangan biasanya menjalani pemeriksaan hormon, analisis sperma, dan USG untuk memastikan diagnosis serta menentukan metode yang tepat.

 

Tahapan Program Bayi Tabung

Secara umum, prosedur IVF terdiri dari tiga tahap besar:

  1. Pra-IVF
    Pasangan menjalani pemeriksaan medis menyeluruh, baik kondisi umum maupun organ reproduksi. Selain itu, dokter juga menilai kesiapan psikologis serta waktu yang harus disiapkan.
  2. Proses IVF
    • Stimulasi ovarium: obat hormon diberikan untuk merangsang indung telur menghasilkan banyak sel telur matang.
    • Pengambilan sel telur dan pembuahan: telur diambil dengan prosedur khusus, kemudian dipertemukan dengan sperma di laboratorium. Embrio yang terbentuk dipantau selama 3–5 hari.
    • Transfer embrio: embrio terbaik dipindahkan ke rahim menggunakan kateter tipis. Setelah itu, dibutuhkan waktu sekitar dua minggu sebelum tes kehamilan dilakukan.
  3. Evaluasi
    Setelah transfer embrio, dokter memantau perkembangan embrio di dalam rahim. Total proses umumnya memakan waktu sekitar 3 minggu.

 

Berapa Banyak Embrio yang Ditanam?

Jumlah embrio yang ditransfer bervariasi, umumnya 2–3 embrio untuk wanita yang masih muda dengan kondisi baik. Pada usia lebih lanjut atau cadangan sel telur yang rendah, jumlah embrio bisa lebih banyak. Namun, keputusan ini selalu mempertimbangkan risiko kehamilan kembar.

 

Peluang Keberhasilan

Keberhasilan bayi tabung tidak bisa dijamin. Faktor usia menjadi penentu utama:

  • Wanita muda dengan kualitas telur baik memiliki peluang keberhasilan hingga lebih dari 50 persen.
  • Pada usia 40 tahun ke atas, peluang menurun menjadi sekitar 15–25 persen.

Selain itu, kualitas sperma, kondisi rahim, serta penyebab infertilitas juga berpengaruh.

 

Hal yang Perlu Dihindari

Agar program berjalan optimal, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan:

  • Ibu disarankan banyak istirahat menjelang pengambilan telur.
  • Aktivitas fisik ringan seperti jalan santai masih diperbolehkan, namun hindari olahraga berat.
  • Setelah penyuntikan dan menjelang transfer embrio, kondisi tubuh sebaiknya dijaga agar tidak stres atau kelelahan.

 

Biaya Program

Di Indonesia, biaya program bayi tabung berkisar antara Rp 50–70 juta. Biaya ini bisa berbeda tergantung usia ibu, jumlah obat hormon yang diperlukan, dan jenis obat yang digunakan.

 

Program bayi tabung memberikan harapan baru bagi pasangan yang sulit memperoleh keturunan secara alami. Meski peluang keberhasilannya cukup tinggi, program ini tetap memiliki risiko, membutuhkan kesiapan fisik, mental, serta biaya yang tidak sedikit. Konsultasi dengan dokter spesialis fertilitas menjadi langkah awal yang penting sebelum memutuskan menjalani prosedur ini.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


hypospermia.png
16/Sep/2025

Hypospermia adalah kondisi medis di mana volume air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi lebih rendah dari batas normal, yaitu kurang dari 1,5 mililiter. Walaupun terlihat sepele, jumlah cairan mani sangat penting karena berfungsi sebagai media bagi sperma untuk bergerak menuju sel telur. Jika volumenya terlalu sedikit, proses pembuahan bisa terhambat. Kondisi ini tidak selalu berarti infertilitas, tetapi dapat menurunkan peluang kehamilan, terutama bila diiringi masalah lain seperti kualitas sperma yang rendah.

 

Pengenalan Hypospermia dan Hubungannya dengan Kesuburan

Kesuburan pria tidak hanya ditentukan dari jumlah sperma, tetapi juga volume cairan mani yang dikeluarkan. Cairan mani berfungsi melindungi sperma, memberi nutrisi, serta membantu sperma bergerak ke arah sel telur. Ketika volume mani berkurang, perjalanan sperma bisa menjadi lebih sulit, dan jumlah sperma yang mencapai sel telur berkurang. Itulah sebabnya hypospermia bisa menjadi salah satu faktor penghambat kehamilan. Namun, penting untuk dipahami bahwa rendahnya volume air mani tidak selalu berarti sperma juga rendah, sehingga pemeriksaan lebih lanjut tetap diperlukan.

 

Perbedaan Hypospermia dan Oligospermia

Hypospermia dan oligospermia sering disalahartikan sama, padahal keduanya berbeda. Hypospermia adalah kondisi ketika volume cairan mani yang keluar saat ejakulasi terlalu sedikit, yaitu kurang dari 1,5 ml. Sementara itu, oligospermia adalah kondisi ketika jumlah sperma di dalam air mani sangat sedikit, meskipun volume cairan yang keluar bisa saja normal.

Seorang pria bisa mengalami salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus. Jika hanya hypospermia, jumlah sperma mungkin masih cukup, hanya saja media yang membawa sperma lebih terbatas. Sebaliknya, pada oligospermia, volume cairan bisa normal tetapi sperma terlalu sedikit. Bila keduanya terjadi bersamaan, risiko infertilitas akan semakin tinggi.

 

Faktor Penyebab Hypospermia

Ada banyak hal yang dapat memicu hypospermia, baik dari gaya hidup, kondisi medis, maupun faktor lingkungan. Beberapa di antaranya:

  1. Stres berlebihan – Tekanan psikologis yang berat dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, terutama testosteron.
  2. Ketidakseimbangan hormon – Rendahnya kadar testosteron, gangguan kelenjar pituitari, atau masalah pada hormon FSH dan LH bisa menurunkan produksi sperma dan cairan mani.
  3. Dehidrasi – Cairan mani sebagian besar terdiri dari air. Kurangnya cairan tubuh dapat mengurangi volumenya.
  4. Gangguan organ reproduksi – Infeksi pada prostat, vesikula seminalis, atau saluran ejakulasi bisa menurunkan produksi semen.
  5. Trauma atau cedera – Benturan atau operasi pada area panggul dan genital bisa merusak jaringan penghasil cairan mani.
  6. Gaya hidup tidak sehat – Merokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat terlarang, obesitas, pola makan buruk, serta paparan panas berlebihan (seperti sauna atau laptop di pangkuan).
  7. Penyakit kronis – Diabetes, hipertensi, obesitas, atau gangguan tiroid dapat mengganggu metabolisme dan hormon sehingga memengaruhi volume semen.

 

Gejala dan Tanda-Tanda Hypospermia

Gejala utama hypospermia biasanya terlihat dari perubahan saat ejakulasi, tetapi tanda-tanda lain juga dapat muncul:

  1. Volume air mani sedikit – Volume mani terlihat lebih sedikit dari biasanya, kadang hanya berupa cairan tipis atau tetesan.
  2. Kesulitan memperoleh keturunan – Pasangan sulit hamil meskipun sudah mencoba dalam waktu lama.
  3. Perubahan konsistensi atau warna air mani – Bisa lebih encer, terlalu kental, atau berubah warna jika ada infeksi.
  4. Sensasi ejakulasi tidak normal – Orgasme terasa kurang kuat atau berbeda dari biasanya.
  5. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan – Ejakulasi bisa disertai nyeri pada penis, testis, atau perineum bila ada infeksi atau gangguan prostat.
  6. Gejala lain terkait penyebab dasar – Penurunan libido, kelelahan, perubahan massa otot, atau gejala penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes.

 

Pengobatan dan Penanganan Hypospermia

Penanganan hypospermia tergantung dari penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Perubahan gaya hidup: berhenti merokok, hindari alkohol, jaga berat badan, batasi paparan panas pada area testis.
  • Nutrisi seimbang: konsumsi makanan kaya antioksidan, zinc, buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
  • Olahraga rutin: aktivitas fisik sedang membantu menjaga kesehatan reproduksi.
  • Konsultasi medis: pemeriksaan hormon, prostat, infeksi, dan kelainan anatomi oleh dokter spesialis.
  • Terapi hormon: bila penyebabnya ketidakseimbangan hormon.
  • Prosedur medis/operasi: jika terdapat sumbatan atau gangguan struktural.

 

Kesehatan Sperma untuk Program Hamil

Dalam program hamil, bukan hanya jumlah sperma yang penting, tetapi juga kualitasnya. Faktor yang berpengaruh meliputi jumlah sperma per mililiter, bentuk sperma (morfologi), kemampuan bergerak (motilitas), serta daya tahannya. Kombinasi kualitas sperma yang baik dan volume air mani yang cukup akan meningkatkan peluang kehamilan secara alami.

 

Pengaruh Jumlah Sperma terhadap Keberhasilan IVF

Pada program bayi tabung (IVF), jumlah dan kualitas sperma sangat berpengaruh. Jika sperma sehat dan jumlahnya cukup, peluang kehamilan akan lebih besar. Bila jumlah sperma sangat sedikit atau kualitasnya buruk, dokter biasanya menggunakan teknik ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection), yaitu penyuntikan satu sperma langsung ke dalam sel telur. Dengan cara ini, meskipun volume air mani rendah, peluang kehamilan tetap ada.

 

Konsultasi Medis: Pentingnya Pemeriksaan Dini

Jika dalam waktu lebih dari satu tahun pasangan belum juga hamil, terutama bila disertai gejala hypospermia, sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi atau urologi. Pemeriksaan medis biasanya meliputi analisis sperma, tes hormon, serta pemeriksaan organ reproduksi. Semakin cepat penyebab diketahui, semakin besar peluang memperbaiki kondisi dan meningkatkan keberhasilan program hamil.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


kehamilan-kembar.png
15/Sep/2025

Program bayi tabung (IVF) memungkinkan sel telur dan sperma difertilisasi di luar tubuh, dan embrio hasilnya ditanam ke rahim. Kehamilan kembar bisa terjadi melalui IVF, terutama bila lebih dari satu embrio ditransfer. Tetapi keberhasilan untuk hamil kembar bukanlah sesuatu yang bisa dijamin, karena banyak faktor yang memengaruhi.

 

Peluang Keberhasilan Hamil Kembar dengan Program Tabung

  1. Secara Umum
    • Kehamilan kembar lewat IVF bisa terjadi bila lebih dari satu embrio ditransfer.
    • Angka keberhasilan bervariasi tergantung usia ibu, kualitas embrio, serta kebijakan klinik.
    • Rata-rata peluang kembar lewat IVF sekitar 20–30% bila dua embrio ditransfer. Jika hanya satu embrio ditransfer, peluang kembar jauh lebih kecil (sekitar 1–3%, biasanya kembar identik).
  2. Berdasarkan Usia Ibu
    • < 35 tahun: peluang kembar lebih tinggi karena embrio lebih sehat; angka kembar bisa mendekati 30% bila dua embrio ditanam.
    • 35–40 tahun: peluang kembar menurun, karena kualitas sel telur juga menurun; kisarannya 15–20% bila transfer dua embrio.
    • > 40 tahun: peluang jauh lebih kecil, baik untuk hamil maupun hamil kembar.
  3. Berdasarkan Jumlah Embrio
    • Single Embryo Transfer (SET): hanya 1–3% kemungkinan kembar, dan itu biasanya kembar identik.
    • Double Embryo Transfer (DET): bisa 20–30% kemungkinan kembar fraternal (dua embrio menempel).
    • Lebih dari 2 embrio (jarang dilakukan karena risiko tinggi): peluang kembar lebih besar, tapi risiko komplikasi juga meningkat.
  4. Faktor Tambahan
    • Kualitas embrio: embrio yang mencapai tahap blastokista (hari ke-5/6) memiliki peluang implantasi lebih baik. Jika lebih dari satu blastokista ditransfer, peluang kembar meningkat.
    • Riwayat IVF sebelumnya: pasien dengan percobaan IVF yang gagal sebelumnya mungkin lebih cenderung mentransfer lebih dari satu embrio untuk meningkatkan peluang, sehingga kemungkinan kembar juga meningkat.
    • Kebijakan klinik & regulasi: di banyak negara, aturan membatasi transfer lebih dari satu embrio untuk menekan risiko komplikasi kembar. Misalnya, di Inggris hanya sekitar 6% kelahiran IVF yang berakhir kembar.

  

Prosedur Hamil Kembar dari Program Tabung

Untuk memahami kenapa kehamilan kembar bisa terjadi lewat IVF, berikut langkah-langkah (prosedur) dalam IVF dan bagaimana tiap langkah bisa memengaruhi peluang untuk hamil kembar.

  1.     Persiapan & Evaluasi Awal

o Pemeriksaan hormon (FSH, LH, estradiol, AMH) untuk menilai cadangan ovarium (ovarian reserve).

o USG awal untuk melihat jumlah folikel antral di ovarium. Ini membantu merencanakan stimulasi.

o Pemeriksaan kesehatan umum: rahim, tuba falopi, infeksi, kondisi medis pendukung.

  1.     Stimulasi Ovarium (Ovulation Induction / Ovarian Stimulation)

o Pemberian obat hormon seperti FSH dan/atau LH untuk merangsang ovarium menghasilkan banyak folikel (telur) matang.

o Pemantauan reguler: pemeriksaan ultrasonografi (USG vaginal) untuk melihat pertumbuhan folikel, dan pemeriksaan darah untuk kadar hormon (misalnya estradiol).

o Tujuannya adalah mendapat cukup banyak sel telur matang agar ada peluang tinggi fertilisasi & embrio bagus. Lebih banyak embrio → lebih banyak kemungkinan hanya sebagian atau semuanya ditransfer, bisa menghasilkan kembar jika lebih dari satu ditanam.

  1.     Pemicu Ovulasi / Maturation Trigger

o Setelah folikel mencapai ukuran/kematangan tertentu (umumnya 18-20 mm), diberikan suntikan pemicu (trigger), misalnya hCG, agar sel telur benar-benar matang dan siap diambil.

o Waktu antara suntikan trigger dan pengambilan telur (egg retrieval) biasanya 34-36 jam.

 

  1.     Pengambilan Telur (Egg Retrieval / Oocyte Pick Up, OPU)

o Prosedur kecil (minor surgical procedure) yang memakai panduan USG transvagina untuk mengambil telur dari folikel ovarium.

o Biasanya dilakukan di fasilitas klinik/poliklinik fertilitas dan bisa dengan sedasi ringan.

  1.     Pengambilan Sperma & Fertilisasi

o Sperma diambil dari pasangan (atau donor jika diperlukan). Bisa dikumpulkan langsung atau menggunakan teknik khusus jika ada gangguan sperma.

o Telur dan sperma digabung di laboratorium dalam medium kultur (inseminasi konvensional) atau dengan ICSI (inject satu sperma langsung ke dalam telur) jika diperlukan.

  1.     Kultur Embrio

o Embrio dikultur selama beberapa hari, seringnya 2-3 hari (stadium awal) atau hingga hari ke-5/6 sampai blastokista.

o Selama kultur, kualitas embrio dinilai (jumlah sel, tingkat pembelahan, morfologi, mungkin juga screening genetik jika tersedia). Embrio terbaik yang diseleksi.

  1.     Transfer Embrio

o Dokter memutuskan berapa banyak embrio yang akan ditransfer ke rahim. Ini adalah momen kunci terkait peluang kembar:

‒ Jika dua atau lebih embrio ditransfer → peluang fraternal (tak identik) kembar atau multipel lebih tinggi.

‒ Jika satu embrio (SET/elective single embryo transfer) → risikonya kembar fraternal turun drastis; hanya ada kemungkinan kembar identik jika embrio membelah setelah transfer.

o Transfer dilakukan dengan kateter tipis yang dimasukkan melalui serviks ke dalam rahim, biasanya dengan bantuan USG untuk panduan.

  1.     Dukungan Luteal dan Pemantauan Kehamilan

o Setelah transfer, diberikan hormon seperti progesteron untuk mempersiapkan dan menjaga lapisan rahim agar embrio dapat tertanam dengan baik.

o Pemantauan secara berkala: tes darah (β-hCG), USG untuk melihat implantasi dan perkembangan embrio, serta identifikasi apakah kehamilan kembar atau satu.

  1.     Pengaturan & Evaluasi Risiko

o Menimbang kesehatan ibu, usia, kondisi rahim, potensi risiko kehamilan ganda: prematuritas, beban kehamilan pada ibu, komplikasi medis.

o Klinik sering merekomendasikan membatasi jumlah embrio ditransfer untuk menjaga risiko.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Tips-Menjaga-Tubuh-yang-Sehat-Sebelum-Kehamilan.png
13/Sep/2025

Kehamilan adalah fase penting dalam hidup yang memerlukan persiapan fisik dan mental. Memulai kehamilan dengan tubuh sehat tidak hanya memperbesar peluang hamil, tetapi juga membantu janin berkembang optimal. Agar lebih siap, berikut informasi penting serta tips menjaga tubuh sehat sebelum kehamilan.

 

Tips-tips Tubuh Sehat Sebelum Kehamilan

  1. Penuhi Nutrisi yang Tepat
    Nutrisi adalah fondasi utama sebelum hamil. Konsumsi makanan bergizi seimbang akan membantu tubuh membangun cadangan energi dan menciptakan lingkungan sehat bagi janin.

    • Pilih makanan sehat: buah, sayuran hijau, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan susu.
    • Batasi makanan cepat saji, gula berlebih, serta lemak jenuh.
    • Kurangi kafein hingga <200 miligram per hari.
    • Waspadai ikan dengan kadar merkuri tinggi (tuna sirip kuning, todak, makarel raja).
  2. Berhenti Menggunakan Alat Kontrasepsi
     Tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri setelah berhenti memakai kontrasepsi.

    • Kontrasepsi hormonal: biasanya butuh beberapa minggu untuk ovulasi kembali.
    • Suntikan progestin: bisa memakan waktu lebih lama sebelum siklus kembali normal.
  3. Olahraga yang Cukup dan Teratur
     Aktivitas fisik teratur akan meningkatkan stamina dan membantu tubuh menghadapi perubahan kehamilan.

    • Lakukan olahraga ringan–sedang (jalan cepat, yoga, berenang) 30 menit per hari, minimal 5 kali seminggu.
    • Fokus pada latihan yang meningkatkan kebugaran jantung, kekuatan otot, dan fleksibilitas tubuh.
  4. Menjaga Berat Badan Ideal
     Berat badan yang tidak ideal dapat memengaruhi kesuburan dan meningkatkan risiko komplikasi.

    • Berat berlebih (obesitas) → berisiko diabetes gestasional & hipertensi.
    • Berat terlalu rendah → tubuh kekurangan nutrisi penting.
    • Targetkan IMT normal untuk orang Asia: 18,5 – 22,9.
  5. Konsumsi Vitamin Prenatal
     Vitamin tambahan sangat penting untuk mendukung kesehatan calon ibu dan janin.

    • Asam folat 400 mg: mencegah cacat tabung saraf.
    • Zat besi: mendukung produksi darah.
    • Vitamin D & kalsium: menjaga kesehatan tulang dan daya tahan tubuh.
    • Hindari konsumsi vitamin A, D, E, K dalam dosis tinggi karena bisa berisiko pada janin.
  6. Hindari Stres
     Kondisi mental yang stabil berperan besar dalam kesuburan. Stres berlebih bisa mengacaukan siklus menstruasi dan ovulasi.

    • Cobalah meditasi, yoga, atau teknik pernapasan.
    • Nikmati hobi atau aktivitas menyenangkan.
    • Bangun komunikasi terbuka dengan pasangan.
    • Jika perlu, konsultasikan dengan tenaga profesional.
  7. Berkonsultasi dengan Dokter
     Pemeriksaan kesehatan pra-kehamilan adalah langkah penting untuk memastikan tubuh siap menyambut kehamilan. Banyak calon orang tua yang melewatkan tahap ini, padahal konsultasi dengan dokter dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini serta memberikan arahan sesuai kondisi masing-masing. Beberapa hal yang biasanya dilakukan:

    • Pemeriksaan riwayat kesehatan → mencakup penyakit pribadi maupun keluarga, seperti diabetes, hipertensi, jantung, atau masalah reproduksi.
    • Pemeriksaan fisik umum → mengukur tekanan darah, berat badan, tinggi badan, serta kondisi kesehatan menyeluruh.
    • Pemeriksaan organ reproduksi → misalnya USG transvaginal untuk melihat rahim, indung telur, dan mendeteksi kelainan seperti kista atau miom.
    • Tes laboratorium → meliputi pemeriksaan darah, kadar gula, hemoglobin, fungsi hati, fungsi ginjal, hingga status imunisasi (rubella, hepatitis B, toksoplasma).
    • Pemeriksaan kesehatan pasangan → analisis kualitas sperma dan kesehatan umum calon ayah.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Faktor-–-Faktor-yang-Memengaruhi-Penempelan-Embrio.png
12/Sep/2025

Kehamilan tidak hanya bergantung pada pertemuan sperma dan sel telur. Setelah pembuahan terjadi, embrio harus melalui tahap penting yang disebut implantasi, yaitu proses penempelan embrio ke dinding rahim (endometrium). Tahap ini menjadi kunci awal terbentuknya kehamilan. Tanpa implantasi yang berhasil, embrio tidak bisa berkembang meskipun kualitas sel telur dan sperma baik.

Penelitian menunjukkan bahwa bahkan pada pasangan subur, kemungkinan kehamilan alami per siklus hanya sekitar 30%. Hal ini menandakan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan implantasi embrio, baik dari sisi embrio, rahim, maupun kondisi tubuh secara keseluruhan.

Faktor yang Memengaruhi Penempelan Embrio

  1. Kualitas Embrio

Kualitas embrio sangat menentukan apakah embrio mampu bertahan dan menempel dengan baik. Embrio yang sehat biasanya memiliki jumlah kromosom normal (euploid) sehingga dapat berkembang stabil. Sebaliknya, embrio dengan kelainan kromosom (aneuploidi) cenderung gagal menempel atau menyebabkan keguguran dini. Usia ibu juga memengaruhi kualitas sel telur, karena semakin bertambah usia, risiko kelainan kromosom meningkat.

Tips :

  • Jika menjalani program bayi tabung (IVF), pilih embrio dengan kualitas terbaik berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
  • Pertimbangkan pemeriksaan genetik pra-implantasi (PGT) untuk memastikan embrio bebas dari kelainan kromosom.
  • Menjaga gaya hidup sehat sebelum program hamil dapat meningkatkan kualitas sel telur maupun sperma.

 

  1. Kondisi Rahim dan Endometrium

Rahim berfungsi sebagai “lahan” tempat embrio menanamkan dirinya. Endometrium yang terlalu tipis atau tidak reseptif akan menyulitkan embrio menempel. Ada periode khusus dalam siklus yang disebut window of implantation, di mana lapisan rahim paling siap menerima embrio. Gangguan seperti polip, fibroid, peradangan, atau kelainan bentuk rahim juga dapat menghambat implantasi.

Tips :

  • Lakukan pemeriksaan USG transvaginal atau histeroskopi untuk mengevaluasi kondisi rahim.
  • Segera tangani bila terdapat polip, fibroid, atau infeksi rahim.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai terapi hormon atau obat tertentu untuk meningkatkan ketebalan endometrium sebelum transfer embrio.

 

  1. Perubahan Hormon

Hormon progesteron sangat berperan dalam menebalkan endometrium dan menjaga stabilitas rahim. Jika kadarnya tidak seimbang, embrio sulit menempel meski dalam kondisi baik. Setelah implantasi berhasil, hormon hCG akan diproduksi untuk menandai kehamilan. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan gagalnya proses ini.

Tips praktis:

  • Pantau kadar hormon, terutama progesteron, menjelang transfer embrio.
  • Konsumsi obat atau suplemen hormon sesuai rekomendasi dokter untuk mendukung fase luteal.
  • Jaga pola hidup sehat agar keseimbangan hormon tidak terganggu oleh stres, kurang tidur, atau pola makan buruk.

 

  1. Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem imun ibu harus bisa menerima embrio meski membawa gen dari ayah. Dalam kondisi normal, tubuh menciptakan toleransi imun agar embrio tidak dianggap benda asing. Namun gangguan autoimun atau peradangan kronis dapat mengganggu proses implantasi.

Tips praktis:

  • Lakukan pemeriksaan imunologi bila mengalami kegagalan implantasi berulang.
  • Tangani penyakit autoimun atau infeksi yang bisa mengganggu keseimbangan imun sebelum merencanakan kehamilan.
  • Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan kelola stres untuk mendukung kekebalan tubuh tetap seimbang.

 

  1. Gaya Hidup dan Faktor yang Bisa Dikendalikan

Selain faktor biologis, gaya hidup juga berperan besar. Kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, obesitas, kurang tidur, serta stres berlebihan dapat menurunkan peluang implantasi. Sebaliknya, pola hidup sehat akan memperbesar kesempatan keberhasilan.

Tips:

  • Hindari rokok dan alkohol sebelum serta selama program hamil.
  • Terapkan pola makan seimbang dengan nutrisi kaya protein, serat, dan vitamin penting.
  • Jaga berat badan ideal dengan olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga.
  • Tidur cukup 7–8 jam per hari untuk menjaga hormon tetap stabil.
  • Latih relaksasi, meditasi, atau konseling bila mengalami stres berat.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


alat-kotrasepsi.png
10/Sep/2025

Banyak pasangan di dunia menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur kehamilan. Menurut data WHO, lebih dari 60% perempuan usia reproduksi menggunakan metode kontrasepsi modern. Fakta menariknya, beberapa alat kontrasepsi seperti IUD tembaga bisa bertahan hingga 10 tahun tanpa perlu diganti, sementara implan mampu melindungi hingga 3 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kontrasepsi bukan sekadar pilihan praktis, tetapi juga inovasi penting dalam menjaga kesehatan reproduksi.

 

Apa Itu Alat Kontrasepsi

Alat kontrasepsi adalah segala bentuk metode, baik berupa obat, alat, maupun tindakan medis, yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi bekerja dengan berbagai cara, seperti mencegah pelepasan sel telur, menghalangi sperma masuk ke rahim, atau membunuh sperma sebelum bertemu sel telur. Intinya, kontrasepsi memberi kendali penuh bagi pasangan untuk merencanakan kehamilan sesuai kebutuhan, kesehatan, dan kesiapan mereka.

 

Kapan Alat Kontrasepsi Digunakan

Alat kontrasepsi digunakan dalam berbagai kondisi:

  • Saat pasangan belum siap memiliki anak, baik karena alasan ekonomi, karier, maupun kesiapan mental.
  • Untuk mengatur jarak kehamilan agar kesehatan ibu tetap terjaga, sekaligus memberikan waktu yang cukup dalam mengasuh anak sebelumnya.
  • Ketika ada kondisi medis tertentu pada ibu, misalnya risiko kehamilan berbahaya akibat penyakit kronis atau usia yang terlalu muda/tua.
  • Saat pasangan ingin melindungi diri dari penularan penyakit menular seksual, khususnya dengan penggunaan kondom.

 

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

  1. Kontrasepsi alami – seperti metode kalender atau senggama terputus, digunakan tanpa obat atau alat medis.
  2. Pil KB – pil yang mengandung hormon untuk mencegah ovulasi dan mengatur siklus menstruasi.
  3. Kondom pria – selubung tipis yang dipakai di penis, mencegah sperma masuk sekaligus melindungi dari penyakit menular seksual.
  4. Suntik KB – suntikan hormon yang diberikan 1–3 bulan sekali untuk mencegah kehamilan.
  5. Implan (susuk KB) – batang kecil yang ditanam di bawah kulit lengan dan bekerja hingga 3 tahun.
  6. IUD (spiral) – alat berbentuk T yang dipasang dalam rahim, efektif mencegah kehamilan jangka panjang.
  7. Kondom wanita – selubung plastik tipis yang dipasang di dalam vagina untuk menahan sperma.
  8. Spermisida – zat kimia berbentuk krim atau gel yang dimasukkan ke vagina untuk membunuh sperma.
  9. Diafragma – cawan karet tipis yang menutup leher rahim agar sperma tidak masuk.
  10. Cervical cap – alat kecil mirip diafragma yang menutupi leher rahim.
  11. Koyo (patch KB) – plester yang ditempel di kulit untuk melepas hormon pencegah ovulasi.
  12. Cincin vagina (NuvaRing) – cincin elastis yang dipasang di vagina dan mengeluarkan hormon selama satu bulan.
  13. Sterilisasi (KB permanen) – tindakan medis permanen, seperti vasektomi pada pria dan tubektomi pada wanita.

 

Manfaat Menggunakan Alat Kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi membawa banyak manfaat, antara lain:

  • Mencegah kehamilan tidak direncanakan. Hal ini penting agar pasangan dapat mempersiapkan diri secara mental, emosional, dan finansial.
  • Mengatur jarak kelahiran. Ibu dapat memulihkan kondisi fisik setelah melahirkan sebelum hamil kembali, sehingga kesehatan ibu dan anak lebih optimal.
  • Perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Alat kontrasepsi seperti kondom sangat efektif mencegah penularan HIV, gonore, dan infeksi menular lainnya.
  • Manfaat medis tambahan. Beberapa kontrasepsi hormonal dapat membantu mengatur siklus menstruasi, mengurangi nyeri haid, dan menurunkan risiko kanker rahim maupun ovarium.
  • Meningkatkan kualitas hidup. Dengan perencanaan keluarga yang baik, pasangan bisa lebih fokus pada pendidikan, karier, maupun kesejahteraan keluarga.

 

Studi tentang Alat Kontrasepsi

Sejumlah studi menunjukkan bahwa kontrasepsi hormonal selain efektif menunda kehamilan juga bermanfaat untuk kesehatan. Sebagai contoh, penelitian medis menemukan bahwa penggunaan pil KB dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium hingga 50% jika digunakan secara teratur. Studi WHO juga menegaskan bahwa kontrasepsi modern berperan besar dalam menurunkan angka kehamilan berisiko tinggi yang bisa mengancam nyawa ibu.

 

Rekomendasi Alat Kontrasepsi: Pil KB

Pil KB merupakan salah satu metode yang paling populer di dunia. Pil ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur dan menebalkan lendir serviks agar sperma sulit masuk. Kelebihannya, pil KB cukup efektif (hingga 99% jika diminum dengan benar), membantu siklus menstruasi lebih teratur, serta mengurangi kram haid.

Namun, pil KB harus dikonsumsi secara disiplin setiap hari pada waktu yang sama. Selain itu, pil KB tidak melindungi dari penyakit menular seksual. Sebelum menggunakan pil KB, penting untuk berkonsultasi dengan dokter karena pil ini tidak dianjurkan bagi wanita dengan riwayat hipertensi, kanker payudara, atau gangguan hati.

 

Siapa yang Harus Menggunakan Alat Kontrasepsi

Tidak semua orang wajib menggunakan kontrasepsi, tetapi ada beberapa kelompok yang sangat disarankan untuk mempertimbangkannya:

  • Pasangan yang belum siap memiliki anak karena alasan finansial, karier, atau kesehatan.
  • Wanita yang memiliki risiko kehamilan berbahaya, misalnya dengan riwayat penyakit kronis.
  • Pasangan yang ingin menunda kehamilan untuk mengatur jarak antar anak.
  • Individu yang juga ingin melindungi diri dari penyakit menular seksual, khususnya dengan penggunaan kondom.

Dengan kata lain, kontrasepsi tidak hanya untuk menunda kehamilan, tetapi juga bagian dari perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.

 

Efek Samping Alat Kontrasepsi

Setiap metode kontrasepsi memiliki efek samping yang berbeda-beda:

  • Kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implan, patch, cincin, IUD hormon): bisa menyebabkan mual, sakit kepala, perubahan mood, berat badan naik, atau flek di luar siklus haid.
  • IUD tembaga: sering menyebabkan haid lebih banyak atau nyeri di awal pemasangan.
  • Kondom: dapat menimbulkan alergi lateks atau risiko robek jika tidak digunakan dengan benar.
  • Metode alami: tingkat kegagalannya cukup tinggi, apalagi jika tidak dilakukan dengan disiplin.
  • Sterilisasi: efek permanen, sehingga tidak bisa dikembalikan jika di kemudian hari pasangan ingin punya anak lagi.

 

Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

Memilih kontrasepsi bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kecocokan dengan kondisi tubuh. Ada beberapa hal yang perlu dipahami:

  1. Efektivitas. Pilih kontrasepsi sesuai kebutuhan, apakah hanya untuk sementara (pil, kondom), jangka menengah (suntik, implan), atau permanen (sterilisasi).
  2. Kondisi kesehatan. Konsultasikan dengan tenaga medis, terutama jika memiliki riwayat hipertensi, migrain, kanker, atau gangguan hormon.
  3. Perlindungan tambahan. Jika juga ingin mencegah PMS, pilih metode seperti kondom.
  4. Kenyamanan penggunaan. Apakah lebih suka metode harian, bulanan, tahunan, atau sekali seumur hidup.
  5. Ketersediaan. Pastikan alat kontrasepsi mudah diperoleh di fasilitas kesehatan atau apotek terdekat.

Dengan memahami faktor-faktor ini, pembaca bisa memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan gaya hidup dan kesehatannya.

 

Di Mana Mendapatkan Alat Kontrasepsi

Alat kontrasepsi bisa diperoleh di berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik KB, rumah sakit, maupun apotek. Untuk metode tertentu seperti implan, IUD, atau sterilisasi, pemasangan harus dilakukan oleh tenaga medis profesional seperti dokter atau bidan. Kini, layanan kesehatan online juga mempermudah konsultasi dan pemesanan kontrasepsi, sehingga akses menjadi semakin mudah.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


stress.png
09/Sep/2025

Stres sering kali dianggap sebagai bagian normal dari kehidupan sehari-hari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dampaknya tidak bisa diremehkan. Selain mengganggu kondisi psikologis, stres juga bisa memengaruhi fungsi reproduksi melalui perubahan hormon. Fakta ini membuat kita sadar bahwa kesehatan mental dan fisik tidak bisa dipisahkan.

Stres muncul ketika tubuh menghadapi tekanan, baik dari pekerjaan, hubungan sosial, maupun masalah pribadi. Saat stres terjadi, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dan CRH. Kedua hormon ini mengganggu keseimbangan sumbu hipotalamus–hipofisis–gonad, yaitu jalur utama yang mengatur hormon reproduksi. Jika jalur ini tidak seimbang, maka produksi estrogen, progesteron, maupun testosteron dapat terganggu.

Ketahui Ciri-Cirinya

Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa stres mulai memengaruhi hormon reproduksi:

  • Siklus menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan berhenti sama sekali.
  • Nyeri menstruasi terasa lebih berat dari biasanya.
  • Perubahan suasana hati dan rasa lelah berlebihan.
  • Sulit terjadi ovulasi sehingga peluang hamil menurun.
  • Pada pria, stres bisa menurunkan testosteron, gairah seksual, serta kualitas sperma.

Lanjutan Dampak Stres

Gangguan hormon akibat stres tidak berhenti pada perubahan siklus haid. Penelitian dari GREM Journal mengungkapkan bahwa stres juga bisa:

  • Menghambat perkembangan folikel di ovarium.
  • Menipiskan lapisan endometrium, sehingga embrio sulit menempel.
  • Menurunkan kualitas sel telur, yang berpengaruh pada peluang kehamilan.

Kata Ahli

Ahli kesehatan reproduksi yang dimuat dalam GREM Journal menegaskan bahwa tubuh cenderung memprioritaskan energi untuk bertahan hidup saat stres, bukan untuk reproduksi. Hal ini menjelaskan mengapa perempuan dengan stres berkepanjangan lebih rentan mengalami infertilitas, dan pria juga bisa mengalami penurunan kualitas sperma.

 

Tips Agar Tidak Sering Stres

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, penting melakukan manajemen stres. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

  • Tidur cukup 7–8 jam setiap malam.
  • Melakukan olahraga ringan atau yoga untuk meredakan ketegangan.
  • Mengatur pola makan sehat dengan memperbanyak buah dan sayur.
  • Mengurangi konsumsi kafein serta alkohol.
  • Menyediakan waktu untuk hobi atau kegiatan menyenangkan.
  • Berbagi cerita dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional bila diperlukan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.