Sel telur wanita hanya dibuat saat kandungan masih hidup. Jumlahnya akan berkurang seiring bertambahnya usia. Apakah Bunda tahu bahwa jumlah sel telur akan berkurang setiap bulan? Sel telur wanita hanya diproduksi sekali sejak di dalam kandungan, berbeda dengan sperma yang selalu diproduksi setiap tiga bulan. Ketika seorang bayi perempuan lahir, sel telurnya tidak dapat diproduksi atau ditambah lagi; jumlah sel telur ini dapat berkisar antara satu juta dan dua juta.
Ada Berapa Jumlah Sel Telur Normal Itu?
Pada dasarnya, tidak ada jumlah sel telur yang pasti untuk wanita; setiap wanita terlahir dengan jumlah antara satu juta dan dua juta sel telur, dan jumlah ini akan terus berkurang. Jumlah sel telur hanya sekitar 300.000 ketika memasuki masa pubertas.
Ketika siklus menstruasi tiba, kedua indung telur akan menghasilkan sekitar 15-20 sel telur hingga ovulasi, dan hanya 1-2 sel telur yang akan dikeluarkan untuk dibuahi oleh sperma. Jika sel telur bertemu dengan sperma, maka pembuahan terjadi. Jika tidak, sel telur dan lapisan dinding rahim akan meluruh dan keluar dalam darah menstruasi.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang tidak sehat, merokok, dan kebiasaan begadang, akan menyebabkan penurunan jumlah sel telur. Kemoterapi, paparan radiasi, dan penggunaan obat-obatan adalah beberapa aktivitas yang juga dapat mengurangi jumlah sel telur. Setelah menstruasi, sel telur akan dimatangkan kembali di ovarium untuk siap untuk pembuahan selanjutnya. Ketika sel telur matang, ovarium akan melepaskannya kembali pada saat ovulasi.
Tips Meningkatkan Kualitas Sel Telur
Jika jumlah sel telur wanita sudah ada sejak lahir, kemungkinan besar tidak akan ditambah lagi. Namun, kualitas sel telur memainkan peran penting dalam proses pembuahan, jadi penting bagi Bunda untuk meningkatkan jumlah sel telurnya agar lebih mungkin untuk hamil. Untuk meningkatkan kualitas sel telur, berikut beberapa metode yang dapat digunakan.
- Konsumsi makanan sehat
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sel telur adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Studi bahkan menunjukkan bahwa makanan yang mengandung nutrisi seperti biji-bijian, sayuran, dan ikan dapat meningkatkan kesuburan. Untuk kualitas sel telur yang optimal, Bunda harus menghindari makanan olahan, lemak jenuh, dan alkohol. - Jangan makan lemak trans
Jika Bunda ingin meningkatkan kualitas sel telurnya, makanan yang mengandung lemak trans harus dihindari karena dapat menyebabkan efek atau risiko gangguan ovulasi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Fertility Society Journal menemukan bahwa mengonsumsi lemak trans dapat meningkatkan risiko gangguan ovulasi sebesar 31%. - Menjaga berat badan yang diinginkan
Berat badan yang berlebihan dapat memengaruhi kualitas sel telur. Selain itu, kondisi seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan kehamilan juga dapat meningkatkan risiko. - Kontrol stress
Stres berlebihan yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kortisol dan prolaktin, hormon yang dapat menghambat atau menghentikan ovulasi.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
- 081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya