Kebanyakan pasangan yang telah menikah selama bertahun-tahun mungkin ingin memiliki anak. Merupakan hal yang wajar jika ada keinginan untuk melakukan lebih banyak hal, seperti berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan kehamilan. Hanya saja, keinginan ini harus diiringi dengan komitmen yang penuh dari kedua belah pihak, baik istri maupun suami.

Usaha tersebut akan cukup sulit terealisasi jika niat penuh hanya ada pada salah satu pihak, misalnya istri saja. Cinta bertepuk sebelah tangan. Kehamilan adalah tanggung jawab kedua pasangan. Selain itu, pasangan harus menyediakan waktu khusus untuk merencanakan kehamilan. Suami memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan program kehamilan.

 

Peran Suami Dalam Perencanaan Program Kehamilan

• Pendidikan Individu
  Melakukan program hamil tidak hanya tentang berhubungan intim sesering mungkin. Karena masa subur wanita sangat penting untuk keberhasilan program hamil, suami juga harus tahu masa subur wanita. Ingatlah bahwa masa subur adalah saat ovulasi, atau pelepasan sel telur matang dari indung telur, terjadi. Suami harus mengetahui siklus haid rata-rata mereka dari tiga hingga enam bulan sebelumnya. Jika siklus haid istri berlangsung teratur setiap 28 hari, hari pertama haid dianggap sebagai ovulasi. Setelah mengetahuinya, lakukan hubungan seksual terutama tiga hari sebelum waktu ovulasi hingga tiga hari setelah ovulasi. Melakukan hubungan seksual pada waktu-waktu ini akan meningkatkan kemungkinan terjadi pembuahan.
• Menjaga Kesehatan Tubuh Anda
  Selain istri yang harus menjaga kesehatannya, suami juga harus menjaga kesehatannya dalam program kehamilan. Dengan menjalani gaya hidup sehat, tubuh suami akan lebih prima dan kualitas sperma akan lebih baik, sehingga siap untuk kehamilan. Dengan menjalani pola makan yang sehat dan berimbang, Anda juga harus berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol, dan berolahraga. Makanan pria harus terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, sayuran, dan buah-buahan. Mereka juga harus menghindari rokok, kafein, dan alkohol karena mereka dapat mengganggu sistem reproduksi dan kualitas sperma pria. Selain itu, pasangan harus sebisa mungkin menghindari dan mengendalikan stres karena hal ini dapat menyebabkan depresi dan mempengaruhi kualitas sperma. Jika stres ini tidak diatasi, program hamil bisa gagal.
• Pemeriksaan Kesuburan
  Saat sepasang suami istri berencana untuk menjalani program kehamilan, wanita biasanya menjadi fokus utama. Wanita menjalani sejumlah tes, seperti tes kesuburan dan terapi khusus. Jika masalah utama bukan pada istri, suami harus menyadari bahwa segala upaya istri akan sia-sia. Oleh karena itu, sangat penting bagi suami untuk menjalani tes kesuburan bersama istri mereka tanpa merasa terganggu. Untuk tes kesuburan ini, suami dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan diskusi terlebih dahulu dengan dokter andrologi. Aplikasi ini memungkinkan diskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.
• Perhatikan Perasaan Istri Anda
  Selain kesehatan fisik, kondisi mental juga memengaruhi keberhasilan kehamilan. Suami harus mengetahui bagaimana mood istri saat berhubungan intim karena mood yang buruk dapat mengurangi kualitas hubungan. Salah satu cara untuk menjaga istri tersenyum adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Jadilah tempat untuk berbicara atau berbicara. Dengarkan apa yang dia katakan dengan penuh perhatian, tidak terganggu oleh perangkat elektronik, video game, atau televisi. Jika istri Anda lelah setelah seharian bekerja dan mengurus rumah, coba tawarkan pijatan atau teh untuknya.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya