fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
IMG-20250908-WA0001.jpg
08/Sep/2025

Di tengah kehidupan modern yang sibuk, banyak orang rela mengurangi jam tidur demi pekerjaan, hiburan, atau sekadar berselancar di media sosial. Padahal, tidur bukan hanya sekadar melepas rasa kantuk. Saat tidur, tubuh melakukan pekerjaan besar untuk menjaga kesehatan, menyeimbangkan hormon, dan memulihkan energi yang terkuras sepanjang hari.

Fakta Penting tentang Tidur

tidur berkualitas memungkinkan tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak, meregenerasi jaringan, serta memproduksi hormon penting seperti hormon pertumbuhan. Tanpa tidur yang cukup, proses ini tidak berjalan optimal, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan gangguan metabolisme.

Mengapa Tidur Cukup Sangat Penting?

Ada beberapa alasan utama mengapa tidur harus menjadi prioritas:

  • Pemulihan Fisik & Produksi Hormon
     Saat kita tertidur, hormon pertumbuhan bekerja memperbaiki jaringan otot, tulang, dan organ tubuh yang rusak. Proses ini penting untuk regenerasi tubuh setiap hari.
  • Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
     Ketika tidur cukup, tubuh memiliki kesempatan memproduksi sitokin dan komponen imun lainnya yang membantu melawan infeksi dan peradangan. Jika kurang tidur, daya tahan tubuh menjadi lemah dan risiko sakit pun meningkat.
  • Mengatur Metabolisme & Nafsu Makan
     Hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar dan hormon leptin yang memberikan rasa kenyang diatur melalui siklus tidur. Jika kurang tidur, keseimbangan kedua hormon ini terganggu, membuat kita lebih lapar dan berisiko makan berlebihan.
  • Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
     Kebiasaan tidur yang baik berkontribusi pada tekanan darah yang lebih stabil, metabolisme gula darah yang lebih seimbang, serta kesehatan jantung yang lebih terjaga. Tidur cukup adalah salah satu cara alami untuk menurunkan risiko penyakit kronis.

Manfaat Tidur Cukup bagi Kesehatan

Tidur yang berkualitas memberikan sejumlah manfaat nyata, di antaranya:

  • Membantu perbaikan sel dan jaringan tubuh yang rusak.
  • Meningkatkan produksi hormon pertumbuhan yang penting untuk pemulihan.
  • Mengoptimalkan fungsi otak, termasuk memori, konsentrasi, dan kreativitas.
  • Menjaga stabilitas emosi dan menurunkan risiko stres berlebihan.
  • Memperkuat daya tahan tubuh sehingga lebih tahan terhadap penyakit.
  • Menyeimbangkan metabolisme dan membantu menjaga berat badan ideal.
  • Mengurangi risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.

Selain Tidur, Apa Lagi yang Penting untuk Keseimbangan Hormon?

Tidur memang sangat penting, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan. Ada beberapa hal lain yang juga berperan besar:

  • Pola Makan Sehat
     Konsumsi makanan bergizi seimbang membantu tubuh mendapat asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang mendukung produksi hormon. Makanan tinggi protein, serat, dan lemak sehat sangat dianjurkan.
  • Aktivitas Fisik Teratur
     Olahraga membantu menjaga sensitivitas insulin, menurunkan stres, serta merangsang pelepasan hormon endorfin yang membuat tubuh dan pikiran lebih seimbang.
  • Mengelola Stres
     Stres kronis meningkatkan kadar kortisol yang bisa mengganggu hormon lain. Relaksasi, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu menurunkan stres harian.
  • Hidrasi yang Cukup
     Air sangat penting untuk mendukung metabolisme tubuh dan transportasi hormon. Kekurangan cairan bisa memengaruhi keseimbangan fisiologis tubuh.
  • Paparan Sinar Matahari
     Sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi vitamin D dan menjaga ritme sirkadian, yang berhubungan langsung dengan kualitas tidur serta produksi hormon tertentu.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


impoten.png
06/Sep/2025

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup lama guna melakukan hubungan seksual. Kondisi ini bukan hanya masalah seksual semata, tetapi bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan serius. Impotensi dapat memengaruhi kualitas hidup, menurunkan kepercayaan diri, dan memicu masalah dalam hubungan. Dalam dunia medis, impotensi dianggap sebagai salah satu gangguan seksual pria yang paling sering ditemui.

Penyebab Impotensi

Impotensi memiliki berbagai penyebab yang bisa berasal dari faktor fisik maupun psikologis.

1. Faktor fisik

  • Penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Cedera atau kerusakan saraf akibat operasi, misalnya operasi prostat
  • Ketidakseimbangan hormon, seperti rendahnya kadar testosteron
  • Efek samping obat tertentu, seperti obat antihipertensi atau antidepresan
  • Gaya hidup tidak sehat: merokok, konsumsi alkohol, kurang olahraga

2. Faktor psikologis

  • Stres berlebihan
  • Gangguan kecemasan, termasuk rasa takut gagal dalam berhubungan seksual
  • Depresi atau masalah mental lainnya
  • Konflik dalam hubungan dengan pasangan

Gejala Impotensi

Gejala utama impotensi adalah kesulitan mendapatkan ereksi atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi hingga selesai berhubungan seksual. Pada beberapa pria, gejala dapat berupa menurunnya gairah seksual atau ereksi yang tidak terjadi setiap kali melakukan hubungan. Jika kondisi berlangsung terus-menerus, maka hal ini termasuk disfungsi ereksi yang membutuhkan perhatian medis.

 

Obat untuk Impotensi

Obat-obatan yang paling umum diberikan untuk impotensi bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis. Jenis-jenis obat yang sering diresepkan dokter, antara lain:

  • Sildenafil (contoh: Viagra, Ericfil)
  • Tadalafil (contoh: Cialis, Promel)
  • Vardenafil
  • Avanafil (jenis baru dengan efek lebih cepat bekerja)

Semua obat tersebut hanya boleh digunakan dengan resep dokter, terutama bagi penderita penyakit jantung atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, karena dapat menimbulkan efek samping serius.

Diagnosis Impotensi

Diagnosis impotensi dilakukan secara menyeluruh karena penyebabnya bisa sangat beragam. Dokter biasanya melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Wawancara medis
    Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan umum, riwayat seksual, pola tidur, gaya hidup, serta apakah ada masalah psikologis atau stres yang sedang dialami.
  2. Pemeriksaan fisik
    Pemeriksaan dilakukan pada organ kelamin, saraf, dan tanda-tanda penyakit sistemik seperti tekanan darah tinggi atau obesitas.
  3. Tes darah
    Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar gula darah, kolesterol, serta kadar hormon testosteron dan hormon lainnya yang berpengaruh terhadap fungsi seksual.
  4. Tes urine
    Digunakan untuk mendeteksi adanya diabetes atau masalah metabolisme lain yang bisa menjadi penyebab impotensi.
  5. Tes fungsi ereksi khusus
    Salah satu metode yang bisa digunakan adalah nocturnal penile tumescence test, yaitu pengukuran ereksi saat tidur. Jika ereksi saat tidur normal, kemungkinan penyebabnya adalah faktor psikologis.
  6. Pemeriksaan pencitraan
    USG penis dengan Doppler dapat dilakukan untuk melihat aliran darah di pembuluh darah penis, sehingga bisa diketahui adanya penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah.

 

Pengobatan Impotensi

Selain obat-obatan, penanganan impotensi juga mencakup langkah lain sesuai penyebabnya.

  • Perubahan gaya hidup: berhenti merokok, membatasi alkohol, rutin berolahraga, dan menjaga pola makan sehat.
  • Terapi psikologis: konseling individu atau pasangan bila penyebabnya terkait stres, kecemasan, atau masalah hubungan.
  • Alat bantu medis: pompa vakum penis yang membantu meningkatkan aliran darah.
  • Operasi atau implan penis: pilihan terakhir jika pengobatan lain tidak berhasil.

 

Komplikasi Impotensi

Jika dibiarkan, impotensi dapat menimbulkan dampak serius. Dari sisi psikologis, pria bisa mengalami rasa rendah diri, stres, bahkan depresi. Dari sisi medis, impotensi juga sering menjadi pertanda awal penyakit jantung atau gangguan pembuluh darah yang berpotensi berbahaya.

 

Pencegahan

Impotensi dapat dicegah dengan menjaga kesehatan secara umum, di antaranya:

  • Mengontrol tekanan darah dan kadar gula
  • Menjaga berat badan ideal
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur
  • Mengelola stres dengan baik

 

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami kesulitan ereksi yang berlangsung lebih dari beberapa minggu. Konsultasi juga penting jika impotensi menyebabkan masalah dalam hubungan, disertai penurunan gairah seksual, atau muncul bersama gejala lain seperti nyeri dada dan sesak napas, karena bisa menandakan penyakit serius yang mendasarinya.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Mengenal-Keguguran-Penyebab-Gejala-dan-Cara-Pencegahannya.png
04/Sep/2025

Keguguran adalah berhentinya kehamilan secara spontan sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu. Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi, terutama pada trimester pertama. Diperkirakan sekitar 10–20% kehamilan yang sudah terdeteksi akan berakhir dengan keguguran. Namun angka sebenarnya bisa lebih tinggi karena banyak keguguran yang terjadi bahkan sebelum ibu menyadari dirinya hamil.

Sebagian besar keguguran tidak dapat dicegah karena disebabkan oleh faktor biologis di luar kendali ibu hamil, seperti kelainan kromosom pada janin. Walau demikian, ada juga kondisi medis atau gaya hidup yang bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran.

 

Penyebab Keguguran

Ada banyak faktor yang bisa memicu keguguran, di antaranya:

  1. Kelainan kromosom atau genetik
    • Menyumbang sebagian besar penyebab keguguran trimester pertama.
    • Janin tidak berkembang normal karena kelainan pada jumlah atau struktur kromosom.
    • Termasuk kehamilan kosong (blighted ovum), yaitu sel telur sudah dibuahi tetapi embrio tidak berkembang.
  2. Infeksi tertentu
    • Infeksi menular seksual (gonore, sifilis, HIV).
    • Infeksi parasit dan virus (toksoplasmosis, rubella, malaria).
    • Infeksi bakteri parah yang menyebabkan sepsis.
  3. Gangguan sistem kekebalan tubuh
    • Lupus atau sindrom antifosfolipid yang membuat tubuh menyerang jaringan sendiri, termasuk janin.
  4. Penyakit kronis dan gangguan hormonal
    • Diabetes yang tidak terkontrol, penyakit ginjal, gangguan tiroid, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  5. Kelainan anatomi rahim atau serviks
    • Bentuk rahim yang tidak normal, adanya miom, atau kelemahan pada leher rahim sehingga tidak mampu menahan janin.
  6. Obat-obatan tertentu
    • Penggunaan NSAID, methotrexate, isotretinoin, obat kemoterapi, dan obat pengencer darah tertentu.
  7. Faktor usia
    • Risiko meningkat pada wanita usia di atas 35 tahun, terutama karena kualitas sel telur menurun.
  8. Gaya hidup tidak sehat
    • Merokok, mengonsumsi alkohol, penggunaan narkoba, obesitas, atau malnutrisi.
  9. Paparan zat berbahaya
    • Radiasi, logam berat, pestisida, atau bahan kimia tertentu.

 

Gejala Keguguran

Gejala dapat berbeda tergantung jenis keguguran, tetapi yang paling umum meliputi:

  • Perdarahan dari vagina: bisa berupa bercak, darah segar, atau gumpalan darah.
  • Nyeri perut bawah atau kram: biasanya lebih kuat daripada kram haid biasa.
  • Keluarnya jaringan dari vagina: bisa berupa gumpalan darah atau jaringan janin/ plasenta.
  • Hilangnya tanda kehamilan: misalnya mual, muntah, atau nyeri payudara yang tiba-tiba menghilang.
  • Penurunan gerakan janin: terutama jika usia kehamilan sudah lebih dari 12 minggu.

 

Kapan Harus ke Dokter

Segera cari bantuan medis jika:

  • Perdarahan banyak dan terus-menerus.
  • Rasa nyeri hebat di perut atau panggul.
  • Pusing, lemah, bahkan pingsan (tanda syok akibat perdarahan).
  • Demam atau keluar cairan berbau dari vagina.

Kondisi ini bisa menandakan keguguran atau komplikasi serius seperti infeksi rahim.

 

Diagnosis Keguguran

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan keguguran, seperti:

  • Pemeriksaan panggul: untuk melihat kondisi serviks.
  • USG: untuk memantau perkembangan janin dan detak jantung.
  • Tes darah: mengecek kadar hormon hCG yang seharusnya meningkat selama kehamilan.
  • Tes jaringan: jika ada jaringan yang keluar, dapat diperiksa di laboratorium.

 

Penanganan Keguguran

Tindakan medis bergantung pada kondisi masing-masing pasien:

  1. Menunggu alami
    • Jika keguguran sudah hampir sempurna, dokter mungkin menyarankan menunggu agar jaringan keluar sendiri.
  2. Obat-obatan
    • Obat misoprostol bisa diberikan untuk membantu pengeluaran jaringan dari rahim.
  3. Prosedur medis
    • Dilatasi dan kuretase (kuret) dilakukan bila jaringan masih tertinggal dan berisiko infeksi atau perdarahan.

Setelah keguguran, ibu disarankan beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan mendapat dukungan emosional.

 

Komplikasi Keguguran

Jika tidak ditangani dengan tepat, keguguran dapat menimbulkan komplikasi seperti:

  • Infeksi rahim (endometritis atau sepsis).
  • Perdarahan hebat.
  • Luka pada dinding rahim akibat prosedur kuret.
  • Gangguan kesuburan pada kasus tertentu, walau jarang terjadi.

 

Pemulihan Mental Pasca Keguguran

Keguguran sering membawa dampak emosional yang berat bagi orang tua. Rasa sedih, marah, atau menyalahkan diri sendiri sangat wajar terjadi. Dukungan pasangan, keluarga, dan teman sangat penting. Bila kesedihan berlarut-larut atau menimbulkan depresi, konsultasi dengan psikolog atau psikiater dianjurkan.

 

Pencegahan Keguguran

Meskipun tidak semua keguguran bisa dicegah, beberapa langkah dapat menurunkan risikonya, antara lain:

  • Menjalani gaya hidup sehat (tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak menggunakan narkoba).
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Mengontrol penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
  • Mengonsumsi suplemen asam folat sebelum dan selama kehamilan.
  • Menghindari paparan bahan kimia berbahaya.
  • Melakukan pemeriksaan kehamilan rutin sejak dini.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


sperm-DFI.png
02/Sep/2025

Banyak pasangan masih menghadapi kesulitan memperoleh keturunan meski hasil analisis sperma terlihat normal. Dalam kondisi seperti ini, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan DNA Fragmentation Index (DFI) untuk menilai sejauh mana kerusakan DNA pada sperma terjadi.

Apa Itu DNA Fragmentation Index (DFI)?

DFI adalah parameter yang digunakan untuk menilai kualitas sperma melalui tingkat kerusakan DNA di dalamnya. Tes ini bermanfaat ketika analisis sperma standar menunjukkan hasil normal, tetapi kehamilan tetap sulit tercapai.

DFI mengukur persentase sperma dengan DNA yang rusak—baik berupa patahan pada untaian tunggal maupun ganda. Kondisi ini dapat memperlambat proses pembuahan, menghambat perkembangan embrio, hingga meningkatkan risiko keguguran.

Pentingnya Memahami Peran DFI dalam Kesuburan Pria

  • Penelitian menunjukkan sekitar 40% pria dengan masalah fertilitas mengalami kerusakan DNA sperma signifikan.
  • Kerusakan ini biasanya muncul saat sperma bergerak dari testis menuju ejakulasi, dipicu oleh gaya hidup tidak sehat, obesitas, diabetes, varikokel, paparan panas atau bahan berbahaya, infeksi, maupun kanker.
  • Nilai DFI yang tinggi berkaitan dengan menurunnya peluang pembuahan alami, meningkatnya risiko keguguran, serta berkurangnya keberhasilan program bayi tabung (IVF/ICSI).

Metode Pemeriksaan DFI

Beberapa metode yang digunakan antara lain:

  1. SCSA (Sperm Chromatin Structure Assay) – metode paling umum dengan teknologi flow cytometry. Hasilnya berupa persentase sperma yang mengalami kerusakan DNA.
  2. TUNEL Assay – mendeteksi fragmen DNA dengan label khusus.
  3. Comet Assay – mengamati pecahan DNA dalam medium gel berbentuk ekor komet.
  4. SCD (Sperm Chromatin Dispersion) – mengukur pola dispersi kromatin; sperma sehat tampak dengan halo besar, sementara sperma rusak memiliki halo kecil atau tidak ada.

Bagaimana Menafsirkan Nilai DFI?

  • Menurut Alodokter:
    • Rendah: <15%
    • Sedang: 15–30%
    • Tinggi: >30%
  • Menurut SCSA dan Path Fertility:
    • ≤15% → sangat baik
    • 15–<25% → baik–cukup
    • 25–<50% → sedang–buruk
    • ≥50% → sangat buruk

DFI di atas 20% mulai menunjukkan penurunan peluang kehamilan alami, sementara di atas 30% peluang keberhasilan menurun drastis.

Kelebihan, Keterbatasan, dan Rekomendasi Klinis

Keunggulan:

  • Lebih akurat, cepat, dan konsisten dibanding analisis sperma konvensional.
  • Mampu mendeteksi kerusakan DNA yang tidak terdeteksi oleh pemeriksaan standar.

Keterbatasan:

  • Hubungan antara nilai DFI dan keberhasilan reproduksi masih terbatas pada bukti penelitian tertentu.
  • Batas ambang klinis belum seragam di berbagai lembaga medis.

Rekomendasi:

  • Tes DFI disarankan pada kasus infertilitas yang tidak jelas penyebabnya, keguguran berulang, kegagalan implantasi, varikokel, atau hasil IVF yang buruk meski analisis sperma normal.
  • Menurut ASRM/AUA, tes ini tidak menjadi bagian dari evaluasi awal infertilitas, namun bermanfaat untuk pasangan dengan riwayat keguguran berulang.

Langkah Selanjutnya Jika Hasil DFI Tinggi

Apabila hasil tes menunjukkan DFI tinggi, beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:

  • Perubahan gaya hidup: berhenti merokok, menjaga berat badan, rutin olahraga, mengurangi paparan panas berlebih, dan konsumsi antioksidan sesuai saran dokter.
  • Penanganan medis: misalnya perbaikan varikokel, prosedur seleksi sperma, hingga penggunaan teknik lanjutan seperti ICSI atau TESE/ICSI untuk mendapatkan sperma dengan DNA yang lebih sehat.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

(031) 8495502
(031) 8433050
082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


ketidakseimbangan-hormon.png
01/Sep/2025

Apa Itu Ketidakseimbangan Hormon?

Setiap manusia yang terlahir sebagai wanita memiliki lebih dari 50 jenis hormon yang bekerja seperti instrumen dalam orkestra bahkan perubahan kecil sekalipun bisa mengganggu keseimbangan. Hormon-hormon ini dihasilkan oleh organ dan jaringan tubuh, diedarkan melalui darah, lalu mengatur berbagai sistem seperti pertumbuhan, metabolisme, suasana hati, reproduksi, dan fungsi seksual. Jika suatu hormon diproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit, fungsi-fungsi tersebut bisa terganggu.

 

Penyebab dan Faktor yang Memicu ketidakseimbangan Hormon

Beberapa faktor normal yang memengaruhi hormon AFAB antara lain usia, pubertas, menstruasi, kehamilan, dan menopause. Selain itu, kondisi medis juga berperan, seperti:

  • Penyakit Addison
  • Gangguan makan (anoreksia dsb.)
  • Hiperplasia adrenal kongenital (CAH)
  • Sindrom Cushing
  • Diabetes
  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
  • Gangguan tiroid.

Faktor lainnya termasuk:

  • Kista dan tumor
  • Obat-obatan (misalnya kontrasepsi atau terapi kanker)
  • Paparan bahan kimia lingkungan
  • Stres.

 

Gejala Ketidakseimbangan Hormon

Berdasarkan ulasan UCLA Health, terdapat 7 gejala utama yang perlu diwaspadai:

  1. Perubahan Menstruasi
     Siklus haid bisa menjadi tidak datang, terlalu sering, terlalu banyak, atau tidak teratur sering kali terkait dengan fluktuasi hormon estrogen.
  2. Masalah Rambut
     Ketidakseimbangan hormon dapat menimbulkan kerontokan rambut atau pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), terutama di wajah dan dagu penanda produksi hormon pria (androgen) berlebih. Kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid.
  3. Masalah Kulit
     Hormon seperti progesteron (misalnya saat hamil) bisa memicu jerawat di wajah, dada, dan punggung. Estrogen dan progesteron juga bisa menyebabkan hiperpigmentasi noda gelap pada kulit, umumnya di leher, selangkangan, dan bawah payudara.
  4. Gejala Terkait Seksual
     Penurunan estrogen, terutama setelah menopause, bisa menyebabkan libido rendah, nyeri saat berhubungan, kekeringan vagina, dan atrofi vagina (penipisan serta inflamasi dinding vagina).
  5. Perubahan Berat Badan
     Kenaikan berat badan atau penurunan berat tanpa sebab jelas bisa menunjukkan ketidakseimbangan hormon. Kenaikan berat badan sering terjadi setelah menopause karena penurunan hormon seks, dan juga terkait dengan kondisi seperti tiroid, PCOS, serta sindrom Cushing.
  6. Masalah Mood dan Tidur
     Penurunan estrogen dapat menurunkan serotonin dalam tubuh, memicu kecemasan, depresi, dan mudah marah. Gangguan ini juga bisa menyebabkan keringat malam serta kesulitan tidur.
  7. Gangguan Pencernaan
     Estrogen dan progesteron penting dalam metabolisme dan mengatur saluran pencernaan. Ketidakseimbangan keduanya dapat menyebabkan konstipasi atau diare, serta berkaitan dengan sindrom iritasi usus (IBS)

 

Apa yang Perlu Dilakukan Jika Mencurigai Ketidakseimbangan Hormon?

Ketidakseimbangan hormon tidak selalu mudah dideteksi karena tidak ada satu tes laboratorium tunggal yang bisa mengevaluasi semua hormon sekaligus. Berikut langkah-langkah yang disarankan:

  • Dokumentasikan gejala secara detail: waktu muncul, intensitas, dan pola kejadiannya.
  • Konsultasi dengan dokter umum (PCP) untuk evaluasi menyeluruh.

Proses diagnosis dapat mencakup:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
  • Evaluasi obat atau suplemen yang digunakan
  • Tes laboratorium (darah, urine, atau saliva) untuk mengukur kadar hormon
  • Pemeriksaan panggul untuk mendeteksi kista atau tumor
  • Pemeriksaan USG untuk memeriksa organ seperti rahim, ovarium, tiroid, atau kelenjar pituitari.

Pilihan penanganannya meliputi:

  • Obat anti-androgen jika hormon pria tinggi
  • Kontrasepsi hormonal untuk menyeimbangkan hormon seks
  • Terapi hormon (hormon buatan) untuk meningkatkan hormon seperti estrogen atau tiroid
  • Estrogen topikal (vaginal) untuk mengatasi kekeringan dan nyeri vagina

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Benarkah-Pola-Makan-Ibu-Bisa-Menentukan-Jenis-Kelamin-Janin.png
21/Aug/2025

Bagi banyak pasangan yang tengah menantikan buah hati, pertanyaan mengenai jenis kelamin bayi kerap muncul sejak awal kehamilan. Salah satu anggapan yang beredar di masyarakat adalah bahwa pola makan ibu bisa memengaruhi jenis kelamin janin. Namun, benarkah klaim tersebut didukung bukti ilmiah?

Jenis Kelamin Ditentukan Saat Pembuahan

Secara medis, jenis kelamin bayi sudah ditentukan sejak sperma membuahi sel telur. Sel telur hanya membawa kromosom X, sedangkan sperma bisa membawa kromosom X atau Y. Jika sperma X yang berhasil membuahi, janin akan berjenis kelamin perempuan. Sebaliknya, jika sperma Y yang masuk, maka janin akan berjenis kelamin laki-laki.

Dengan demikian, faktor utama penentu jenis kelamin ada pada sperma, bukan makanan yang dikonsumsi ibu.

Teori yang Berkembang di Masyarakat

Meski begitu, terdapat sejumlah teori yang berkembang. Beberapa penelitian kecil menyebutkan bahwa kondisi pH dalam tubuh wanita dapat memengaruhi daya hidup sperma.

  • Lingkungan asam diyakini lebih mendukung sperma X, sehingga peluang memiliki bayi perempuan dianggap lebih besar.
  • Lingkungan basa disebut lebih menguntungkan sperma Y, yang berpotensi menghasilkan bayi laki-laki.

Inilah yang kemudian dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu. Misalnya, makanan tinggi kalsium dan magnesium seperti susu, kacang-kacangan, atau sayuran hijau dipercaya mendukung kehamilan bayi perempuan. Sementara itu, makanan tinggi kalium dan natrium seperti pisang, kentang, dan daging sering dikaitkan dengan kehamilan bayi laki-laki.

Apa Kata Ahli?

Meski terdengar menarik, para ahli menegaskan bahwa belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan pola makan dapat menentukan jenis kelamin janin. Penelitian mengenai hubungan makanan dan jenis kelamin lebih banyak dilakukan pada hewan, dan hasilnya tidak bisa langsung diterapkan pada manusia.

Menurut dokter kandungan, makanan memang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi secara umum, tetapi bukan menjadi faktor utama penentu jenis kelamin bayi.

Yang Terpenting: Nutrisi Seimbang

Daripada berfokus pada upaya mengatur jenis kelamin, ibu hamil lebih dianjurkan untuk menjaga pola makan seimbang. Asupan kaya protein, vitamin, mineral, serta cairan yang cukup akan membantu mendukung tumbuh kembang janin secara optimal, tanpa memandang jenis kelaminnya.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


tips-inseminasi-buatan.png
20/Aug/2025

Banyak pasangan mendambakan kehadiran buah hati dalam kehidupan rumah tangga. Namun, berbagai faktor bisa membuat proses mendapatkan kehamilan menjadi tidak mudah. Salah satu metode medis yang cukup populer sebagai solusi adalah inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI).

Prosedur ini relatif sederhana, tidak terlalu invasif, dan biayanya lebih terjangkau dibandingkan program bayi tabung. Dalam pelaksanaannya, dokter akan memeriksa kualitas sperma serta melakukan evaluasi kesehatan menyeluruh. Sperma kemudian dimasukkan langsung mendekati sel telur pada waktu ovulasi—periode penting yang menentukan terjadinya pembuahan.

Tips agar Inseminasi Buatan Lebih Optimal

  1. Kelola stres dengan baik
    Kondisi psikologis sangat memengaruhi keberhasilan inseminasi. Tingkat stres yang tinggi bisa mengganggu keseimbangan tubuh. Setelah prosedur, usahakan tetap tenang dengan melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, berjalan santai, atau berbagi cerita dengan pasangan maupun tenaga medis.

  2. Cukup istirahat
    Tubuh memerlukan waktu pemulihan sebelum dan sesudah prosedur. Pastikan jam tidur cukup setiap harinya agar kondisi fisik tetap fit untuk mendukung proses kehamilan.

  3. Perhatikan pola makan
    Nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung kesehatan reproduksi. Beberapa makanan yang baik dikonsumsi antara lain alpukat, stroberi, ikan salmon, asparagus, quinoa, biji bunga matahari, hingga kuning telur.

  4. Jaga kualitas sperma
    Bagi pasangan pria, disarankan untuk tidak melakukan ejakulasi sekitar tiga hari sebelum pengambilan sampel sperma. Hal ini bertujuan menjaga volume serta pergerakan sperma agar lebih maksimal saat digunakan dalam prosedur.

  5. Kontrol berat badan
    Berat badan yang tidak stabil bisa berdampak pada kesuburan. Pada pria, obesitas dapat menurunkan kualitas sperma, sementara pada wanita bisa mengganggu siklus menstruasi maupun ovulasi. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal menjadi langkah penting.

Seberapa Efektif Inseminasi Buatan?

Inseminasi buatan terbukti dapat meningkatkan peluang kehamilan, terutama jika dipadukan dengan obat kesuburan yang merangsang ovulasi. Dengan kombinasi tersebut, tingkat keberhasilan bisa mencapai sekitar 20 persen per siklus.

Meski demikian, keberhasilan tetap bergantung pada sejumlah faktor, seperti usia pasangan, kualitas sperma dan sel telur, penyebab infertilitas, hingga kondisi kesehatan secara umum.

Hasil dari inseminasi biasanya dapat diketahui sekitar dua minggu setelah prosedur, baik dengan menggunakan test pack di rumah maupun melalui pemeriksaan laboratorium.

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


proses-bayi-tabung.png
19/Aug/2025

Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah teknologi reproduksi berbantu yang memindahkan proses pembuahan sel telur dan sperma dari dalam tubuh ke lingkungan laboratorium, lalu memasukkan embrio yang terbentuk ke dalam rahim agar tumbuh menjadi janin. Prosedur ini sangat membantu pasangan dengan gangguan kesuburan seperti sumbatan tuba, endometriosis, atau gangguan sperma

 

Metode Bayi Tabung
Dilakukan dengan pengambilan sel telur dari ovarium wanita dan sperma dari pasangan pria, yang kemudian dibuahi di laboratorium. Teknik yang umumnya digunakan:

  • Inseminasi: Sel telur dan sperma dicampur dalam media khusus dan dibiarkan terjadi pembuahan secara alami.
  • ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection): Satu sperma disuntik langsung ke dalam sel telur, teknik ini dipakai bila kualitas sperma rendah atau inseminasi sebelumnya gagal

Proses Bayi Tabung
Tahapan utama dalam prosedur IVF terdiri dari lima langkah:

  1. Induksi Ovulasi
    Pasien menerima hormon seperti FSH, LH, dan hCG untuk merangsang ovarium menghasilkan beberapa sel telur matang. Obat penekan ovulasi prematur juga diberikan. Proses ini biasanya berlangsung 1–2 minggu dengan pemantauan melalui USG dan tes hormon
  2. Pengambilan Telur
    Dilakukan 34–36 jam setelah injeksi hormon pematangan. Dalam prosedur yang aman, pasien diberikan obat penenang, dan sel telur diambil dengan jarum menggunakan panduan USG transvaginal. Telur matang segera ditempatkan dalam media kultur di laboratorium.
  3. Pengambilan Sperma
    Sperma umumnya diperoleh melalui masturbasi di klinik. Jika tidak memungkinkan, sperma dapat diambil langsung dari testis menggunakan prosedur khusus.
  4. Pembuahan
    Telur dan sperma digabung berdasarkan metode pilihan (inseminasi atau ICSI). Embrio yang terbentuk akan dikultur selama beberapa hari hingga mencapai tahap siap transfer.
  5. Transfer Embrio
    Dilakukan 3–5 hari setelah pengambilan telur. Embrio dimasukkan ke rahim melalui kateter tipis tanpa bius berat. Keberhasilan prosedur tergantung pada kemampuan embrio menempel ke dinding rahim dalam 6–10 hari. Embrio cadangan bisa dibekukan untuk digunakan nantinya.

 

Setelah Prosedur
Pasien boleh kembali beraktivitas ringan tetapi harus menghindari aktivitas berat. Keluhan seperti bercak ringan, kram, sembelit, atau nyeri payudara bisa terjadi akibat hormon. Dokter biasanya memberikan progesteron sintetis hingga 8–10 hari pasca-transfer untuk mendukung implantasi. Tes kehamilan dilakukan sekitar 12–14 hari setelah transfer. Bila hasil negatif, progesteron dihentikan dan menstruasi biasanya mengikuti. Namun, jika terjadi komplikasi seperti demam, nyeri hebat, perdarahan berat, atau tanda sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), segera hubungi dokter.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Bayi Tabung
Sebelum prosedur, beberapa pemeriksaan penting perlu dilakukan:

  • Tes cadangan ovarium seperti FSH, AMH, dan estrogen.
  • Skrining infeksi menular (misalnya HIV, hepatitis B).
  • Pemeriksaan kondisi rahim via sonohisterografi atau histeroskopi untuk menilai struktur rahim.
  • Tes sperma untuk memeriksa jumlah, bentuk, dan kualitas sperma.
  • Latihan pemindahan embrio tiruan untuk mengevaluasi kondisi rahim dan jalur masuk embrio.

Di samping itu, faktor seperti usia, riwayat kesehatan, gaya hidup (merokok, alkohol), obesitas, dan kesiapan mental dan fisik pasangan akan sangat memengaruhi keberhasilan prosedur.

 

Persiapan Sebelum Melakukan Bayi Tabung
Menurut aturan di Indonesia, hanya pasangan suami istri sah yang boleh menjalani prosedur IVF, dan donor sel telur, sperma, atau embrio tidak diizinkan.
Wanita di bawah usia 35 tahun memiliki peluang keberhasilan lebih tinggi—sekitar 41–43 %, sedangkan angka ini menurun menjadi 13–18 % di usia di atas 40 tahun.
Kesiapan fisik dan mental harus dikelola: menjaga pola makan, berat badan ideal, berhenti merokok, menghindari alkohol, dan memahami biaya serta proses prosedur yang bisa kompleks dan menuntut kesabaran.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Batas-Usia-Program-Bayi-Tabung-Fakta-yang-Perlu-Anda-Tahu.png
15/Aug/2025

Usia adalah salah satu faktor paling berpengaruh terhadap keberhasilan bayi tabung (IVF). Semakin bertambah usia, terutama setelah usia 35 tahun, peluang berhasil menurun dan pada usia sekitar pertengahan 40-an peluang menggunakan sel telur sendiri menjadi sangat kecil. Artikel ini menjelaskan apa itu bayi tabung, apakah ada batasan usia, bagaimana tingkat keberhasilan berubah menurut usia, serta pertimbangan medis dan pilihan bila usia menjadi kendala.

Pengenalan

Bayi tabung (fertilisasi in vitro / IVF) adalah rangkaian prosedur medis yang membantu pembuahan di luar tubuh: sel telur diambil dari ovarium, dibuahi di laboratorium dengan sperma, lalu embrio yang terbentuk dipindahkan kembali ke rahim. Prosedur ini bersifat kompleks, memakan biaya dan membutuhkan persiapan medis serta psikologis.

Apa Itu Bayi Tabung?

Secara sederhana: dokter merangsang ovarium untuk memproduksi beberapa sel telur, mengambil sel telur melalui tindakan invasif (aspirasi), membuahi sel telur di laboratorium, lalu memindahkan embrio ke rahim. Pilihan bisa melibatkan sel telur/ sperma pasangan, donor, atau bahkan embrio beku. Karena bergantung pada kualitas sel telur, usia biologis ovarium adalah kunci keberhasilan.

Adakah Batasan Usia untuk Melakukan Bayi Tabung?

Secara hukum atau medis global tidak ada “angka tunggal” yang berlaku untuk semua orang. Namun secara praktik banyak klinik menetapkan batas usia maksimum untuk melakukan IVF dengan sel telur sendiri hal ini karena peluang keberhasilan menurun drastis dan risiko komplikasi kehamilan meningkat seiring usia. Untuk kehamilan dengan donor sel telur, beberapa klinik juga punya batas usia penerima, namun biasanya lebih tinggi daripada untuk penggunaan sel telur sendiri.

Tingkat Keberhasilan Berdasarkan Usia (gambaran umum)

  • Wanita usia di bawah 35 tahun umumnya memiliki peluang keberhasilan IVF tertinggi.
  • Antara 35–37 tahun peluang menurun namun masih cukup signifikan.
  • Di rentang 38–40 tahun peluang semakin menurun.
  • Setelah usia 40-an (terutama mendekati usia 44–45) kemungkinan keberhasilan dengan sel telur sendiri turun drastis.

Bagaimana Klinik Menentukan Batas Usia?

Klinik biasanya menimbang: bukti medis (tingkat keberhasilan dan risiko), keselamatan ibu dan janin, dan etika praktik. Survei terhadap klinik menunjukkan variasi: banyak klinik memiliki batas usia maksimal untuk IVF dengan telur sendiri (median sekitar pertengahan 40-an), dan batas untuk penerima telur donor cenderung lebih tinggi. Kebijakan ini bukan semata-mata “aturan medis universal”, melainkan kebijakan klinik berdasarkan data dan pertimbangan risiko.

Pertimbangan Medis & Etika

  • Risiko medis: Kehamilan di usia lanjut meningkatkan risiko hipertensi, diabetes gestasional, kelahiran prematur, dan komplikasi selama persalinan. Evaluasi kondisi jantung, tekanan darah, dan kondisi kronis lain penting sebelum memutuskan.
  • Efikasi: Kerusakan kualitas dan jumlah sel telur seiring usia (penurunan cadangan ovarium) membuat efektivitas IVF berkurang.
  • Etika & kebijakan: Organisasi profesi sering menekankan bahwa batas usia sebaiknya didasarkan pada keselamatan dan bukti, serta evaluasi individual bukan sekadar angka kaku. Keputusan akhir sering melibatkan diskusi antara pasien dan tim medis, mempertimbangkan kesehatan fisik, psikologis, dan aspek sosial-ekonomi.

Pilihan Bila Usia Menjadi Kendala

  • Menggunakan sel telur donor: Pilihan umum bagi wanita yang ingin hamil tetapi cadangan atau kualitas telur mereka sudah sangat menurun. Keberhasilan dengan donor telur sering lebih tinggi dibandingkan menggunakan telur autologus (sendiri).
  • Menyimpan telur (egg freezing): Untuk wanita yang berencana menunda kehamilan, membekukan telur di usia lebih muda dapat meningkatkan peluang di masa depan.
  • Konsultasi medis menyeluruh: Pemeriksaan cadangan ovarium (mis. AMH, FSH, antral follicle count), penilaian risiko kehamilan, dan diskusi realistis tentang peluang keberhasilan.
  • Alternatif non-medis: Adopsi atau keluarga melalui donor/gestational carrier (jika tersedia dan sesuai hukum/etika setempat).

Persiapan Klinis Sebelum Menjalani Bayi Tabung

Sebelum memulai, biasanya dokter akan:

  1. Menilai cadangan ovarium (AMH, FSH, USG antral follicle).
  2. Memeriksa kesehatan umum (riwayat penyakit, tekanan darah, gula darah, fungsi jantung bila perlu).
  3. Menentukan protokol stimulasi ovarium yang paling sesuai.
  4. Membahas opsi penggunaan donor sel telur atau donor embrio jika perlu.
    Semua langkah ini bertujuan memaksimalkan peluang keberhasilan sekaligus meminimalkan risiko.

 

Jika usia menjadi kekhawatiran, bicarakan lebih awal dengan dokter spesialis fertilitas. Data menunjukkan adanya penurunan peluang seiring bertambahnya usia, tetapi keputusan perawatan harus dipersonalisasi dengan memperhatikan kondisi medis, nilai pribadi, dan opsi klinis yang tersedia

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


inseminasi-buatan.png
13/Aug/2025

Inseminasi buatan (sering disingkat IUI — intrauterine insemination) adalah salah satu opsi bantuan fertilitas yang populer karena prosedurnya relatif sederhana, dapat dilakukan secara rawat jalan, dan biasanya lebih terjangkau dibandingkan bayi tabung (IVF). Prosedur ini membantu “memendekkan jalan” sperma ke sel telur dengan menempatkan sperma yang sudah diproses langsung ke dalam rahim pada waktu ovulasi, sehingga peluang pembuahan meningkat.

Apa Itu Inseminasi Buatan?

Inseminasi buatan adalah prosedur medis untuk memasukkan cairan sperma yang telah “dicuci” dan diperkaya langsung ke dalam rahim wanita melalui kateter tipis. Tujuannya menambah jumlah sperma yang sampai dekat dengan tuba falopi sehingga kemungkinan bertemunya sperma dan sel telur naik. Prosedur ini bisa dilakukan dengan sperma pasangan sendiri atau sperma donor sesuai indikasi medis dan peraturan setempat.

Perbedaan Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung

  • Kompleksitas: IUI relatif sederhana (pemasukan sperma ke rahim), sedangkan bayi tabung (IVF) melibatkan stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, pembuahan di laboratorium, dan pemindahan embrio ke rahim.
  • Biaya: IUI umumnya jauh lebih murah per siklus dibanding IVF. Biaya IVF jauh lebih besar karena langkah dan teknologi yang terlibat.
  • Indikasi: IUI dipilih untuk masalah seperti faktor serviks, infertilitas ringan pada pria, atau pasangan yang menggunakan donor sperma; IVF dipilih untuk gangguan tuba falopi berat, masalah sel telur, kegagalan IUI berulang, atau kondisi lain yang membutuhkan fertilisasi in vitro.

 

Hubungi Dokter Ini untuk Informasi Inseminasi Buatan

Untuk konsultasi inseminasi buatan, temui: dokter kandungan (Sp.OG) atau dokter spesialis reproduksi/fertilitas. Saat janji, siapkan riwayat kesehatan reproduksi (lama menikah, riwayat haid, hasil pemeriksaan sperma, hasil USG/histerosalpingografi, pemeriksaan hormon). Diskusikan juga preferensi (mis. penggunaan donor sperma) dan risiko serta perkiraan biaya. Banyak fasilitas fertilitas dan RS menyediakan konsultasi awal untuk evaluasi kelayakan IUI.

Indikasi Inseminasi Buatan

Beberapa kondisi yang sering menjadi indikasi IUI:

  • Infertilitas unexplained (penyebab tak jelas) setelah evaluasi dasar.
  • Faktor serviks (ketidakmampuan sperma menembus lendir serviks).
  • Gangguan ejakulasi atau disfungsi seksual pada pria.
  • Gangguan sperma ringan sampai sedang (dengan preparasi sperma yang baik peluang tetap ada).
  • Pasangan yang ingin memakai donor sperma (mis. pasangan sejenis atau single mother by choice) — catat: regulasi penggunaan donor berbeda di tiap negara/rumah sakit.

Keunggulan Inseminasi Buatan

  • Minim invasif: tidak perlu operasi besar atau pengambilan sel telur.
  • Lebih murah dan lebih cepat dibanding IVF.
  • Bisa dilakukan berulang tiap siklus untuk meningkatkan peluang kumulatif.
  • Dapat dikombinasikan dengan stimulasi ovarium ringan untuk menaikkan kemungkinan ovulasi dan jumlah sel telur yang tersedia.

Persiapan Inseminasi Buatan

Persiapan biasanya meliputi:

  1. Pemeriksaan awal: konsultasi, USG transvaginal, pemeriksaan hormon (mis. FSH, AMH, TSH), dan HSG atau pemeriksaan saluran telur bila perlu.
  2. Pemeriksaan sperma: analisis sperma (jumlah, motilitas, morphology). Jika perlu, pilih donor atau persiapkan sampel beku.
  3. Jika direkomendasikan: stimulasi ovarium ringan (oral atau suntik) untuk menumbuhkan 1–3 folikel, dengan pemantauan USG dan tes hormon untuk menentukan waktu inseminasi terbaik.
  4. Puasa seksual beberapa hari singkat (sering direkomendasikan 2–3 hari) sebelum pengambilan sperma agar kualitasnya optimal.

 

Prosedur Inseminasi Buatan

Langkah umum IUI:

  1. Pemantauan ovulasi — dokter memantau pertumbuhan folikel dengan USG dan/atau tes ovulasi; kadang diberikan obat pemicu ovulasi (hCG).
  2. Pengambilan sperma — sperma dikumpulkan di laboratorium atau dikirim beku; kemudian dilakukan proses pencucian (sperm washing) untuk menghilangkan kotoran dan memusatkan sel sperma yang sehat.
  3. Inseminasi — dokter memasukkan sperma melalui kateter tipis ke dalam rongga rahim; tindakan singkat dan biasanya tidak memerlukan bius.
  4. Pemantauan setelahnya — pasien diminta beristirahat singkat (beberapa menit sampai 15–20 menit), lalu pulang. Tes kehamilan dilakukan sekitar 2 minggu setelah inseminasi atau sesuai instruksi dokter.

Setelah Inseminasi Buatan

  • Istirahat ringan beberapa jam setelah tindakan biasanya dianjurkan; tidak perlu bed rest berhari-hari kecuali arahan khusus.
  • Lanjutkan obat atau suplemen bila diresepkan (mis. progesteron suportif jika dianjurkan dokter).
  • Hindari hubungan seksual yang berat atau aktivitas fisik ekstrem selama beberapa hari jika direkomendasikan.
  • Lakukan tes kehamilan sesuai jadwal (biasanya ~14 hari setelah inseminasi) untuk mengetahui hasil siklus.

Komplikasi Inseminasi Buatan

Komplikasi serius jarang, namun beberapa hal yang mungkin terjadi:

  • Spotting atau kram ringan setelah prosedur karena iritasi serviks atau tindakan kateter.
  • Infeksi sangat jarang, tetapi mungkin jika prosedur atau sterilisasi tidak sempurna.
  • Kehamilan ganda (kembar atau lebih) — risiko meningkat jika IUI dikombinasikan dengan obat penginduksi ovulasi karena pelepasan beberapa telur; kehamilan ganda berisiko lebih tinggi (persalinan prematur, hipertensi kehamilan).
  • Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS) jika stimulasi ovarium berlebihan; hal ini lebih sering dikaitkan dengan obat suntik dan IVF, namun tetap perlu diwaspadai

Bagaimana Tingkat Kesuksesan Kehamilan dengan Inseminasi Buatan?

Tingkat keberhasilan IUI per siklus sangat bergantung pada usia wanita, kualitas sperma, penyebab infertilitas, penggunaan obat kesuburan, dan pengalaman klinik. Angka yang sering dilaporkan di sumber-sumber klinis adalah kisaran 10–20% per siklus untuk banyak pasangan; jika dilakukan beberapa siklus (mis. 3–6 kali) peluang kumulatif naik dan pada beberapa laporan mencapai ~45–50% setelah beberapa kali percobaan. Perlu diingat angka-angka ini sangat bergantung pada faktor individu.

Berapa Biaya Melakukan Inseminasi Buatan?

Di Indonesia biaya IUI bervariasi tergantung rumah sakit/klinik, paket yang termasuk pemeriksaan, obat, dan layanan laboratorium. Kisaran yang sering disebutkan: sekitar Rp2.000.000 – Rp5.000.000 per siklus (bisa lebih tinggi bila termasuk obat stimulan atau pemeriksaan tambahan). Bandingkan ini dengan IVF yang biayanya jauh lebih besar (puluhan juta rupiah per siklus). Pastikan tanyakan rincian biaya (konsultasi, USG, pemeriksaan hormon, analisa sperma, obat, tindakan, dan follow-up) sebelum memutuskan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabay


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.