fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
pcos.png
08/Feb/2023

Sindrom polikistik ovarium adalah penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan tidak berkembang secara normal karena ketidak seimbangan hormon. Hal ini menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur disertai pembentukan kista multipel pada ovarium. Kondisi ini juga dapat menyebabkan wanita sulit untuk hamil. Hingga saat ini penyebab sindrom polikistik ovarium belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan seseorang mengalami penyakit ini.

Faktor Risiko Sindrom Polikistik Ovarium

Faktor genetik ini dikaitkan dengan terjadinya peningkatan androgen yang tinggi pada perempuan pengidap sindrom polikistik ovarium. Androgen sering disebut hormon laki-laki karena merupakan hormon yang dominan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan hormon ini hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit. Androgen bertugas untuk mengendalikan perkembangan sisi maskulin, seperti kebotakan androgen. Berdasarkan hal tersebut, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi, ketika seorang perempuan mengidap sindrom polikistik ovarium. Ketidak seimbangan hormon tersebut terjadi karena produksi androgen menjadi lebih banyak dari kadar androgen normal dalam tubuh perempuan. Hormon androgen yang tidak seimbang tersebut menyebabkan pertumbuhan rambut tidak normal dan jerawat, selain kondisi tersebut, perempuan juga tidak dapat melepaskan ovum dari ovarium setiap menstruasi.

Gejala Sindorm Polikistik Ovarium

Sindrom polikistik ovarium menimbulkan gejala yang bisa dirasakan oleh pengidap. Gejalanya antara lain :

  • Jerawat yang tumbuh di bagian punggung, wajah, dan dada
  • Skin tag yang tumbuh di leher atau ketiak
  • Kulit daerah lipatan leher, selangkangan, dan lipatan payudara menjadi gelap
  • Berat badan yang naik dan sulit untuk diturunkan
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur
  • Pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, dagu, dan kumis
  • Kebotakan dengan pola kebotakan laki-laki

Pengobatan Sindrom Polikistik Ovarium

Umumnya, PCOS bisa diatasi dengan pengobatan menggunakan obat-obatan atau mengontrol berat badan. Kamu akan disarankan untuk menurunkan berat badan agar gejala PCOS yang kamu alami bisa membaik. Selain itu, kamu juga akan disarankan untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan. Untuk membuat siklus menstruasi teratur, dokter akan merekomendasikan beberapa jenis obat-obatan, seperti:

  • Terapi progrestin
  • Pil KB

disfungsi-ereksi.png
03/Feb/2023

Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual. Terdapat 3 kondisi yang bisa menjadi tanda-tanda gangguan ereksi, yaitu tidak bisa ereksi, bisa ereksi tetapi hanya sebentar, dan kurangnya gairah seks. Terpicunya gairah seksual pria hingga terjadinya ereksi merupakan proses yang tidak sederhana. Proses tersebut melibatkan otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi. Disfungsi ereksi biasanya terjadi jika hal tersebut bermasalah.

Faktor Disfungsi Ereksi

Ada beberapa jenis faktor terjadinya disfungsi ereksi. Jenis-jenisnya terbagi menjadi 5, antara lain :

  1. Faktor Cedera

Penis yang mengalami cedera atau terluka dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Hal ini dikarenakan rasa sakit yang dirasakan oleh pria dapat menghilangkan gairah seksual.

  1. Faktor Obat

Obat juga dapat mempengaruhi ereksi yang dialami pria. Hal ini dikarenakan efek samping dari obat yang dikonsumsi. Obat-obat tersebut antara lain :

  • Antidepresan
  • Antipsikotik
  • Antihipertensi
  • Obat kanker prostat
  • Obat penurun kolesterol
  1. Faktor Penyakit

Kondisi medis juga bisa menjadi faktor terjadinya disfungsi ereksi, Contohnya :

  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit paru obstruktif kronik
  • Hemokromatosis
  • Diabetes
  • Sindrom metabolik
  • Penyakit Peyronie
  • Penyakit jantung
  • Aterosklerosis
  • Gagal ginjal
  • Sirosis
  • Skleroderma
  1. Faktor Tindakan medis

Tindakan medis yang bisa menjadi faktor disfungsi ereksi adalah operasi pada kantug kemih dan prostat. Operasi pada otak, tulang belakang, dan tulang panggul pun juga bisa menjadi faktor tindakan medis.

  1. Faktor Psikologis

Otak adalah hal penting yang berpengaruh dalam proses ereksi. Jika psikis pria bermasalah, hal ini juga bisa menjadi faktor disfungsi ereksi

Pengobatan Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi jika tidak segera ditangani dapat merusak keharmonisan kelurga dan sulit untuk memiliki keturunan. Maka dari itu, disfungsi harus segera ditangani. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain :

  • Perubaha pola hidup sehat
  • Penggunaan obat-obatan
  • Psikoterapi

Jika disfungsi ereksi masih berkelanjutan, bisa menghubungi dokter spesialis alat kelamin untuk membantu pengobatan disfungsi ereksi ini.


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.