Vitamin untuk kehamilan tidak hanya dikonsumsi oleh wanita, tapi juga oleh pria. Vitamin dapat membantu tubuh memenuhi kebutuhan makanannya. Selain itu, penggunaan vitamin promil untuk pria dapat membantu meningkatkan kualitas sperma. Menurut penelitian, jumlah sperma pria telah menurun setengahnya sejak tahun 1950, dan persentase sperma cacat meningkat. Oleh karena masalah tersebut maka perlu adanya asupan vitamin untuk program hamil.

 

Apa Sajakah Vitamin yang Cocok Untuk Promil Pria

• Mineral asam folat
  Asam folat adalah vitamin penting untuk perawatan prenatal. American Kehamilan Association merekomendasikan 400 mikrogram (mcg) asam folat atau vitamin B9 per hari untuk membantu kehamilan. Konsumsi folat yang cukup memberikan manfaat bagi perkembangan sperma yang sehat, mulai dari bentuk (morfologi) dan kuantitasnya. Asam folat atau sering disebut vitamin B9 banyak ditemukan pada bayam, hati sapi, unggas, telur, kacang hijau, dan brokoli.
• Coenzyme Q10
  Coenzyme Q10 berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu tubuh mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk infertilitas pria. Diet ini memiliki manfaat tambahan yaitu meningkatkan kualitas, kuantitas, dan motilitas (pergerakan) sperma. Koenzim Q10 bisa didapatkan melalui suplemen pada umumnya. Namun nutrisi tersebut juga bisa didapat dari sayuran hijau, salmon, daging merah, dan kedelai.
• Zinc
  Kebutuhan mineral dalam tubuh seperti zinc atau seng juga penting. Seng memiliki manfaat tambahan dalam meningkatkan jumlah dan motilitas sperma. Selain itu, kadar zinc yang cukup dapat membantu meningkatkan kadar testosteron dan jumlah sperma yang dihasilkan. Mineral ini sering diperoleh melalui suplemen. Zinc juga bisa diperoleh dari makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, daging, telur, dan sayuran, selain dari suplementasi.
• Vitamin D
  Vitamin D merupakan bahan penting untuk meningkatkan kadar testosteron. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Hormone and Metabolic Research menemukan bahwa mengonsumsi 3.000 IU vitamin D3 dapat meningkatkan kadar testosteron sebesar 25%. Studi lain menemukan bahwa pria yang tidak mendapat cukup vitamin D memiliki kadar testosteron lebih rendah. Selain itu, asupan vitamin promil yang tinggi juga dikaitkan dengan motilitas atau pergerakan sperma, meski diperlukan penelitian lebih lanjut.
• Vitamin C
  Vitamin C bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan kesuburan. Antioksidan yang terkandung dalam vitamin C dapat membantu tubuh mengatasi stres oksidatif. Tingkat spesies oksigen reaktif dalam tubuh yang berbahaya disebut dengan stres oksidatif. Ketika tubuh mengalami stres oksidatif, penyakit mempunyai peluang lebih besar untuk menyerang.
• Selenium
  Selenium juga dapat melengkapi zat antioksidan lainnya. Kadar selenium yang rendah pada pria dapat mengganggu kualitas dan motilitas sperma. Menurut sebuah penelitian, selenium dapat membantu meningkatkan motilitas dan tingkat pembuahan.